Rusia Gelar Latihan Militer Skala Besar di Tajikistan 

Memberikan jaminan keamanan

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertahanan Federasi Rusia mengabarkan bahwa militer Rusia bersama negara anggota Pakta Pertahanan Collective Security Treaty Organization (CSTO) menggelar sebuah latihan tempur gabungan di Tajikistan.

Pernyataan itu disampaikan Rusia, Senin (18/10) ketika ribuan prajurit memadati sebuah kawasan di dekat perbatasan Tajikistan-Afghanistan.

Dikutip dari Reuters, lima ribu prajurit diterjunkan guna mendukung pelaksanaan latihan gabungan multilateral antara Rusia dan sekutu. Setidaknya setengah dari jumlah tersebut ternyata diisi oleh perwakilan militer Rusia yang merupakan bagian dari Komando Distrik Militer Tengah Rusia. 

1. Melibatkan ratusan persenjataan berat

Rusia Gelar Latihan Militer Skala Besar di Tajikistan Artileri roket jarak jauh "Uragan 1-M" milik militer Rusia. twitter.com/GorseFires

Pelaksanaan latihan gabungan CSTO di Tajikistan dengan kode operasi Interaksi-2021 ternyata tidak main-main. Meskipun beberapa bulan sebelumnya Rusia-Tajikistan sudah sempat melaksanakan latihan bilateral dalam skala besar, namun kali ini 100 artileri berat diterjunkan.

Berdasarkan informasi yang disampaikan Komando Distrik Militer Tengah Rusia, selama latihan berlangsung beberapa alutsista kelas berat seperti, artileri roket Grad dan Uragan,  artileri howitzer 152mm Akatsiya serta 122mm Gvozdika ikut dilibatkan, seperti yang dilansir dari TASS.

Tidak hanya artileri, persenjataan misil penghancur tank, yakni Kornet, ikut berpartisipasi dalam latihan tempur tersebut. 

2. Komitmen Rusia melindungi keamanan sekutunya

Baca Juga: Rusia Serukan Tajikistan Tidak Berkonflik dengan Taliban

Latihan perang yang akan berlangsung selama enam hari ke depan memiliki pesan khusus dari Moskow. Melansir Reuters, Rusia yang tahu ancaman infiltrasi militan radikal dari Afghanistan, menjamin bahwa militer Rusia selalu siap sedia membantu pertahanan Tajikistan dan sekutu-sekutunya dari segala bentuk ancaman.

Terikat dengan komitmen Pakta Pertahanan CSTO, Rusia dan negara lainnya, secara khusus Tajikistan, wajib saling bahu-membahu apabila teritorial kedaulatan mereka diserang oleh pihak eksternal. 

Melalui serangkaian latihan militer gabungan seperti yang tengah dilakukan sekarang, hal ini membangun kepercayaan antar masing-masing pihak. Di sisi lain, latihan tersebut juga dapat memberikan efek unjuk kekuatan ke arah Afghanistan sebagai peringatan keras jika Rusia siap menjawab segala bentuk provokasi.

3. Rusia pastikan belum berencana akui pemerintahan Taliban

Rusia Gelar Latihan Militer Skala Besar di Tajikistan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, bersama perwakilan Taliban dan Pemerintah Afghanistan di Rusia pada tahun 2019. twitter.com/ZaidZamanHamid

Kejatuhan Ibu Kota Afghanistan Kabul pada 15 Agustus silam ke tangan Taliban menjadi perhatian khusus Rusia yang memiliki sejarah kelam di sana. Setelah Taliban resmi mendeklarasikan Negara Emirat Islam Afghanistan dan melantik pemimpin serta kabinet, mayoritas negara-negara, termasuk Rusia, enggan mengakui pemerintahan Taliban

Dilaporkan The Moscow Times, Kementerian Luar Negeri Rusia memberikan "kepastian" kepada Duta Besar Afghanistan (bukan utusan Taliban) untuk Rusia Said Jawad bahwa Moskow untuk saat ini belum memiliki rencana mengakui Taliban.

Selain itu, perwakilan Amerika Serikat (AS), Tiongkok, Pakistan, dan Taliban direncanakan akan bertemu secara terpisah di Kota Moskow pada Selasa (19/10). Walaupun dialog ini dinantikan oleh banyak pihak, namun beberapa ahli berpendapat pertemuan mereka tidak akan menghasilkan perkembangan apa-apa yang signifikan.

Baca Juga: Gempa Kuat Guncang Tajikistan, Terasa Sampai India dan Pakistan

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya