Kemhan Rusia Tolak Usulan Pangkas 100 Ribu Prajurit

Akan menjadi ancaman serius untuk Rusia

Moskow, IDN Times - Kementerian Pertahanan Federasi Rusia pada hari Selasa (20/10), menjelaskan bahwa mereka menolak keras usulan pemangkasan atau pengurangan jumlah Prajurit Rusia yang sekarang berjumlah 900.000 karena dianggap dapat mengancam keamanan nasional. 

Pernyataan ini disampaikan Kemhan Rusia setelah mendapat permintaan khusus dari Kementerian Keuangan Federasi Rusia yang menginginkan efisiensi anggaran negara dengan memangkas sekitar 100.000 prajurit atau setara dengan 10% dari keseluruhan total, seperti yang dilansir dari Reuters

1. Usulan kontroversial dari Kementerian Keuangan Federasi Rusia

Kemhan Rusia Tolak Usulan Pangkas 100 Ribu PrajuritMenteri Keuangan Federasi Rusia, Anton Siluanov. twitter.com/ru_minfin

Usulan kontroversial ini ternyata bukan datang dari pihak oposisi ataupun orang biasa yang menentang kebijakan Militer Rusia, melainkan dari salah satu kementerian di dalam Pemerintahan Rusia. Dikutip dari TASS, Kementerian Keuangan Federasi Rusia menjadi aktor utama yang mengusul pengurangan jumlah Prajurit Rusia sebesar 10% guna mengurangi anggaran negara yang berlebihan terhadap militer. 

Menurut Kementerian Keuangan Federasi Rusia, prajurit-prajurit yang dipangkas hanya khusus bagi mereka yang memiliki kemampuan untuk bekerja sebagai tenaga kerja sipil non-militer, seperti pengacara, dokter, speasialis humas, dan pengajar. Pemangkasan ini sendiri bukan berarti terjadinya pemecatan, namun mereka yang terpilih akan dipindahtugaskan ke sektor-sektor pemerintahan yang memerlukan bantuan sumber daya manusia ahli di bidangnya.

2. Seluruh prajurit menjadi bagian terpenting dalam menjaga keutuhan Rusia

Kemhan Rusia Tolak Usulan Pangkas 100 Ribu PrajuritGedung Kementerian Pertahanan Federasi Rusia di Kota Moskow, Rusia. twitter.com/mod_russia

Tanpa panjang lebar usulan pengurangan jumlah prajurit langsung ditolak mentah-mentah oleh Kementerian Pertahanan Federasi Rusia. Berdasarkan pernyataan Kemhan Rusia yang ditulis melalui surat kabar di Rusia, Krasnaya Zvezda, mereka menekankan jika seluruh komponen Militer Rusia, baik itu jumlah dan struktur yang ada, merupakan hal terpenting untuk secara efektif menjaga dan mempertahankan keutuhan Federasi Rusia, dilansir dari TASS

Selain itu, Kemhan Rusia juga menyebutkan bahwa restrukturisasi Militer Rusia yang hampir mirip dengan usulan Kemenkeu Rusia, sempat berlangsung di tahun 2007-2012 dan hal tersebut terbukti tidak efektif. Meskipun begitu, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyampaikan jika Pemerintah Rusia sampai saat ini belum menyetujui keputusan apa-apa mengenai usulan pengurangan jumlah prajurit, dan masalah ini masih sedang dikaji oleh para ahli terkait. 

Baca Juga: Infeksi COVID-19 Melonjak di Rusia, Kremlin Tak Ingin Lockdown

3. Militer Rusia dan finansialnya

Rusia yang mendapat warisan persenjataan dalam skala besar, termasuk senjata nuklir, setelah kejatuhan Uni Soviet pada tahun 1991, tidak dapat mempertahankan seluruh senjatanya karena masalah finansial. Dilaporkan Reuters, Walaupun di bawah kepemimpinan Presiden Vladimir Putin belanja militer Rusia naik, tetapi di tahun 2018, Pemerintah Rusia menyampaikan bahwa anggaran pertahanannya akan kurang dari 3% dari PDB Rusia dalam kurun waktu lima tahun. 

Pernyataan itu diperkuat sebagaimana Kemenkeu Rusia pada bulan Juli 2020 kemarin, mengusulkan pengurangan 5 persen untuk anggaran pertahanan 2021 dan 2023. Namun, melihat perkembangan teknologi militer Rusia yang semakin maju serta rencana pengadaan lebih banyak alutsista, menunjukkan jika Rusia tidak bisa benar-benar mengurangi belanja ataupun anggaran pertahanannya dalam waktu dekat. 

Baca Juga: Tersingkir, Vladimir Putin Undang Timnas Rusia ke Kremlin

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya