Alami Serangan Verbal, Prancis Tarik Duta Besarnya dari Italia

Terparah sejak Perang Dunia 2

Paris, IDN Times - Pemerintah Prancis melalui perintah Presiden Emmanuel Macron, pada hari Kamis (07/02) menarik Duta Besarnya dari Roma karena serangan verbal yang dilakukan pimpinan politik Italia.

Tindakan ini menjadi aksi tidak terduga dari Pemerintah Prancis sejak Perang Dunia 2 dan ketegangan diplomatik antara keduanya terus meningkat tajam, seperti yang dilansir dari Reuters

1. Prancis tuduh Italia lakukan serangan verbal tak berdasar

Alami Serangan Verbal, Prancis Tarik Duta Besarnya dari ItaliaEuronews

Dikutip dari The Guardian, ditarik kembalinya Duta Besar Prancis untuk Italia oleh Pemerintah Prancis diakibatkan ketegangan kedua negara, dimana Prancis menuduh pemimpin politik Italia melakukan serangan verbal terhadap Presiden Macron.

Wakil Perdana Menteri Italia, Matteo Salvini, dan Ketua Partai Gerakan Bintang Lima, Luigi Di Maio, merupakan pengkritik utama Pemerintah Prancis di Italia. Dukungan terhadap gerakan gilets jaunes (rompi/jaket kuning) oleh kedua pimpinan politik Italia yang bersayap kanan tersebut, ternyata menyulut amarah Pemerintah Prancis hingga memaksa mereka untuk menarik Duta Besarnya dari Roma, Italia.

"Prancis telah, selama beberapa bulan, menjadi sasaran serangan berulang tak berdasar dan pernyataan yang keterlaluan", ujar Kementerian Luar Negeri Prancis. Mereka juga menambahkan bahwa, "memiliki perbedaan pendapat adalah satu hal, tetapi memanipulasi hubungan untuk tujuan pemilu adalah hal lain". 

2. Menjadi pukulan diplomatik yang jarang sekali terjadi antara negara anggota UE

Alami Serangan Verbal, Prancis Tarik Duta Besarnya dari ItaliaRT

Sejak beberapa bulan terakhir hubungan diplomatik Prancis dan Italia sedang dalam kondisi yang tidak stabil dikarenakan demo besar-besaran gerakan gilets jaunes. Meskipun gerakan tersebut berasal dari kemauan rakyat Prancis, namun secara terang-terangan pemimpin politik Italia mendukung gerakan itu dengan mengkritik keras kebijakan Presiden Macron. 

Pukulan diplomatik yang terjadi karena ketegangan Prancis dan Italia sangatlah asing di Eropa modern, tidak seperti hubungan negara anggota Uni Eropa biasanya, dilansir dari Reuters. Serangan verbal Italia yang dianggap membabi buta oleh Pemerintah Prancis dan rencana pertemuan Luigi Di Maio bersama pengunjuk rasa "rompi kuning" dalam waktu dekat, menjadi bukti konkret retaknya hubungan mesra Italia-Prancis setelah selesainya Perang Dunia 2.

3. Banyak isu besar yang mengikis hubungan Prancis-Italia

Alami Serangan Verbal, Prancis Tarik Duta Besarnya dari ItaliaHamodia

Tanpa disadari dan diketahui oleh banyak orang, ternyata banyak isu yang terus mengikis dan memperburuk hubungan Prancis-Italia. Wakil Perdana Menteri Italia Matteo Salvini mendesak Pemerintah Prancis untuk memperhatikan masalah yang menganggu hubungan kedua negara seperti, kebijakan pengembalian imigran ke Italia, pemeriksaan perbatasan negara secara berkala, dan kasus dimana Prancis menjadi tempat perlindungan 15 orang italia berpaham kiri selama satu dekade.

Salvini tidak ingin berargumen lebih lanjut mengenai hal ini, namun ia sangat mendorong Prancis untuk menyelesaikan masalah "fundamental" tersebut agar hubungan kedua negara dapat kembali normal.

Baca Juga: Gerakan "Yellow Vest" Kembali Lakukan Protes Besar-besaran di Perancis

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya