Koalisi Saudi Kembali Gempur Ibu Kota Yaman

Pertempuran semakin intens

Sanaa, IDN Times - Militer Pasukan Koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi pada hari Minggu (07/03), melancarkan serangan udara terhadap Ibu Kota Yaman, Sanaa, yang sampai saat ini masih berada di bawah kontrol Pejuang Houthi.

Serangan ini terjadi setelah beberapa jam sebelumnya Pasukan Koalisi berhasil menghancurkan setidaknya 10 pesawat nirawak yang dilengkapi bahan peledak milik Pejuang Houthi ketika mencoba untuk menyerang beberapa lokasi, termasuk daerah padat penduduk sipil di Wilayah Arab Saudi, seperti yang dilansir dari Reuters

1. Serangan Pejuang Houthi dianggap sudah melewati batas

Menanggapi serangan rudal balistik dan drone  yang gencar dilancarkan Pejuang Houthi terhadap Arab Saudi, Pasukan Koalisi yang mendukung Pemerintah Yaman mengambil tindakan serius. Dikutip dari Arab News, berdasarkan pernyataan resmi yang disampaikan Pasukan Koalisi, menurut mereka aksi penyerangan yang dilakukan Pejuang Houthi terhadap penduduk sipil di seluruh Wilayah Arab Saudi sudah melewati batas .

Situasi ini membuat Pasukan Koalisi mengerahkan kekuatan tempur udaranya dan mulai menggempur posisi-posisi Pejuang Houthi di Kota Sanaa serta daerah lainnya di Yaman. Berdasarkan laporan dari Houthi, Pasukan Koalisi melakukan konsentrasi pengeboman di tiga wilayah utama, yaitu Wilayah Sanaa, al-Nahda, dan Attan.

2. Serangan semakin meningkat setelah AS tidak lagi cap Houthi sebagai teroris

Koalisi Saudi Kembali Gempur Ibu Kota YamanSalah satu pesawat nirawak Pejuang Houthi yang berhasil ditembak jatuh oleh Pasukan Pemerintah Yaman di Wilayah Marib. twitter.com/Alsakaniali

Dicabutnya label teroris yang sebelumnya melekat pada Houthi oleh Washington, ternyata dipercaya menjadi pemicu meningkatnya serangan terhadap Arab Saudi dan Pasukan Koalisi. Keputusan AS yang tidak lagi mencap Pemberontak Houthi sebagai kelompok teroris sejak Februari 2021, dianggap Pasukan Koalisi sebagai alasan utama mengapa Pejuang Houthi semakin berani dan gencar dalam melaksanakan serangan mereka, dilansir dari Reuters

Keinginan Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menyelesaikan Perang Saudara Yaman melalui jalan damai membuat mereka mencari segala cara agar dialog dapat segera dilakukan. Namun, intensitas pertempuran di Yaman dan sekitarnya antara Pejuang Houthi melawan Pasukan Pemerintah Yaman yang didukung Koalisi Saudi, malah semakin meningkat sehingga merusak upaya perdamaian yang ingin dicapai. 

Baca Juga: Delegasi Khusus PBB untuk Yaman Tiba di Iran

3. Pertempuran memanas di Wilayah Marib dan Taiz

Konfrontasi bersenjata antara Houthi dan Pemerintah Yaman dari tahun 2014, belum dapat memaksa kedua belah pihak untuk duduk di meja perundingan. Dilaporkan Reuters, meskipun usaha perdamaian sering diupayakan oleh komunitas internasional, tetapi pertempuran yang semakin sengit di Wilayah Marib dan Taiz ikut memanaskan kondisi di Yaman.

Wilayah Marib yang di bawah kendali Pasukan Pemerintah Yaman dan Pasukan Koalisi merupakan salah satu daerah di Yaman yang kaya akan sumber energi gas alam. Terhitung sejak awal Februari 2020 sampai hari ini, Pejuang Houthi masih melancarkan operasi penyerangannya untuk menduduki Wilayah Marib dan beberapa daerah lainnya di mana sekarang sudah memasuki fase kedua. 

Baca Juga: Iran Beri Sanksi Dubes AS di Yaman Sebagai Aksi Balasan

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya