Kurdi: AS Dipastikan Belum Hengkang dari Suriah

Konflik tiada akhir di Negeri Syam

Jakarta, IDN Times - Presiden Dewan Demokratik Kurdi Ilham Ahmed memastikan Amerika Serikat (AS) belum akan meninggalkan Suriah. Pernyataan itu disampaikan Ahmed, Kamis (07/10) ketika ia bersama delegasinya bertemu dengan perwakilan Gedung Putih, Kementerian Luar Negeri AS, dan Kementerian Pertahanan AS di Kota Washington D.C.

Melansir Reuters, kabar yang disampaikan tersebut menjadi angin segar bagi pejuang Kurdi yang khawatir dengan maraknya berita jika militer AS benar-benar akan meninggalkan Suriah. Sebelumnya kabar itu sering muncul di permukaan karena Presiden Donald Trump menginginkan seluruh Prajurit AS di Suriah dan daerah sekitarnya untuk ditarik pulang. 

1. AS jamin akan terus membantu Kurdi hadapi ancaman ISIS

Kurdi: AS Dipastikan Belum Hengkang dari SuriahKendaraan Militer Amerika Serikat sedang berpatroli di dekat tambang minyak di Suriah. twitter.com/mfa_russia

Meskipun pemerintah AS belum memberikan pernyataan resminya, namun Ilham Ahmed menegaskan bantuan dari Washington ke Kurdi telah dijamin. Menurut Ahmed, Amerika akan menyediakan segala bantuan yang diperlukan untuk membantu Kurdi menumpas ancaman ISIS di Suriah, seperti yang dilansir dari Reuters.

Di sisi lain, AS juga dikabarkan Ahmed akan memberikan bantuan finansial kepada pemerintah Kurdi untuk membangun infrstruktur di timur laut Suriah yang hancur akibat perang. Kekuatan Kurdi sendiri memang diketahui sebagai salah satu sekutu terkuat AS di Suriah, dan oleh sebab itulah mengapa Amerika tidak ragu untuk terus mendukung mereka.

2. Tidak diterima baik oleh Turki 

Kurdi: AS Dipastikan Belum Hengkang dari SuriahPrajurit Turki bersenjata lengkap. twitter.com/OkanTarkan

Kabar yang disampaikan Presiden Dewan Demokratik Kurdi ternyata tidak disambut baik oleh musuh bebuyutannya, yaitu Turki. Dikutip dari salah satu media Turki Daily Sabah, sentimen negatif membara pada setiap kalimat serta paragraf yang ditulis terkait informasi dukungan AS yang dikonfirmasi Kurdi.

Pemerintah Turki setiap tahunnya mengecam keras keputusan AS yang bersekutu dengan Kurdi sejak 2014 lalu. Ankara yang mencap kelompok-kelompok pimpinan Kurdi di negaranya, Irak, maupun Suriah sebagai teroris menganggap apa yang telah dilakukan AS hanya akan mengancam keamanan nasional Turki. 

Bantuan pelatihan militer dan pengiriman senjata tidak luput dari protes Turki. Sampai saat ini keberadaan Pasukan AS di Suriah bersama Pasukan Kurdi (SDF) menjadi satu-satunya alasan mengapa militer Turki belum melancarkan operasi militer baru guna menumpas kekuatan Kurdi dari Suriah.

Baca Juga: Menjamu Assad, Putin Kecam Pasukan AS-Turki di Suriah

3. Dialog antara Kurdi dan kubu pemerintah Suriah terus dilakukan

Kurdi: AS Dipastikan Belum Hengkang dari SuriahWakil Perdana Menteri Rusia, Yury Borisov, dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, didampingi Presiden Assad dalam kunjungan resmi ke Suriah, pada 7 September 2020. twitter.com/Presidency_Sy

Pemerintahan Kurdi yang menguasai seluruh wilayah timur Suriah masih tercatat sebagai "musuh" atau "pemberontak" di mata pemerintah Suriah pimpinan Presiden Bashar al Assad. Tetapi, label tersebut sudah mulai pudar sebagaimana militer Suriah dan Kurdi sudah jarang saling bentrok satu sama lain. 

Dilaporkan Reuters, Kurdi memastikan pihaknya terus melanjutkan dialog damai bersama pemerintah Suriah dan sekutunya, seperti Rusia dan Iran. Tujuan dari negosiasi ini sendiri adalah untuk menciptakan kesepahaman antara Kurdi dan Damaskus.

Kurdi menginginkan kelompoknya dan pemerintah Suriah dapat menemukan penyelesaian konflik secara damai. Mereka  berharap berkat bantuan keterlibatan AS kedepannya, Washington dapat lebih terlibat dalam konsesi politik di Suriah antara Kurdi serta Assad.

Baca Juga: Nasib Anak-Anak di Kamp Suriah: Korban Kekerasan dan Radikalisasi

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya