Mengenal Su-34: Jet Tempur Serang, si 'Bebek' Andalan Rusia di Ukraina

Jet tempur yang membombardir Ukraina

Jakarta, IDN Times - Serangan penuh yang dilancarkan Rusia terhadap Ukraina benar-benar mematikan. Selain mengerahkan kekuatan darat yang ditakuti banyak negara, Kremlin juga tidak segan mengirim armada angkatan udaranya.

Pesawat tempur milik AU Rusia hampir setiap hari terlihat menggempur infrastruktur strategis dan posisi pertahanan Ukraina. Salah satu dari sekian banyak pesawat yang ditugaskan Moskow adalah jet tempur serang Su-34. Si 'bebek' pengebom dengan tingkat keakuratan tinggi.

Berikut adalah fakta-fakta menarik dari Su-34 yang dominan digunakan Rusia selama operasi militer khususnya di Ukraina. 

Baca Juga: AS Kumpulkan Pabrik Senjata untuk Bantu Pasok Ukraina

1. Pengganti resmi Tu-23M dan Su-24

Mengenal Su-34: Jet Tempur Serang, si 'Bebek' Andalan Rusia di UkrainaJet tempur serang Su-24 (twitter.com/CanWeBeAnonymou)

Jet tempur serang Su-34 sama seperti mayoritas alutsista Kremlin bukanlah teknologi murni yang dikembangkan oleh Federasi Rusia. Pengembangan Su-34 pertama kali dimulai 1980an dengan nama Su-27IB dan pertama kali terbang satu tahun sebelum kejatuhan Uni Soviet pada 1990.

Melansir Airforce Technology, Su-34 yang mulai diproduksi massal pada 2008 merupakan respon dari menuanya teknologi pesawat pengebom strategis Tu-23M dan pesawat tempur serang Su-24. Kedua pesawat itu mewarisi teknologi 1970an yang dinilai petinggi militer Soviet/Rusia telah ketinggalan zaman apabila dibandingkan Barat.

Su-34 dengan segala kelebihannya menjadi jawaban terbaik yang dimiliki Rusia dalam menghadapi krisis ini. Kementerian Pertahanan Federasi Rusia secara resmi memilih Su-34 di tahun 2014 sebagai penerus tradisi pesawat pengebom dan multifungsi Rusia sampai beberapa dekade ke depan. 

Spesifikasi Su-34, antara lain:

  • Senjata utama kanon 30mm GSh-301
  • Berbagai jenis rudal udara ke udara, seperti R-73 dan RR-77 
  • Berbagai jenis roket, seperti B-8 dan B-13
  • Berbagai jenis rudal udara ke darat, seperti Kh-25 dan Kh-29
  • Berbagai jenis rudal anti-kapal, seperti P-800 Oniks dan Kh-41
  • Berbagai jenis rudal penjelajah, seperti Kh-36
  • Berbagai jenis bom tidak berpandu dan berpandu laser, seperti KAB-500
  • Kecepatan maksimum 1.900 km/jam
  • Jangkauan maksimum 4 ribu km
  • Kru 2 pilot

Baca Juga: Mengenal NLAW: Senjata yang Dipakai Ukraina untuk Hancurkan Tank Rusia

2. Pengeboman akurat berkat Platan electro-optical

Mengenal Su-34: Jet Tempur Serang, si 'Bebek' Andalan Rusia di UkrainaSistem penarget Platan Electro-Optical yang terletak di bawah Su-34 (forum.dcs.world)

Sistem penarget akurat menjadi keunggulan terdahsyat yang jarang dimiliki pesawat multifungsi namun terpasang pada Su-34. Sebagai jet tempur yang digunakan untuk operasi buru sergap dan pengeboman, Su-34 mendapat kehormatan untuk menggunakan sistem penarget terbaik yang Rusia miliki, yakni Platan electro-optical.

Mengutip The Drive, Platan electro-optical adalah sistem penarget pengeboman udara ke darat yang menggunakan teknologi laser anyar Rusia. Terletak di bagian bawah Su-34, Platan electro-optical memudahkan pilot untuk menghancurkan target dengan presisi yang tinggi tanpa harus mengkhawatirkan aerodinamis pesawat. 

Di sisi lain, Platan electro-optical memberi Su-34 keleluasaan dalam menggunakan varian bom selama operasi tempur. Bahkan bom tidak berpandu bisa dijatuhkan secara akurat berkat akurasi sistem penarget laser tersebut. 

Baca Juga: 5 Fakta 'Payung' Tank Tempur Rusia dalam Operasi Militer di Ukraina

3. Belum dilengkapi teknologi siluman

Mengenal Su-34: Jet Tempur Serang, si 'Bebek' Andalan Rusia di UkrainaJet tempur serang Su-34 (twitter.com/TheMrFoxhound)

Kehadiran Su-34 tidak sejalan dengan pengembangan teknologi siluman yang didambakan Kremlin. Rusia, berbeda dengan Barat, sering mengembangkan pesawat tempur dan pengebom mereka tanpa memedulikan efektivitas siluman. Satu-satunya pesawat tempur berkemampuan siluman yang berdinas dengan AU Rusia hanyalah Su-57 atau sering dikenal sebagai PAK-FA. 

Sedangkan Su-34 yang pengembangannya diambil dari kerangka Su-27 memang disengaja tidak menggunakan teknologi ataupun karakteristik siluman, seperti yang dilansir 19FourtyFive. Hal ini dikarenakan teknologi siluman ketika Su-34 masih dikembangkan Uni Soviet dan Rusia tidak terlalu populer sebelum kehadiran F-22 Raptor milik Amerika Serikat (AS). 

Walaupun begitu, kemampuan Su-34 dilaporkan tidak kalah dengan jet-jet tempur generasi keempat lainnya. Terutama dengan Leninets B005 Multimode Attack Radar yang membuat Su-34 memiliki radar terbaik di antara pesawat tempur Rusia lainnya. Radar ini pula yang menjadi alasan mengapa Su-34 dikenal dengan julukan 'bebek' karena bentuk radar yang menyerupai paruh unggas tersebut.

4. Terbukti efektif di Suriah

Semua jenis alutsista baru memerlukan uji coba lapangan yang nyata di medan perang. Su-34 yang tergolong baru sudah pernah dilibatkan secara terbatas ketika Perang Rusia-Georgia 2008 lalu. Hanya karena bersifat terbatas kemampuan Su-34 pun ikut dibatasi.

Kesempatan emas datang ketika Rusia berkat permintaan Presiden Bashar al Assad melakukan intervensi militer di Suriah. Militer Rusia mengerahkan beberapa unit Su-34 ke Suriah, dan melaksanakan hampir ratusan misi pengeboman posisi pertahanan ISIS serta pasukan pemberontak di seluruh penjuru negeri, seperti yang dilaporkan The Drive.

Sepak terjang Su-34 di Suriah benar-benar efektif. Banyak posisi pertahanan pemberontak yang awalnya sering menyulitkan pasukan pemerintah Suriah, seperti di Kota Aleppo, hancur lebur begitu saja diluluhlantakkan serangan presisi Su-34. 

5. Lima unit Su-34 berhasil ditembak jatuh selama operasi militer khusus

Keberhasilan gemilang Su-34 di Suriah tanpa kehilangan satu unit pun ternyata gagal dibuktikan AU Rusia dalam operasi militer khususnya di Ukraina. Walaupun armada Su-34 Rusia terus menggempur posisi Ukraina dengan akurasi tinggi, namun serangan itu setidaknya telah menyebabkan beberapa unit berhasil ditembak jatuh.

Berdasarkan laporan yang dikumpulkan Oryx, militer Rusia setidaknya telah kehilangan lima unit Su-34 per 13 April 2022. Mayoritas jet tempur serang Su-34 ditembak jatuh karena terbang terlalu rendah dan berada dalam jarak serta jangkauan efektif sistem pertahanan udara Ukraina. 

Banyak pemerhati militer yang cukup kaget mendengar fakta salah satu pesawat tercanggih dan kebanggaan AU Rusia itu hancur lebur di Ukraina. Menurut hasil analisis, alasan utama mengapa Rusia kehilangan banyak Su-34 karena cuaca yang tidak bersahabat. Kesulitan alami inilah yang memaksa pilot-pilot Su-34 untuk terbang rendah ditambah militer Rusia belum meraih keunggulan udara sehingga memudahkan mereka terdeteksi radar dan ditembak jatuh. 

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya