Perundingan Damai Masih Berlangsung, Presiden Ghani Tiba di Qatar

Kira-kira untuk apa?

Doha, IDN Times - Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, pada hari Senin (05/10), tiba di Ibu Kota Qatar, Doha, untuk membahas kerja sama bilateral yang dilakukan Pemerintah Afghanistan dan Qatar.

Dalam kunjungannya, Presiden Ghani ternyata tidak memiliki agenda untuk ikut serta dalam perundingan damai antara Pemerintah Afghanistan dan Taliban, dimana kegiatan tersebut sebenarnya sedang berlangsung di kota yang sama, seperti yang dilansir dari Reuters

1. Presiden Ghani tidak akan mengunjungi lokasi perundingan damai dengan Taliban

Perundingan Damai Masih Berlangsung, Presiden Ghani Tiba di QatarPresiden Afghanistan, Ashraf Ghani, dan Presiden AS, Donald Trump, bertemu di Markas Udara Bagram, Afghanistan, pada 29 Noveber 2019. twitter.com/ashrafghani

Sebelum berkunjung ke Qatar, Presiden Ashraf Ghani terlebih dahulu terbang ke Kuwait untuk memberi penghormatan terakhir terhadap mendiang Pangeran Sheikh Sabah Al Ahmad Al Jaber Al Sabah. Dikutip dari RFE/RL, namun setelah kedatangannya di hari Senin (05/10), menurut staf dari Presiden Ghani, ia tidak memiliki agenda untuk mengunjungi lokasi perundingan damai, meskipun terletak di satu kota yang sama, Doha. 

Staf Kepresidenan Afghanistan menjelaskan bahwa Presiden Ashraf Ghani akan melakukan beberapa pertemuan dengan Pemerintah Qatar untuk memperkuat hubungan bilateral dan kooperasi antar kedua negara. Meskipun begitu, Ghani juga dijadwalkan untuk bertemu dengan perwakilan Pemerintah Afghanistan guna membahas kelanjutan dari perundingan damai yang masih berlangsung.

2. Perundingan berlangsung alot

Perundingan Damai Masih Berlangsung, Presiden Ghani Tiba di QatarPertemuan Delegasi Taliban dengan jajaran Muslim Brotherhood di Qatar. twitter.com/Natsecjeff

Afghanistan yang dilanda konflik bersenjata antara Pemerintah Afghanistan dan Taliban, akhirnya mendapat kesempatan untuk duduk bersama di meja perundingan berkat bantuan Amerika Serikat. Sayangnya, sejak perundingan dimulai pada bulan Maret 2020, hanya sedikit perkembangan yang berhasil dirumuskan dan disetujui oleh Afghanistan dan Taliban dikarenakan kedua pihak tersendat dalam menyetujui proses serta prosedur, dilansir dari Reuters

Amerika Serikat pada 29 Februari 2020 membuka pintu perundingan ketika delegasinya dan Taliban menandatangani perjanjian perdamaian, dimana Pasukan Koalisi Internasional akan ditarik selambat-lambatnya tanggal 21 Mei 2021. Terbuka lebarnya kesempatan damai dan kesepakatan pembagian kekuasaan serta gencatan senjata penuh, terus diupayakan kedua pihak walaupun perkembangan yang begitu alot. 

3. Pertumpahan darah terus terjadi di Afghanistan 

Kedatangan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, dan berlangsungnya negosiasi damai di Qatar, gagal menunjukkan perubahan yang signifikan sebagaimana aksi penyerangan terus terjadi. Dilaporkan Reuters, baru-baru ini pada hari Senin (05/10), disaat Delegasi Afghanistan dan Taliban berunding, terjadi serangan bom mobil bunuh diri yang menargetkan gedung pemerintah di Kota Mehtarlam sehingga menewaskan delapan orang dan melukai 30 orang lainnya. 

Sampai saat ini, belum ada kelompok, baik Taliban dan ISIS, yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan yang terjadi. Serangan itu merupakan serangkaian serangan yang terus terjadi meskipun kedua pihak masih melakukan negosiasi untuk perdamaian dan dihentikannya konflik bersenjata di seluruh Wilayah Afghanistan.

Baca Juga: Akibat Virus Corona, MotoGP Qatar Ditunda 

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya