Resimen Khusus 141, Loyalis Kadyrov di Tanah Ukraina

Pejuang Chechnya pro-Rusia yang menjadi sensasi

Jakarta, IDN Times - Invasi Rusia atas Ukraina terbukti menjadi salah satu peperangan besar yang melibatkan banyak pihak. Dari sekian banyak aktor yang terlibat terdapat satu nama yang menarik banyak dukungan maupun kebencian dari berbagai belahan dunia, yakni Ramzan Kadyrov.

Kadyrov merupakan Kepala Republik Chechnya yang juga dikenal sebagai sekutu terpercaya Presiden Rusia Vladimir Vladimirovich Putin. Kepemimpinan tangan besinya di Chechnya berhasil mendapat kepercayaan penuh Putin karena sukses menekuk sentimen anti-Rusia dan gerakan separatis. 

Sepak terjang Ramzan Kadyrov sebagai pemimpin yang kuat tersebut tidak lepas dari kinerja pasukan loyalisnya. Resimen Mekanis Khusus 141 atau dikenal sebagai 'orang-orang Kadyrov' menjadi ujung tombak dan tameng pemimpin Chechnya demi memperkuat posisinya dari berbagai ancaman. Bahkan resimen ini dikerahkan Kadyrov ke Ukraina guna mendukung operasi militer khusus Rusia dan meningkatkan citranya sebagai pemimpin yang tangguh.

Berikut adalah informasi yang harus kamu ketahui dari Resimen Mekanis Khusus 141 utusan Kadyrov. 

1. Kepanjangan tangan Kremlin rangkul Chechnya

Resimen Khusus 141, Loyalis Kadyrov di Tanah UkrainaResimen Mekanis Khusus 141 dalam sebuah apel di Chechnya bersama Ramzan Kadyrov (twitter.com/RussiaInsider)

Sejarah panjang yang mengitari hubungan Rusia dan Chechnya menjadi saksi bisu betapa sulitnya Moskow menaklukkan Kaukasus. Sejak Kekaisaran Rusia hingga Federasi Rusia, Wilayah Chechnya terus bergejolak menolak kehadiran Rusia. Hingga akhirnya dua perang sengit pada 1994-1996 dan 1999-2000 menyegel Chechnya di pangkuan Rusia. 

Melansir CNN, awalnya Resimen Mekanis Khusus 141 dibentuk oleh Akhmat Kadyrov sebagai kesatuan tempur pejuang-pejuang Chechnya pro-Rusia ketika Perang Chechnya ke-2 terjadi. Memiliki pengaruh yang kuat di Chechnya, Akhmat Kadyrov yang merupakan ayah Ramzan Kadyrov mendapat kepercayaan dari Presiden Putin untuk menghabisi separatis. 

Di bawah komando Kadyrov, Resimen Mekanis Khusus 141 tampil gemilang bersama pasukan Rusia hingga Chechnya pun jatuh ke tangan Kremlin seutuhnya. Berkat kesuksesan tersebut Putin menunjuk Akhmat Kadyrov sebagai Kepala Republik Chechnya yang baru dan menyerap Resimen 141 sebagai kesatuan militer baru di bawah Garda Nasional Rusia. Karena kesuksesan Akhmat Kadyrov dalam memimpin inilah mengapa Resimen Mekanis Khusus 141 menggunakan motto "Akhmat Sila" yang berarti Akhmat yang kuat.

Pasca penaklukkan Chechnya, Resimen 141 terus bekerja di bawah perintah pribadi Kadyrov dan perintah resmi Moskow. Sebagian besar tugas mereka menjamin kestabilan dan keamanan Wilayah Kaukasus, secara khusus Chechnya, dari ancaman ekstrimis serta separatis.

2. Setia dan berani mati untuk Ramzan Kadyrov

Resimen Khusus 141, Loyalis Kadyrov di Tanah UkrainaPrajurit Resimen Mekanis Khusus 141 Chechnya (twitter.com/Robert_SMathers)

Kesetian orang-orang Kadyrov tidak bisa diremehkan begitu saja. Seleksi yang sangat ketat hingga diawasi langsung oleh Keluarga Kadyrov membuat Resimen Mekanis Khusus 141 sulit disusupi. Bahkan uang disebut-sebut tidak bisa membeli loyalitas mereka yang sudah terikat dengan Kadyrov.

Mengutip CEPA, selain memiliki tugas utama menjaga keamanan Chechnya, Resimen 141 juga diperintahkan untuk melindungi kepala republik mereka, yaitu Ramzan Kadyrov. Sebelumnya, kelanjutan Resimen 141 sempat dipertanyakan setelah kesatuan ini gagal melindungi Akhmat Kadyrov yang dibunuh 2004 silam. Namun akibat campur tangan Ramzan Kadyrov, Resimen 141 tetap melanjutkan tugasnya dengan efektivitas yang ditingkatkan.

Ramzan lalu banyak melibatkan personel Resimen Mekanis Khusus 141 untuk mengejar beberapa loyalis-loyalis ayahnya yang dipercaya sebagai pengkhianat. Tidak hanya itu, Ramzan terus menggunakan Resimen 141 untuk menangkap dan menyiksa jurnalis yang secara terang-terangan mengkritiknya.

Baca Juga: Kisah Penduduk Kota Bucha Ukraina Mencari Keluarganya yang Hilang

3. Pernah ditugaskan secara resmi ke Suriah

Tidak hanya efektif dalam pertempuran, Resimen Mekanis Khusus 141 juga dipercaya Rusia atas kedekatannya dengan Islam. Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov yang identik dengan sikap dan pandangan Islam yang konservatif memberikan aura kharismatik di kalangan negara mayoritas Muslim. 

Keunggulan inilah mengapa Kremlin pada 2017 mengirim beberapa detasemen dari Resimen Mekanis Khusus 141 ke Kota Aleppo, Suriah, seperti yang dilansir Wall Street Journal. Kehadiran Resimen 141 ditujukan untuk menjamin keamanan kota dan terlibat aktif dalam kegiatan sosial serta religius agar menarik kepercayaan masyarakat setempat.

Taktik ini diakui efektif sebagaimana militer Rusia dan Suriah berhasil mengantisipasi lonjakan sentimen anti-pemerintah dan pemberontakan senjata susulan.

4. Aktif menyebarkan propaganda perang Rusia 

Keterlibatan Resimen Mekanis Khusus 141 di Ukraina terlihat jauh berbeda dari tentara Rusia pada umumnya. Perbedaan terlihat bukan pada persenjataan ataupun alutsista, tetapi cara mereka yang terus mempromosikan propaganda di media sosial.

Perilaku ini sebenarnya sudah mendarah daging pada pemimpin tertinggi mereka yang menganggungkan segala bentuk propaganda demi memenangkan perang informasi. Menurut laporan Atalayar, banyak bukti bagaimana prajurit-prajurit Resimen 141 yang bertugas di Wilayah Kiev dan Kota Mariupol sering mengunggah video ataupun foto kemenangan mereka yang ikut dipromosikan langsung oleh Ramzan Kadyrov.

Video dan foto propaganda Resimen Mekanis Khusus 141 yang tersebar luas di media sosial dikabarkan mendapat respon yang beragam. Walaupun begitu, strategi tersebut sukses menciptakan sentimen pro-Rusia setelah negara Barat memblokir media-media massa asal Rusia yang dikontrol pemerintah.

5. Terpukul mundur dari Kiev, merangkak maju di Mariupol

Agresi militer yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina sudah lebih dari satu bulan. Ramzan Kadyrov sejak hari pertama dilancarkannya serangan ke Ukraina menegaskan bahwa Chechnya mendukung penuh keputusan Presiden Putin. 

Resimen Mekanis Khusus 141 pun telah dikerahkan Kadyrov ke Ukraina, di mana ribuan personel bahu membahu bersama militer Rusia layaknya Perang Chechnya ke-2. Meskipun awalnya sepak terjang detasemen Resimen 141 berhasil memukul mundur Ukraina di Kawasan Kiev, namun memasuki awal pertengahan Maret 2022 pergerakan mereka terhenti. Bahkan kemajuan yang stagnan ini membuat Kremlin menarik seluruh pasukannya, termasuk Resimen 141, dari utara Ukraina dan mulai fokus membebaskan Wilayah Donbass.

Di front yang berbeda, detasemen lain dari Resimen Mekanis Khusus 141 ikut diterjunkan ke Kota Mariupol yang sedang dikepung oleh pasukan Rusia dan milisi separatis Donetsk. Berbeda dengan Kiev, pergerakan Resimen 141 di Mariupol terpantau baik meskipun lambat karena perlawanan sengit Ukraina, seperti yang dilaporkan Al Jazeera

Ramzan Kadyrov selaku pemimpin tertinggi Resimen Mekanis Khusus 141 mengapresiasi penuh keberhasilan pasukannya di Ukraina. Ia menjamin seluruh prajurit yang terlibat akan mendapat penghargaan yang setimpal sesuai dengan keberanian yang mereka tunjukkan di medan perang. 

Baca Juga: Mengenal Zala KYB, Drone Bunuh Diri Rusia yang Hantui Ukraina

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya