Pasukan Suriah Siapkan Operasi 'Besar' Untuk Rebut Ghouta Timur

Inikah akhir dari pemberontak?

Menurut surat kabar pro pemerintah pada hari Rabu (28/03/2018), militer Suriah dikabarkan tengah mempersiapkan operasi terbesar untuk menghancurkan benteng terakhir pasukan pemberontak di Kota Douma. Pasukan Pemerintah Suriah akan memberikan pengecualian, apabila pemberontak Jaish al-Islam yang bertahan setuju untuk menyerahkannya tanpa ada perlawanan, seperti yang dilansir dari Reuters.

1. Operasi 'Besar' untuk Kota Douma

Pasukan Suriah Siapkan Operasi 'Besar' Untuk Rebut Ghouta TimurSputnik International

Kota Douma yang menjadi benteng pertahanan terakhir pasukan pemberontak, setidaknya membuat 10.000 warga sipil terjebak. Pasukan Pemerintah Suriah yang sudah mengepung Kota Douma, membuat sisa warga sipil yang masih terjebak takut untuk menyelamatkan diri.

Melihat Kota Douma menjadi pertahanan terakhir pasukan pemberontak di wilayah Ghouta Timur yang merupakan daerah pinggiran dari Ibu Kota Suriah, Damaskus, membuat militer Suriah terpacu untuk membasmi kelompok pemberontak Jaish al-Islam apabila mereka tidak ingin menyerah.

Masih sama seperti sebelumnya, Pemerintah Suriah memberikan jalan evakuasi khusus bagi pemberontak, keluarganya, maupun warga sipil yang ingin lari ke wilayah pemberontak di Provinsi Idlib. Mereka memberi jaminan tidak ada batasan berapa banyak yang harus dievakuasi, dan keselamatan perjalanan telah dibuktikan dengan puluhan bus yang membawa orang-orang dari sebagian kota di Ghouta Timur menuju Idlib beberapa hari lalu.

Militer Rusia yang menjadi pengawas pertempuran, juga menjamin seratus persen tidak akan ada hambatan bagi pemberontak yang ingin mundur ke Idlib. Hanya semua ini akan berlaku jikalau pasukan pemberontak menerima kekalahannya, dan menyerahkan Douma secara damai. 

2. Dua hari yang menentukan masa depan

Pasukan Suriah Siapkan Operasi 'Besar' Untuk Rebut Ghouta TimurAl Jazeera

Laporan dari pejabat utama Suriah menyatakan, dalam dua hari kedepan akan menjadi hari penentu masa depan Kota Douma dan seluruh wilayah Ghouta Timur. Menurutnya dalam waktu dua hari, militer Suriah akan menentukan apakah operasi 'besar' mereka berjalan, atau menunggu kepastian dari hasil negosiasi antara Rusia bersama kelompok pemberontak.

Memang dalam beberapa hari terakhir, Kota Douma menjadi sangat sunyi karena negosiasi yang dilakukan delegasi pemberontak bersama Rusia. Permasalahannya, Rusia sampai sekarang masih belum memberikan respon atau jawaban terhadap proposal yang diberikan oleh pemberontak.

Kelompok pemberontak menganggap bahwa Pemerintah Suriah dan Rusia bermain dalam hal ini, sehingga membuat situasi menjadi sangat tidak berimbang dan intens. Dimungkinkan dalam dua hingga beberapa hari ke depan, jawaban mengenai nasib dan masa depan Douma akan ditentukan.

3. Kejatuhan Kota Douma akan menjadi kekalahan terburuk pasukan pemberontak

Pasukan Suriah Siapkan Operasi 'Besar' Untuk Rebut Ghouta TimurMalay Mail Online

Suka atau tidak suka, kondisi pasukan pemberontak di Kota Douma sudah mencapai titik kritis. Apabila mereka tetap melanjutkan untuk bertempur melawan gempuran pasukan Suriah, maka hasil yang didapatkan seperti yang sudah diprediksi banyak orang yaitu, kekalahan telak.

Satu-satunya cara paling bijak bagi kelompok pemberontak adalah untuk mundur menuju Provinsi Idlib, dari pada harus mempertahankan wilayah yang sudah terkepung serta terpisah dari pasukan utama. Jadi, apapun pilihan yang mereka tentukan, Kota Douma dapat dipastikan jatuh ke tangan Pemerintah Suriah, dan hal ini menandakan kekalahan terburuk pasukan pemberontak sejak tahun 2016.

Selain menjadi kekalahan terburuk, jatuhnya Kota Douma akan menjadi sebuah simbol penting yang diingat selalu, baik oleh pemerintah maupun pemberontak Suriah. Simbol kemenangan dan kekalahan yang menjadi kekuatan propaganda, secara tidak langsung menentukan Suriah menuju jalan kedigdayaan atau kehancuran total.

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya