Pemerintah Armenia Resmi Pecat Kepala Staf Militer

Perselisihan makin memanas

Yerevan, IDN Times - Pemerintah Republik Armenia yang dipimpin oleh Perdana Menteri Nikol Pashinyan pada hari Rabu (10/03), secara resmi memberhentikan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Armenia, Onik Gasparian, dari jabatannya atas dugaan kudeta.

Keputusan Pemerintah Armenia mendapat penolakan penuh dari pihak militer dan oposisi dimana mereka menganggap Pashinyan secara tidak sah memecat petinggi-petinggi Militer Armenia yang berbeda pandangan dengan dirinya, seperti yang dilansir dari Reuters

1. Sah secara konstitusi

Pemerintah Armenia Resmi Pecat Kepala Staf MiliterMantan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Armenia, Onik Gasparian. twitter.com/OCMediaorg

Sempat terhalangnya upaya pemecatan karena ditolak oleh Presiden Armenia, Armen Sargsyan, Pemerintah Armenia akhirnya dapat secara sah memberhentikan Onik Gasparian. Dikutip dari Reuters, menurut Pemerintahan Pashinyan, surat pemecatan Gasparian secara konstitusional resmi berlaku per 10 Maret 2021 meskipun mendapat penolakan dari presiden.

Pemerintah Armenia beranggapan beberapa pasal di Konstitusi Armenia mengizinkan pemecatan walaupun Presiden Armenia gagal menandatangani surat pemecatan dalam alokasi waktu yang sudah ditentukan. Menanggapi keputusan tersebut, Onik Gasparian mengecam penuh keputusan Nikol Pashinyan dan ia berjanji kepada Masyarakat Armenia untuk mencari cara lain agar dapat terus membela mereka. 

2. Militer Armenia kembali desak Pashinyan untuk mundur

Pemerintah Armenia Resmi Pecat Kepala Staf MiliterPasukan Rusia dan Armenia dalam sebuah latihan militer bersama di Wilayah Armenia. twitter.com/301_AD

Kerap menjadi target pemecatan Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan, Militer Armenia mulai bergerak aktif lagi. Berdasarkan pernyataan bersama Petinggi Militer Armenia, mereka kembali mendesak pembubaran pemerintahan petahana dan meminta Pashinyan untuk mundur dari kursi perdana menteri karena dinilai sebagai pemicu utama krisis di Armenia, dilansir dari RFE/RL

Pashinyan sendiri memilih Jenderal Artak Davtyan yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Bersenjata Armenia sebagai pengganti Jenderal Onik Gasparian. Situasi yang rumit membuat pihak militer menegaskan bahwa pemilu dini hanya akan menjadi satu-satunya kunci agar Armenia dapat kembali normal. 

Baca Juga: Demonstran Serbu Gedung Pemerintah Armenia

3. Gedung Parlemen Armenia dikepung massa oposisi

Krisis politik yang terjadi Armenia mulai memanas setelah kekalahannya dalam mempertahankan Wilayah Nagorno-Karabakh dari Azerbaijan beberapa bulan yang lalu. Dilaporkan RFE/RL, Nikol Pashinyan yang semakin tidak populer di kalangan Masyarakat Armenia karena keputusan damainya dengan Azerbaijan, membuat pihak oposisi mengepung Gendung Parlemen Armenia di Kota Yerevan beberapa jam setelah pengumuman pemecatan Onik Gasparian.

Beberapa waktu lalu, massa oposisi juga sudah pernah menerobos masuk ke Gedung Parlemen Armenia dengan tujuan yang sama, yaitu mendesak Nikol Pashinyan untuk turun. Pashinyan sendiri sampai saat ini masih menolak untuk mengundurkan diri, tetapi ia siap mendukung pelaksanaan pemilu dini apabila militer dan oposisi mau mengikuti syarat-syaratnya.

Baca Juga: Perdana Menteri Armenia Tuduh Militer Lancarkan Aksi Kudeta

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya