PBB Hentikan Investigasi Kejahatan di Yaman, Arab Saudi Selamat

Kekalahan telak untuk perjuangan HAM

Jakarta, IDN Times - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi menghentikan badan penyelidikan pelanggaran HAM dan kejahatan perang di Yaman. Keputusan tersebut disepakati pada Kamis (07/10/2021), ketika Dewan HAM PBB gagal mencapai suara terbanyak dalam pengambilan suara perpanjangan izin Group of Eminent Experts (GEE).

Dikutip dari Reuters, kegagalan ini dicap sebagai kekalahan terburuk Negara Barat dalam penegakan HAM internasional.

Sebelumnya, Arab Saudi sebagai salah satu pihak yang terlibat pada Perang Saudara Yaman diketahui telah melobi banyak negara anggota Dewan HAM PBB agar menolak perpanjangan GEE.

1. Mayoritas anggota Dewan HAM PBB tolak usulan perpanjangan dua tahun

PBB Hentikan Investigasi Kejahatan di Yaman, Arab Saudi SelamatGedung Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss. twitter.com/UNHumanRights

Perpecahan sangat terlihat di Dewan HAM PBB ketika salah satu cabang PBB terpenting itu gagal mencapai kata sepakat terkait Yaman.

Saat proses debat berlangsung, delegasi Belanda mengusulkan perpanjangan izin GEE selama dua tahun kepada Dewan HAM PBB. Sayangnya, usulan tersebut kalah tipis ketika pengambilan suara.

Dari 47 negara anggota Dewan HAM PBB, 21 di antarnya menolak pembaharuan mandat GEE, termasuk Rusia, Arab Saudi, Bahrain, Uzbekistan, dan China.

Menurut Duta Besar Bahrain untuk PBB, Yusuf Abdulkarim Bucheeri, Group of Eminent Experts telah berkontribusi dalam penyebaran disinformasi terkait kondisi di Yaman. 

Baca Juga: Aktivis Khawatir Saudi Intervensi dalam Investigasi Kejahatan di Yaman

2. Organisasi HAM Yaman kecam keputusan Dewan HAM PBB

PBB Hentikan Investigasi Kejahatan di Yaman, Arab Saudi SelamatSuasana ruang konfrensi di Gedung Dewan HAM PBB. twitter.com/fact_mirrorr

Aktivis HAM internasional menyuarakan kekecewaannya terhadap Dewan HAM PBB, tidak terkecuali organisasi HAM asal Yaman, Mwatana for Human Rights. Mwatana mencap pengambilan suara yang dilakukan Dewan HAM PBB atas GEE menjadi tamparan keras bagi ribuan masyarakat Yaman yang telah menjadi korban. 

Tidak hanya itu, Mwatana juga menjelaskan apa yang baru saja dilakukan PBB sebagai lampu hijau bagi setiap pihak yang berperang di Yaman untuk melanjutkan pembantaiannya.

Berdasarkan laporan terakhir Group of Eminent Experts, sejak 2015 silam setidaknya 23 ribu serangan udara yang dilaksanakan Koalisi Saudi di Yaman telah melukai atau bahkan membunuh sekitar 18 ribu masyarakat sipil Yaman. 

3. Utusan Khusus PBB untuk Yaman desak setiap pihak lanjutkan proses negosiasi

PBB Hentikan Investigasi Kejahatan di Yaman, Arab Saudi SelamatAnak-anak yang menjadi korban krisis kemanusiaan di Yaman akibat perang saudara. twitter.com/UNOCHA

Kondisi Yaman yang semakin hari semakin mengkhawatirkan tidak pernah lepas dari perhatian PBB. Meskipun PBB terbukti sampai saat ini belum dapat menghentikan konflik tersebut, namun mereka masih sangat berharap setiap pihak menempuh jalur damai.

Dilaporkan The Guardian, Utusan Khusus PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, meminta agar kelompok Houthi dan pemerintah Yaman kembali berdialog. Dialog nantinya dapat menjadi jawaban pemungkas ketika kekuatan militer terbukti gagal mengakhiri konflik berdarah yang telah menyelimuti Yaman selama tujuh tahun.

Baca Juga: World Food Programme: 16 Juta Rakyat Yaman Terancam Kelaparan

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya