Korea Selatan Bantah Tuduhan "Radar Lock" Pesawat Militer Jepang

Hubungan kembali tegang

Seoul, IDN Times - Pemerintah Korea Selatan, pada hari Senin (24/12) membantah tuduhan Pemerintah Jepang yang menyatakan bahwa kapal perang Korsel telah mengunci target "radar lock" terhadap pesawat patroli Jepang.

Peristiwa yang terjadi pada minggu lalu ini menambah masalah diplomatik dimana hubungan Korsel-Jepang yang sudah sangat rapuh, seperti yang dilansir dari Reuters.

1. Jepang protes keras aksi militer Korsel

Korea Selatan Bantah Tuduhan Radar Lock Pesawat Militer JepangNikkei Asian Review

Dikutip dari Nikkei, Menteri Pertahanan Jepang sangat memprotes aksi kapal perang Korea Selatan yang mengunci target "radar lock" menggunakan senjata radar di atas Laut Jepang.

Pemerintah Jepang melihat tindakan Kapal Penghancur Korea Selatan, Gwanggaeto yang Agung, terhadap pesawat patroli P-1 milik Maritime Self-Defense Force pada hari Kamis (20/12) sebagai aksi yang sangat berbahaya dan memiliki konsekuensi tidak terduga. Jepang sangat mendesak Pemerintahan Korea Selatan untuk lebih berhati-hati serta menjamin bahwa kejadian seperti ini tidak terjadi lagi ke depannya.

Meskipun begitu, Pemerintah Korea Selatan membantah dengan tegas tuduhan "radar lock" karena menurut mereka kapal perangnya hanya melakukan kegiatan rutin dan kebetulan mendeteksi pesawat patroli Jepang yang terbang rendah dengan menggunakan kamera optik khusus.

Baca Juga: Korea Selatan Jadi Negara Pertama di Asia Timur yang Legalkan Ganja

2. Diplomat kedua negara menyetujui komunikasi lebih lanjut

Korea Selatan Bantah Tuduhan Radar Lock Pesawat Militer JepangEconomy Watch

Mengetahui hubungan kedua negara yang menjadi tegang, pada hari Senin (24/12) diplomat kedua negara langsung memulai pertemuan untuk membahas penyelesaian masalah tersebut.

Diplomat Korsel dan Jepang membahas dengan detail masalah tuduhan "radar lock" dan menyetujui komunikasi lebih lanjut untuk benar-benar menyelesaikan masalah ini sebelum mengikis lebih jauh hubungan Korsel-Jepang, dilansir dari Reuters.

Selain membahas peristiwa "radar lock", mereka juga membahas kelanjutan isu nuklir Korea Utara yang mereka harap dapat mengulang kembali pembicaraan antara Korea Utara bersama sekutu utama mereka, Amerika Serikat.

3. Hubungan Korsel-Jepang yang tidak pernah akur

Korea Selatan Bantah Tuduhan Radar Lock Pesawat Militer JepangThe Japan Times

Sejarah menjadi kunci pembentuk hubungan yang tidak manis antara Korea Selatan dan Jepang. Korsel yang dijajah Kekaisaran Jepang hingga kemerdekaannya setelah Jepang kalah Perang Dunia ke-2, terus mengingat kejahatan perang yang dilakukan Jepang terhadap rakyatnya. Aksi tersebut membuat Jepang juga memilih untuk menjauh dari upaya memperbaiki hubungan dengan Korsel yang menyebabkan hubungan negara selalu tidak pernah akur.

Syukurnya, kedua negara memiliki sekutu yang sama dan sangat kuat yaitu, Amerika Serikat. Sampai saat ini, AS selalu menjadi pihak penengah jika terjadi permasalahan riskan yang melibatkan Jepang dan Korea Selatan, baik dari segi pertahanan, ekonomi, sejarah, dan hal lainnya.

Kelanjutan hubungan kedua negara yang masih tidak jelas serta dibutuhkannya banyak waktu untuk memperbaiki masalah yang ada, menimbulkan pertanyaan apa yang akan terjadi selanjutnya terhadap masa depan Korsel-Jepang.

Baca Juga: Ulang Tahun, Kaisar Jepang Ucapkan Terima Kasih sebelum Turun Tahta

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya