Kremlin Izinkan Pembukaan Kantor Kemhan Rusia di Serbia

Apakah Serbia bersedia?

Moskow, IDN Times - Pemerintah Rusia pada hari Selasa (20/10), memberikan izin kepada Kementerian Pertahanan Federasi Rusia untuk membuka kantor baru di salah satu negara sahabatnya di Wilayah Balkan, Serbia. 

Pernyataan ini disampaikan setelah Parlemen Rusia melalui Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishusti, menandatangani usulan pembukaan Kantor Kemhan Rusia di Serbia pada 15 Oktober 2020, guna mempermudah penyelesaian masalah teknis dalam kerja sama militer Rusia-Serbia, seperti yang dilansir dari Reuters

1. Perizinan sedang dipertimbangkan Pemerintah Serbia

Kremlin Izinkan Pembukaan Kantor Kemhan Rusia di SerbiaPasukan Rusia yang sedang melaksanakan latihan militer. twitter.com/mod_russia

Serbia yang menjadi salah satu negara sahabat Rusia membuat kehadiran Rusia di negaranya sulit untuk ditolak. Dikutip dari Reuters, mendapati permintaan dari Rusia, Pemerintah Serbia melalui kementerian pertahanannya disebut sedang mempertimbangkan dan mengkaji perizinan dibukanya Kantor Kemhan Rusia di Serbia.

Apabila permintaan tersebut disetujui maka Pejabat Rusia yang ditempatkan di Serbia akan diperbolehkan untuk melakukan kunjungan (dengan persetujuan Pemerintah Serbia) ke kesatuan-kesatuan Militer Serbia yang menggunakan senjata buatan Rusia sehingga mereka dapat memberi bantuan teknis dan pelatihan yang diperlukan. Sebagai bekas negara Blok Timur, Serbia yang dulunya merupakan bagian dari Federasi Yugoslavia banyak mengandalkan alutsista buatan Uni Soviet atau Rusia, seperti tank T-72, pesawat tempur Mig, dan persenjataan infantri lainnya. 

2. Serbia berusaha netral meski dipengaruhi Rusia

Kremlin Izinkan Pembukaan Kantor Kemhan Rusia di SerbiaPresiden Serbia, Aleksandar Vučić. twitter.com/SerbianGov

Hubungan spesial yang dimiliki Serbia-Rusia ternyata tidak membuat Serbia akan seratus persen duduk di pangkuan Kremlin. Pemerintah Serbia sejak beberapa tahun terakhir berusaha netral dengan kemauan Uni Eropa dan Rusia dimana Serbia sebenarnya direncanakan ingin bergabung masuk menjadi bagian dari Uni Eropa, dilansir AP.

Salah satu hal yang paling signfikan yang ditunjukkan Serbia untuk terlihat netral adalah ketika Pemerintah Serbia membatalkan latihan militer asingnya yang melibatkan Belarusia dan Rusia karena "desakan" Uni Eropa. Walaupun begitu, Serbia tetap berusaha melindungi Rusia sebagaimana negara ini menolak ajakan Uni Eropa untuk memberikan sanksi terhadap Rusia atas aksinya di Ukraina. 

Baca Juga: Infeksi COVID-19 Melonjak di Rusia, Kremlin Tak Ingin Lockdown

3. NATO enggan memberikan komentar

Kremlin Izinkan Pembukaan Kantor Kemhan Rusia di SerbiaMonumen NATO di Kota Brussels, Belgia. twitter.com/NATO

North Atlantic Treaty Organization (NATO) merupakan pakta militer terkuat di Eropa yang menjadi benteng utama guna mengantisipasi ancaman agresi Militer Rusia. Dilaporkan AP, mengetahui rencana pembukaan Kantor Kemhan Rusia di Serbia, NATO enggan mengomentari hal terkait, tetapi mereka memastikan bahwa Ahli Militer NATO yang berada di Serbia akan membantu Serbia menyesuaikan militernya dengan standar Negara Barat. 

Hubungan NATO-Serbia pun dalam sejarahnya memiliki periode buruk karena di tahun-tahun kejatuhan Yugoslavia 1990-1999, NATO melakukan intervensi militer terhadap Yugoslavia yang kepala pemerintahan berada di bawah pimpinan Serbia dan kemudian mengebom Ibu Kota Yugoslavia/Serbia, Belgrade. Masa kelam ini lah yang masih membekas di ingatan Masyarakat Serbia dan membuat mereka belum tertarik memberikan keleluasaan kepada NATO ketimbang sekutu sedarah mereka, Rusia.

Baca Juga: Infeksi COVID-19 Melonjak di Rusia, Kremlin Tak Ingin Lockdown

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya