Mengenal Lebih Jauh Calon Hakim Pengadilan Tinggi AS, Amy Barrett

Muda dan konservatif

Washington D.C., IDN Times - Setelah salah satu Hakim Pengadilan Tinggi AS, Ruth Bader Ginsburg, tutup usia pada 18 September 2020, Presiden Trump mulai mencari pengganti Ginsburg dimana ia akan mengumumkannya di hari Sabtu (26/09).

Dari sekian banyak hakim, sekarang pilihan Trump mengerucut hanya menjadi lima hakim perempuan. Salah satu dari mereka adalah Hakim Amy Coney Barrett yang merupakan pilihan favorit. Meskipun belum memiliki banyak pengalaman, Barrett berhasil memikat Donald Trump karena karakteristiknya yang sejalan dengan Trump. 

Berikut adalah profil singkat dari Calon Hakim Pengadilan Tinggi AS, Amy Coney Barrett.

1. Termasuk orang yang konservatif 

Mengenal Lebih Jauh Calon Hakim Pengadilan Tinggi AS, Amy BarrettLogo Komunitas Gereja People of Praise. peopleofpraise.org

Masuk dalam jajaran kandidat terpopuler yang dimiliki Presiden Trump, ternyata Amy Coney Barrett memiliki beberapa latar belakang yang sejalan dengan pemikiran Trump maupun Partai Republik. Dikutip dari AP, Barrett merupakan seorang panganut Katolik yang taat dan karena hal itulah ia dianggap sebagai seseorang yang memiliki pemahaman konservatif, terutama dalam masalah aborsi dan kontrol senjata.

Hakim Amy Coney Barrett disebut-sebut juga sebagai pengikut dari komunitas gereja ultra-konservatif di AS, People of Praise, dilansir dari Reuters. Komunitas gereja ini menggabungkan tradisi Gereja Katolik Roma dan Gereja Pentakosta. Meskipun begitu, baik pihak gereja dan Barrett sendiri enggan berkomentar mengenai keterkaitan satu sama lain.

Apabila Amy Coney Barrett terpilih menjadi Hakim Pengadilan Tinggi AS yang baru, banyak Masyarakat AS berpaham liberal merasa khawatir Barrett akan mengaitkan keputusannya dengan agama, sehingga akan mempersulit pengesahan UU Aborsi yang sudah lama diperjuangkan. 

2. Sedikit pengalaman menjabat sebagai seorang hakim

Mengenal Lebih Jauh Calon Hakim Pengadilan Tinggi AS, Amy BarrettHakim Amy Coney Barrett. twitter.com/daymightbzombie

Hakim Amy Coney Barrett masih berumur 48 tahun dan jika dirinya terpilih maka ia akan menjadi Hakim Pengadilan Tinggi AS termuda kedua yang pernah menjabat setelah, John Jay, yang mengambill sumpahnya ketika umurnya 44 tahun. Hal inilah yang menyebabkan dirinya minim pengalaman sebagai hakim, dimana dalam beberapa bulan terakhir Barrett sebenarnya baru saja menjalankan tugasnnya sebagai hakim ketujuh Pengadilan Banding AS di Wilayah Chicago, seperti yang disampaikan Chicago Tribune.

Minim pengalaman bukan berarti Barrett tidak dapat menjadi seorang Hakim Pengadilan Tinggi AS yang berkualitas. Sebelum Trump, Presiden Obama sempat menunjuk Elena Kagan di tahun 2009, meskipun ia tidak memiliki pengalaman menjadi hakim sama sekali. Menurut Elena Kagan, biasanya yang menjadi perhatian utama adalah pengetahuan dan kemampuan akademik yang diharapkan dapat membantu kinerja sebagai hakim, dimana hal ini dimiliki semua oleh Amy Barrett yang sudah pernah mengajar Ilmu Hukum di Universitas Notre Dame, ditambah dengan beberapa pengalamannya sebagai hakim.

3. Berpotensi terpilih karena kebijakannya yang berpihak pada Partai Republik dan Trump

Mengenal Lebih Jauh Calon Hakim Pengadilan Tinggi AS, Amy BarrettPresiden Amerika Serikat, Donald J. Trump. twitter.com/realDonaldTrump

Presiden Trump sangat berpotensi memilih Hakim Amy Coney Barrett sebagai Hakim Pengadilan Tinggi AS yang baru, dikarenakan karakteristiknya sesuai dengan keinginan Trump maupun Partai Republik. Dilaporkan CNN, Barrett dikabarkan sudah berkunjung dua hari berturut-turut ke Gedung Putih dari hari Senin (21/09) dan Selasa (22/09), dimana ia bersama Presiden Trump berbincang selama berjam-jam.

Menurut beberapa sumber, Amy Barrett berhasil meyakinkan Trump dan jajarannya untuk memilih dirinya karena Barrett dapat membantu Trump menghadapi masalah internal penting, salah satunya polemik pengesahan UU Aborsi dan kepemilikan senjata. Tidak hanya itu, banyak sumber yang percaya bahwa Hakim Amy Coney Barrett dapat mencentak sejarah dan membantu terpilihnya kembali Donald Trump dalam Pilpres AS 2020. Barrett sendiri sebelumnya sudah pernah masuk ke dalam jajaran yang berpotensi menjadi Hakim Pengadilan Tinggi AS pada tahun 2018, tetapi kesempatan tersebut jatuh kepada Brett Kavanaugh.  

Baca Juga: Kematian akibat COVID Tembus 200 Ribu, Trump Malah Klaim Keberhasilan

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya