Naftali Bennett Pastikan Dataran Tinggi Golan Milik Israel

Aneksasi ilegal Israel selain Tepi Barat

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menegaskan bahwa Dataran Tinggi Golan yang terletak di perbatasan Israel-Suriah sepenuhnya milik Israel. Pernyataan itu disampaikan Bennett, Senin (11/10) sebagaimana pemerintah Israel berencana memperkokoh kedudukannya di sana.

Dikutip dari Reuters, Wilayah Dataran Tinggi Golan merupakan salah satu daerah yang sampai hari ini tidak diakui sebagai teritori resmi Israel. Dataran Tinggi Golan jatuh ke tangan Israel dari Suriah ketika Perang Enam Hari 1967 dan secara ilegal dianeksasi pemerintah Israel pada 1981.

1. Suriah kecam pernyataan Bennett

Naftali Bennett Pastikan Dataran Tinggi Golan Milik IsraelBendera Suriah di perbatasan Israel-Suriah (Dataran Tinggi Golan). twitter.com/haaretzcom

Pernyataan PM Israel Naftali Bennet terkait Dataran Tinggi Golan ternyata berhasil mendapat respon pahit dari pemerintah Suriah.

Menanggapi Israel, Kementerian Luar Negeri Suriah mengecam keras pernyataan Bennet dan berjanji suatu saat nanti Dataran Tinggi Golan akan kembali ke pangkuan Suriah, seperti yang dilansir dari Reuters

"Pernyataan dan kebijakan agresif seperti itu tidak akan mengubah kebenaran abadi bahwa Golan dulu dan akan tetap menjadi milik Arab dan Suriah, serta akan kembali ke tanah air (Suriah) cepat atau lambat," ujar pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri Suriah.

2. Israel berencana tambah populasi penduduk di Dataran Tinggi Golan

Naftali Bennett Pastikan Dataran Tinggi Golan Milik IsraelWarga Israel melakukan protes terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas dugaan korupsi dan cara pemerintahannya mengatasi krisis penyakit virus korona (COVID-19), di dekat kediamannnya di Yerusalem, Sabtu (25/7/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Ronen Zvulun

Ambisi Israel atas Dataran Tinggi Golan tidaklah main-main. Melansir Times of Israel, Naftali Bennett berencana menambah jumlah populasi Warga Israel yang bermukim di Dataran Tinggi Golan sebanyak empat kali lipat. 

Saat ini setidaknya terdapat sekitar 27 ribu penduduk yang menetap di sana. Dikarenakan Tel Aviv mencap jumlah itu masih tertalu sedikit mereka berencana untuk menambah sekitar 100 ribu penduduk dalam beberapa waktu ke depan.

Menurut pemerintah Israel hal ini termasuk dalam proyek strategis demi menjamin klaim "ilegal" Israel terhadap Dataran Tinggi Golan. 

Baca Juga: MA Israel Tegakkan UU Israel Sebagai Negara Bangsa Yahudi

3. Posisi Amerika masih abu-abu

Naftali Bennett Pastikan Dataran Tinggi Golan Milik IsraelPresiden AS, Joe Biden. twitter.com/JoeBiden

Berbeda dari pendahulunya yang mendukung penuh Israel, Presiden Joe Biden masih belum dapat memastikan posisi AS dalam permasalahan Dataran Tinggi Golan. Ketika Presiden Donald Trump memimpin ia tanpa berpikir dua kali mengakui penuh kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan.

Dilaporkan Reuters, namun pandangan itu terpaksa "disetel ulang" ketika Joe Biden menyingkirkan Trump dari Gedung Putih pada Pilpres AS 2020. Menurut Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, pemerintah Amerika masih membuka opsi untuk mempertimbangkan sikapnya terkait pendudukan ilegal yang dilakukan Israel.

AS harus menghadapi dilema yang cukup signifikan sebagaimana Israel adalah satu-satunya sekutu yang dapat Washington percaya di Timur Tengah. Tetapi, AS tidak dapat memungkiri jika komunitas internasional tetap menolak aneksasi ilegal Israel di Tepi Barat dan Dataran Tinggi Golan. 

Baca Juga: Meksiko Ajukan Permintaan Ekstradisi Tomas Zeron dari Israel

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya