Menteri Intelijen Israel Tolak Penjualan F-35 AS ke Qatar

Kenapa ditolak?

Tel Aviv, IDN Times - Menteri Intelijen Israel, Eli Cohen, pada hari Minggu (11/10), menjelaskan jika Israel akan menolak segala bentuk penjualan pesawat jet tempur, F-35, oleh Pemerintah Amerika Serikat ke Qatar.

Pernyataan ini disampaikan Cohen setelah adanya kabar jika Pemerintah Qatar sudah mengajukan permintaan secara formal kepada Pemerintah AS untuk mengizinkan penjualan jet tempur F-35, dimana sampai saat ini hanya Israel yang mengoperasikan jet canggih tersebut di Timur Tengah, seperti yang dilansir dari Reuters

1. "Keunggulan Kualitatif Militer" Israel tidak boleh tercancam

Menteri Intelijen Israel Tolak Penjualan F-35 AS ke QatarMenteri Intelijen Israel, Eli Cohen, (kanan). twitter.com/sfrantzman

Israel yang merupakan salah satu sekutu terdekat dan strategis AS di Timur Tengah, tidak menginginkan adanya penjualan F-35 terhadap negara lain di kawasannya. Dikutip dari Middle East Eye, sejak tahun 2008, peraturan perundangan-undangan AS mengenai "Keunggulan Kualitatif Militer" Israel yang menjadi prioritas, mengikat AS untuk memastikan jika penjualan alutsista mereka tidak mengancam Israel di Timur Tengah.

Hal ini kembali ditegaskan oleh Menteri Intelijen Israel, Eli Cohen, dimana ia menyatakan bahwa Pemerintah AS harus menjamin "keunggulan kualitatif militer" yang dimiliki Israel. Selain Qatar, negara yang baru saja memulihkan hubungan diplomatiknya dengan Israel, seperti Uni Emirat Arab, juga dilarang Pemerintah Israel untuk mengakusisi jet tempur canggih ini. 

2. Koneksi Iran di Qatar mengkhawatirkan Israel

Menteri Intelijen Israel Tolak Penjualan F-35 AS ke QatarPertemuan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, di Qatar, pada 15 September 2020. twitter.com/USEmbassyDoha

Ternyata terdapat ancaman serius terhadap Keamanan Nasional Israel apabila Pemerintah AS menjual F-35 kepada Qatar. Menurut Eli Cohen, meskipun hubungan Qatar-AS terlihat baik, tidak boleh dilupakan jika Qatar memiliki koneksi Iran yang cukup signifikan sehingga mengkhawatirkan Israel ketika teknologi F-35 jatuh ke tangan Qatar, dilansir dari Reuters

Koneksi Iran di Qatar bukanlah suatu hal yang baru dikarenakan pada tahun 2017, beberapa Negara Teluk dan Mesir, memutus hubungan diplomatik dan memblokade secara ekonomi terhadap Qatar karena dugaan terlibat dalam pendanaan aksi terorisme serta relasinya bersama Iran.

Sampai saat ini, Pemerintah AS masih berusaha meyakinkan negara-negara di Kawasan Teluk untuk mengakhiri ketegangan mereka dengan Qatar, seperti yang disampaikan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, ketika berkunjung ke Qatar pada 14 September 2020. 

3. Jet tempur F-35 yang menarik minat banyak negara

Menteri Intelijen Israel Tolak Penjualan F-35 AS ke QatarJet tempur F-35 Lightning II yang menjadi salah satu jet tempur modern terbaik di dunia. twitter.com/thef35

F-35 Lightning II adalah pesawat jet tempur multifungsi (pertempuran udara ke udara dan udara ke darat) generasi kelima yang dikembangkan oleh salah satu industri pertahanan di Amerika Serikat, Lockheed Martin. Dilaporkan Reuters, jet tempur F-35 dapat menarik minat banyak negara, termasuk Qatar dan UEA, disebabkan kemampuan silumannya yang menjadi salah satu yang terbaik di dunia. 

Hingga hari ini sudah banyak negara yang mengantri agar mendapatkan izin pembelian pesawat jet tempur tersebut dari Kementerian Pertahanan Amerika Serikat. Kemampuan tempur F-35 disebutkan juga sudah terbukti ketika Angkatan Udara Israel melancarkan serangannya ke posisi pertahanan pejuang-pejuang Iran di Suriah dan berhasil menghindari ancaman rudal anti-udara.

Baca Juga: Anggota Kelompok Ultra-Ortodoks Tolak Lockdown Nasional di Israel

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya