Rusia Sebut 125 Ribu Prajurit Ukraina Ada di Garis Depan

Ancaman perang terbuka semakin nyata

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia Maria Zakharovka menyampaikan bahwa 125 ribu personel atau setengah dari keseluruhan total Prajurit Ukraina memadati Ukraina Timur.

Pernyataan itu disampaikan Zakharovka, Rabu (01/12) ketika dirinya memberikan pernyataan resmi di depan wartawan di Kota Moskow, Rusia.

Melansir Reuters, keberadaan pasukan Ukraina membuat Kremlin sangat khawatir akan indikasi serangan penuh militer Ukraina terhadap pasukan separatis.

Seperti yang diketahui, Rusia merupakan pendukung utama pemerintahan separatis, yakni Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk, yang memutuskan berpisah dari Ukraina sejak 2014 silam. 

1. Rusia gelar latihan militer di sepanjang perbatasan Ukraina

Tidak ingin didikte oleh aktivitas militer Kiev di Ukraina Timur, Rusia langsung menggelar latihan militer musim dinginnya di sepanjang perbatasan Ukraina.

Dikutip dari Reuters, sekitar 10 ribu Prajurit Rusia dengan persenjataan lengkap melaksanakan salah satu latihan terbesar mereka.

Menurut pernyataan resmi Kementerian Pertahanan Rusia, 30 pusat latihan militer yang tersebar di Krimea dan tenggara Rusia dekat perbatasan Ukraina menjadi lokasi utama tempat pelaksanaan kegiatan.

2. Dukungan Belarusia untuk Rusia terus mengalir

Rusia Sebut 125 Ribu Prajurit Ukraina Ada di Garis DepanPresiden Belarusia, Alexander Lukashenko, menghadiri parade militer Hari Kemenangan di Rusia, pada 24 Juni 2020. twitter.com/CFTNI

Sebagai sahabat Rusia sampai saat ini dukungan Belarusia tidak pernah berhenti. Bahkan ketika di masa genting seperti sekarang bukan menjadi alasan bagi Minsk untuk tidak mendukung setiap keputusan Moskow.

Salah satu dukungan itu ditunjukkan ketika Presiden Belarusia Alexander Lukashenko akhirnya mengakui jika Krimea secara resmi bagian teritorial Federasi Rusia, seperti yang dilansir dari Al Jazeera.

"Setelah referendum, Krimea secara de jure menjadi bagian dari Rusia," ujar Lukashenko.

Tidak berhenti di situ, delegasi militer Belarusia juga dikabarkan akan ikut serta dalam latihan militer musim dingin Rusia di sepanjang perbatasan Ukraina yang tengah berlangsung. 

Baca Juga: NATO Peringatkan Rusia untuk Tidak Serang Ukraina

3. Moskow pastikan de-eskalisasi tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat

Rusia Sebut 125 Ribu Prajurit Ukraina Ada di Garis DepanPasukan Ukraina dalam sebuah latihan militer gabungan bersama NATO. twitter.com/LANDCMD

Meskipun Rusia tidak ingin adanya konfrontasi bersenjata, namun menurutnya segala upaya de-eskalisasi masih sulit tercapai.

Dilaporkan Reuters, Juru Bicara Kremlin Dmitri Peskov menjelaskan de-eskalisasi sangat tidak mungkin dapat dilakukan Rusia ketika ribuan Prajurit Ukraina membanjiri Ukraina Timur.

"Rusia tidak dapat mengambil tindakan apa pun untuk de-eskalisasi," jelas Peskov. 

Peskov menilai Kiev berusaha menyelesaikan konfliknya di Ukraina Timur secara koersif ketimbang damai.

"Kami telah melihat lebih dari 120.000 tentara (Ukraina) telah dikerahkan ke zona konflik. Ini menimbulkan ketakutan kami bahwa sentimen (di Ukraina) mendukung solusi penyelesaian secara militer untuk masalah Donbass," tambahnya.

Kondisi inilah yang membuat mereka enggan menarik diri karena keamanan nasional Rusia dapat terancam apabila Ukraina dibiarkan menghancurkan pemerintahan separatis yang loyal terhadap Moskow.

Baca Juga: Ukraina Kirim Personel Militer ke Perbatasan Polandia

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya