Pentagon: Pertahanan Taiwan 'Tugas Penting' untuk Amerika

Antisipasi invasi China

Jakarta, IDN Times - Asisten Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Urusan Keamanan Indo-Pasifik Ely Ratner menggarisbawahi bahwa pertahanan Taiwan adalah "tugas penting" untuk AS.

Pernyataan itu disampaikan Ratner, Rabu (08/12) ketika menghadiri rapat bersama Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS.

Dikutip dari Reuters, Ratner menilai aktivitas militer Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang sering mengganggu kedaulatan Taiwan tersebut sengaja dilakukan Beijing. Kondisi ini menurutnya lebih dari cukup sebagai alasan agar Washington turun tangan lebih jauh dengan memperkuat pertahanan Taiwan dari ancaman invasi Tiongkok. 

1. Keberadaan Taiwan "cegah" ekspansi China

Pentagon: Pertahanan Taiwan 'Tugas Penting' untuk AmerikaPeta yang menjelaskan jenis pesawat dan provokasi AU RRT karena telah melewati garis tengah pembatas Tiongkok-Taiwan di Selat Taiwan, pada 19 September 2020. twitter.com/MoNDefense

Negara Taiwan berdiri di Pulau Formosa yang merupakan pulau strategis di Asia Timur. Seperti yang diketahui, Tiongkok sampai saat ini masih sulit melakukan ekspansi ke Wilayah Pasifik karena tertahan strategi rantai pulau pertama AS. 

Melansir Bloomberg, Asisten Menhan AS Ely Ratner menekankan Taiwan dapat digunakan dalam sebuah benteng dalam strategi pencegahan guna menghalau gerak laju Tiongkok. Hal ini disebabkan posisi geografis Taiwan bisa memperpanjang strategi rantai pulau dari kepulauan terluar Jepang.

Oleh sebab itulah, Ratner ingin AS untuk terus mendukung pertahanan Taiwan dengan menyediakan alutsista yang "kredibel, tangguh, gesit, terdistribusi, dan hemat biaya".

2. Presiden Biden diminta tak ambigu dengan kebijakannya atas Taiwan

Pentagon: Pertahanan Taiwan 'Tugas Penting' untuk AmerikaPresiden AS, Joe Biden. twitter.com/JoeBiden

Keterlibatan AS pada perselisihan Tiongkok-Taiwan menyeret Washington dalam sebuah konfrontasi serius. Gedung Putih telah lama dilema karena ketidakjelasan posisi AS yang terus dipertanyakan banyak pihak.

Semua bermula dengan UU Relasi Taiwan yang disepakati kongres pada 1979 silam. Meskipun AS telah sepakat untuk menerapkan Kebijakan Satu Tiongkok dengan hanya mengakui kedaulatan RRT. 

Presiden AS Joe Biden juga sempat bingung menafsirkan regulasi tersebut sampai-sampai ia berani menjamin keterlibatan AS apabila Tiongkok menginvasi Taiwan. Di mana hal itu kemudian harus diluruskan oleh Kementerian Luar Negeri AS setelah sempat mengundang amarah Beijing. 

Bahkan beberapa pejabat AS, seperti Kepala Badan Komite Intelijen AS Adam Schiff sudah lama mendesak Biden agar tidak ambigu dengan kebijakannya atas Taiwan, seperti yang dilansir dari Reuters.

Walupun begitu, menurut Asisten Menteri Luar Negeri AS Daniel Kritenbrink "strategi ambiguitas" ini perlu adanya. Dikarenakan perubahan sikap ataupun kebijakan Washington terhadap Taiwan tidak akan menguntungkan siapa-siapa. 

Baca Juga: Filipina Kutuk Aksi Kapal China di Laut China Selatan

3. China dicap sebagai ancaman fundamental AS

Pentagon: Pertahanan Taiwan 'Tugas Penting' untuk AmerikaIlustrasi hubungan Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok. twitter.com/ABBCUK/

Sepak terjang pertumbuhan ekonomi dan ekspansi militer Tiongkok di Kawasan Asia Pasifik membuat AS khawatir. Jika sebelumnya Washington fokus menghadapi ancaman terorisme di Timur Tengah, namun sekarang Beijing menjadi ancaman seriusnya.

Dilaporkan Reuters, AS melihat ancaman yang dihadirkan Tiongkok terhadap kepentingan nasional sudah terlalu nyata dan diperlukan aksi konkret secepatnya guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

"Tantangan China adalah masalah hari ini, masalah besok, masalah 2027, masalah 2030, masalah 2040 dan seterusnya. Saya berpikir tidak ada tanggal yang harus kita pilih di kalender dan kita harus memastikan bahwa kita siap mempertahankan pencegahan (terhadap Tiongkok) mulai hari ini," ujar Asisten Menhan AS Ely Ratner. 

Di sisi lain, sekutu-sekutu AS seperti Inggris, Kanada, dan Jerman, sudah terlihat sangat aktif mendukung proses "pencegahan" ekspansi Tiongkok yang digalangkan AS. Kegiatan tersebut mereka lakukan dengan melaksanakan latihan militer gabungan di negara-negara yang berbatasan langsung dengan Tiongkok baik laut maupun darat, salah satunya Jepang.

Baca Juga: Ini Ajakan China ke Indonesia dan Negara Kawasan Laut China Selatan

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya