PM Israel Perintahkan Pembangunan Ratusan Rumah Baru di Tepi Barat

Keputusan kontroversial kembali dilontarkan 

Tel Aviv, IDN Times - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada hari Senin (11/01), memberikan perintah untuk melanjutkan pembangunan ratusan rumah baru untuk pemukiman-pemukiman Yahudi di Tepi Barat Palestina yang diduduki secara ilegal oleh Israel. 

Pemerintah Israel tidak menjelaskan secara langsung alasan utama mereka mengizinkan dilanjutkannya pembangunan, namun banyak yang berpendapat keputusan itu diambil dikarenakan kekuasaan Pemerintah AS yang pro-Israel di bawah Presiden Donald Trump akan segera berakhir, seperti yang dilansir dari Reuters

1. Sekitar 800 rumah baru akan dibangun di Tepi Barat

Jumlah rumah yang diperintahkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, agar segera dibangun di Tepi Barat tidaklah main-main. Dikutip dari Reuters, Netanyahu menyebutkan jika ia memerintahkan pembangunan untuk sekitar 800 rumah di Beit El, Givat Zeev, Utara Yerusalem, Tal Menashe, Rehelim, Shavei Shomron, Barkan dan Karnei Shomron, dimana semua lokasi tersebut berada di Tepi Barat Palestina. 

Sampai saat ini, banyak negara dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mencap pembangunan pemukiman Yahudi oleh Pemerintah Israel di Tepi Barat Palestina sebagai tindakan ilegal dan melanggar hukum internasional. Tetapi, berkat dukungan dan perlindungan Amerika Serikat yang tiada hentinya kepada Israel, membuat Israel terus melanjutkan program pembangunan ilegal di Tepi Barat.

2. Keputusan diteken sebelum Presiden Trump keluar dari Gedung Putih

PM Israel Perintahkan Pembangunan Ratusan Rumah Baru di Tepi BaratPresiden AS, Donald Trump, dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. twitter.com/netanyahu

Tanpa alasan yang jelas dari Pemerintah Israel, semua spekulasi mengarah ke masa-masa terakhir kepemimpinan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Dengan kekalahan Trump dalam Pilpres AS 2020 melawan Joe Biden, ambisi Israel untuk mendapatkan dukungan penuh AS di masa yang akan datang kembali masuk dalam ketidakpastian, dan hal ini dipercaya menjadi alasan kuat mengapa Perdana Menteri Israel langsung memerintahkan pembangunan rumah-rumah baru di Tepi Barat Palestina, dilansir dari AlJazeera

Netanyahu sendiri belum mengumumkan kapan dimulainya pembangunan ratusan rumah yang telah ia izinkan tersebut. Meskipun begitu, Otoritas Palestina langsung mengecam keputusan Israel yang kembali memerintahkan pembangunan ratusan rumah baru di Tepi Barat Palestina, dan mencap tindakan Israel seperti "berpacu dengan waktu" dikarenakan Trump yang gagal meraih dua periode. 

Baca Juga: Berkat Peran AS, Sudan Normalisasi Hubungan dengan Israel

3. Tepi Barat Palestina yang terus dicaplok Israel

PM Israel Perintahkan Pembangunan Ratusan Rumah Baru di Tepi BaratPeta yang menunjukkan lokasi pemukiman-pemukiman Yahudi dari Israel di Wilayah Tepi Barat Palestina. twitter.com/nadplo

Perseteruan yang terjadi antara Palestina dan Israel tentunya tidak akan pernah bisa dipisahkan dengan Wilayah Tepi Barat milik Palestina yang sedikit demi sedikit terus diduduki secara ilegal oleh Israel. Dilaporkan SCMP, setidaknya terhitung sudah terdapat sekitar 450.000 penduduk Yahudi dari Israel yang mendiami wilayah yang seharusnya secara legal menjadi milik Warga Palestina di Tepi Barat.

Banyak negara yang berharap Israel dapat segera menghentikan proses pembangunan rumah-rumah baru di Tepi Barat guna mencapai kesepakatan "solusi dua negara" dengan Otoritas Palestina. Tetapi, perbedaan pandangan yang signifikan antara Israel dan Otoritas Palestina menyebabkan sulitnya mencapai kata sepakat untuk solusi dua negara.

Sehingga selama Palestina tidak memiliki daya tawar yang kuat maka Israel tetap akan terus mengeksploitasi kelemahan Palestina, salah satunya adalah dengan mencaplok Tepi Barat secara pelan-pelan. 

Baca Juga: Mata-mata Israel Pulang Setelah 35 Tahun Ditahan di AS

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya