Pilpres Belarusia Bergejolak, Putin Kejar Integrasi Belarusia ke Rusia

Uni Soviet 2.0?

Moskow, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Vladimirovich Putin pada hari Senin (10/08), menyampaikan keinginannya agar Pemerintah Belarusia melanjutkan rencana integrasi Rusia-Belarusia karena pergolakan politik yang sedang terjadi. 

Hubungan Rusia-Belarusia yang memang seperti pasangan yang tidak dapat terpisahkan, mulai terancam setelah Belarusia dilanda demonstrasi besar-besaran menolak hasil Pemilu Presiden Belarusia 2020 dan Pemerintahan Presiden Lukashenko yang dianggap korup, seperti yang dilansir dari Reuters

1. Putin desak Belarusia kembali pertimbangkan rencana integrasi 

Pilpres Belarusia Bergejolak, Putin Kejar Integrasi Belarusia ke RusiaVladimir Putin dan Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoygu. twitter.com/KremlinRussia

Gejolak yang berkelanjutan dalam beberapa minggu terakhir di Belarusia, memaksa Vladimir Putin untuk bertindak lebih jauh. Dikutip dari Reuters, indikasi pergolakan yang kemungkinan akan meluas dan membesar, membuat Putin mendesak Pemerintah Belarusia untuk segera pertimbangkan rencana integrasi Rusia-Belarusia guna menjamin keamanan dan kestabilan kedua wilayah.

Vladimir Putin sudah lama menginginkan integrasi dikarenakan Wilayah Belarusia yang sangat vital dalam hal pertahanan dan ekonomi Nasional Rusia, namun Presiden Lukashenko terus menolak rencana tersebut dikarenakan ia menuduh Rusia hendak melahap penduduknya. Meskipun begitu, Presiden Putin sudah memberi selamat kepada Alexander Lukashenko setelah dirinya terpilih ulang menjadi Presiden Belarusia.

2. Minsk selalu di bawah naungan Moskow

Pilpres Belarusia Bergejolak, Putin Kejar Integrasi Belarusia ke RusiaPertemuan Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishustin, dan Perdana Menteri Belarusia, Sergei Roumas. twitter.com/GovernmentRF

Belarusia dan Rusia merupakan dua negara yang sulit dipisahkan karena sejarah panjang yang melekat di antara keduanya. Kedudukan Belarusia di Eropa tidak dapat berdiri dengan kokoh apabila tidak ada campur tangan dari Rusia, hal ini disebabkan kestabilan ekonomi yang Belarusia rasakan hingga saat ini sebagian besar ditopang oleh subsidi gas dan minyak dari Federasi Rusia, dilansir RFE/RL.

Sejak awal Kekaisaran Rusia hingga terbentuknya Uni Soviet pada tahun 1917, hubungan Rusia dan Belarusia sudah seperti saudari dekat. Biasanya di zaman Uni Soviet, Rusia, Belarusia, dan Ukraina, mereka dikenal sebagai "Tiga Saudari" karena latar belakang etnik yang mayoritas sama, yaitu Orang Slav, dan sejarah. Tetapi, setelah kejatuhan Uni Soviet 1991 dan pergolakan Euromaidan pada tahun 2014 di Ukraina, hanya tinggal Rusia dan Belarusia yang masih menjalin hubungan harmonis antar sesama.

3. Kemenangan Lukashenko ditolak Pihak Oposisi

Pilpres Belarusia Bergejolak, Putin Kejar Integrasi Belarusia ke RusiaPresiden Belarusia Alexander Lukashenko bersama anaknya Nikolai Lukashenko. instagram.com/lukashenko_nikolay/

Menjadi penguasa tunggal di Belarusia sejak tahun 1994, Alexander Lukashenko berhasil mengontrol negara yang dilabeli sebagai "Negara Diktator" terakhir di Eropa selama 26 tahun. Dilaporkan ABC News, Lukashenko yang selalu menang mutlak dalam Pemilu Presiden Belarusia sudah biasa menerima penolakan hasil Pemilu dari Pihak Oposisi, tetapi untuk saat ini semua tampak berbeda karena Pihak Oposisi menolak keras hasil pemungutan suara dan mengajak Rakyat Belarusia untuk turun ke jalan memprotes hasil tersebut.

Demonstrasi sempat memanas di Kota Minsk, dimana Kepolisian Belarusia dan Pihak Keamanan Negara Belarusia untuk pertama kalinya semenjak kejatuhan Uni Soviet, harus menghadapi massa yang berjumlah sangat banyak. Beberapa Rakyat Belarusia terlihat mulai berani melawan aksi kebrutalan polisi dan pihak keamanan dimana biasanya hal ini jarang sekali terjadi semenjak Lukashenko menerapkan pelarangan demonstrasi dan kritik anti-pemerintah.

Baca Juga: Protes Besar Berlangsung, Belarusia Tetap Gelar Pemilu Presiden

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya