Macron: Perancis Bukanlah Pengikut Amerika Serikat

Hubungan yang sangat tidak jelas

Paris, Perancis, IDN TIMES - Presiden Prancis Emmanuel Macron, pada hari Rabu (14/11/2018) menjelaskan kepada Presiden Trump bahwa Prancis adalah sekutu Amerika Serikat namun bukan sebagai vasal/pengikutnya.

Pernyataan ini dikeluarkan setelah Trump terus menyerang Macron melalui serangkaian tweet-nya sejak beberapa hari yang lalu, seperti yang dikutip dari Reuters.

1. Tentara Eropa yang menjadi perdebatan

Macron: Perancis Bukanlah Pengikut Amerika SerikatDaily Express

Perdebatan memuncak antara negara-negara Uni Eropa yang menginginkan berdirinya angkatan bersenjata tunggal Eropa pengganti NATO. Jerman dan Prancis menjadi kontributor utama ide pembentukan Tentara Eropa mendapat banyak kritikan sekaligus dukungan negara-negara di Eropa.

Presiden Macron yang menyampaikan bahwa perlunya keberadaan Tentara Eropa sehingga dapat mengurangi keterlibatan AS, mendapat kritikan pedas dari Presiden Trump yang menganggap alasan itu sebagai sebuah cara untuk menghindari pembayaran Prancis di NATO, dikutip dari Reuters.

Macron membalas kritikan tersebut dengan menjelaskan bahwa hubungan militer kedua negara sangat penting dalam batas sekutu, dan Prancis bukanlah negara vasal ataupun pengikut setia yang selalu tunduk atas keinginan Amerika Serikat.

2. Trump menyerang Macron melalui sejarah, nasionalisme dan peringkat pengakuan

Dilansir dari ABC, sejak hari Selasa (13/11/2018), Trump setidaknya sudah memposting 5 kicauan di Twitter yang mengkritik sejarah keterlibatan militer AS yang menyelamatkan Prancis, nasionalisme Prancis dan jatuhnya peringkat pengakuan/persetujuan rakyat Prancis terhadap Presiden Macron.

Donald Trump melihat Prancis terlalu banyak berbicara ketimbang melaksanakan sesuatu yang dapat benar-benar membantu negara mereka, terutama dalam bidang pertahanan negara.

Meskipun begitu, Macron tetap bersikeras bahwa bidang pertahanan adalah hak otonomi Prancis dan negara Eropa untuk menentukan apa yang akan terjadi, bukan mengikuti kebijakan bebas AS.

3. Hubungan yang kurang baik antara mantan bankir dan mantan pengembang real estate

Macron: Perancis Bukanlah Pengikut Amerika SerikatThe Daily Star

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden AS Donald Trump sebenarnya memiliki hubungan yang cukup baik sejak tahun 2017 lalu ketika Macron dilantik sebagai Presiden Prancis. Trump pada saat itu menganggap Macron sebagai "orang hebat" dan "salah satu temannya", namun sekarang semua hal itu mulai berubah.

Ketika mantan bankir (Macron) mencoba menghilangkan pengaruh mantan pengembang real estate (Trump) di negaranya, hal itu terlihat mustahil karena sejarah panjang kooperasi kedua negara. Hubungan yang berbahaya ini jika gagal diselesaikan baik-baik oleh Macron ataupun Trump, akan sangat berdampak terhadap masa depan hubungan negara yang dapat dipastikan sangat merugikan keduanya.

Diakhir, hanya takdir yang dapat memberi jawaban pasti apa yang akan terjadi antara Macron dan Trump maupun kedua negara mereka.

Baca Juga: Trump Buat Cuitan di Twitter Menyindir Presiden Perancis, Macron

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya