Pasukan Yaman Semakin Terdesak di Marib dan Shabwa

Ekspansi Houthi tidak dapat dihentikan

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Kelompok Houthi Yahia Sarea menyatakan pejuang Houthi telah berhasil menguasai dua distrik tambahan di Wilayah Marib dan tiga distrik di Wilayah Shabwa.

Laporan itu disampaikan Sarea, Minggu (17/10) sebagaimana pertempuran antara pejuang Houthi dan pasukan pemerintah Yaman semakin intens dalam beberapa minggu terakhir.

Melansir Reuters, salah satu alasan mengapa Houthi maupun pemerintah Yaman menginginkan Marib dan Shabwa dikarenakan sumber daya alam yang mereka simpan. Ladang minyak hingga gas alam menjadi primadona utama yang dapat sangat mendukung pembiayaan perang bagi mereka yang dapat menguasai. 

1. Amerika kecam eskalasi di Marib oleh Houthi

Pasukan Yaman Semakin Terdesak di Marib dan ShabwaSalah satu pesawat nirawak Pejuang Houthi yang berhasil ditembak jatuh oleh Pasukan Pemerintah Yaman di Wilayah Marib. twitter.com/Alsakaniali

Meskipun Houthi sudah tidak lagi dicap sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat (AS), namun pandangan Washington terhadap mereka tidak pernah berubah. Hal itu dibuktikan dengan respon negatif AS melihat situasi terkini di Wilayah Marib.

Kementerian Luar Negeri AS pada Minggu (17/10) mengecam keras atas eskalasi yang dilakukan Kelompok Houthi di Kawasan Marib sejak beberapa hari terakhir, seperti yang dilansir dari Reuters

Protes yang dilontarkan Amerika disebabkan oleh Wilayah Marib,  di mana kawasan itu menampung ribuan pengungsi yang kehilangan tempat tinggalnya akibat Konflik Yaman. AS khawatir dengan semakin parahnya pertempuran di wilayah tersebut maka para pengungsi yang merupakan warga sipil akan menjadi korban. 

2. Houthi dituduh lakukan genosida 

Pasukan Yaman Semakin Terdesak di Marib dan ShabwaAnak-anak yang menjadi korban krisis kemanusiaan di Yaman akibat perang saudara. twitter.com/UNOCHA

Terdesaknya pasukan pemerintah Yaman akibat keberhasilan sepak terjang Houthi dikhawatirkan banyak pihak, salah satunya Gubernur Provinsi Marib Sheikh Sultan al Arada.

Dikutip dari TRT World, Arada menuduh Houthi bahwa mereka melakukan genosida terhadap masyarakat sipil di Distrik Adibya dengan melarang masuknya makanan, obat-obatan, dan kebutuhan esensial lain.

Walaupun belum diketahui kebenarannya, dua Perwakilan PBB di lokasi membenarkan jika Houthi telah membatasi masuknya bantuan kemanusiaan selama tiga minggu terakhir. Ancaman serius yang dihadapi tersebut ikut menjadi alasan kuat mengapa dengan mendekatnya Houthi banyak warga sipil yang memilih lari. 

Baca Juga: Krisis Kemanusiaan Yaman, Houthi Masih Terus Dekati Marib

3. Ratusan pejuang Houthi tewas dalam 24 jam terakhir

Serangan sengit yang dilancarkan Houthi ke Wilayah Marib dan Shabwa ternyata menyebabkan banyak korban miliiter di pihaknya. Namun perlu diketahui jika angka sebenarnya belum dapat diverifikasi, baik pihak pemerintah Yaman maupun Houthi.

Dilaporkan TRT World, berdasarkan laporan yang disampaikan Arab Saudi, setidaknya 165 pejuang Houthi tewas selama proses pertempuran pada Minggu (17/10). Selain prajurit, pasukan pemerintah Yaman beserta koalisi juga dilaporkan berhasil menghancurkan 10 kendaraan militer Houthi.

Tidak hanya itu, pemerintah Yaman juga melaporkan jika 1.000 pejuang Houthi telah gugur sejak satu minggu terakhir. 

Baca Juga: Kelompok Houthi Masuk dalam Daftar Teroris AS

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya