Suriah Gempur Kantong Pertahanan Terakhir Pemberontak di Douma

Serangan udara menjadi menu pembuka

Pasukan Pemerintah Suriah pada hari Jumat (06/04/2018) melancarkan serangan udara dan darat yang besar terhadap benteng serta kantong pertahanan terakhir pasukan pemberontak Jaish al-Islam di Kota Douma. Gempuran udara yang menjadi serangan pembuka setidaknya membunuh 32 orang, termasuk 5 anak-anak. Serangan terakhir ini terhadap Kota Douma akan menjadi sebuah kemenangan terbesar Presiden Bashar al Assad sejak tahun 2016 yang diyakinkan berhasil, seperti yang dilansir dari Reuters dan The Washington Post.

1. Serangan udara Pemerintah Suriah memaksa pemberontak membalas dengan menggempur wilayah di sekitar Kota Douma

Suriah Gempur Kantong Pertahanan Terakhir Pemberontak di DoumaSputnik International

Pemerintah Suriah membuka penyerangan pertahanan terakhir pemberontak dengan melancarkan serangan udara di Kota Douma. Gempuran serangan yang sangat dahsyat membuat pemberontak Jaish al-Islam melancarkan serangan balasan menggunakan brigade artileri dan roketnya ke wilayah pasukan Pemerintah Suriah.

Tetapi berdasarkan laporan siaran TV Pemerintah, pemberontak Jaish al-Islam menargetkan serangan di daerah padat penduduk.  Pemberontak menjelaskan bahwa mereka tidak pernah menargetkan area penduduk, dan menganggap serangan yang dilakukan terhadap Douma adalah sebuah pembantaian oleh "milisi Assad dan sekutunya pesawat tempur Rusia".

Pejabat politik Jaish al-Islam meminta diadakan pembicaraan bersama Pemerintah Suriah untuk mengampuni darah warga sipil. Militer Rusia yang dituduh pemberontak Jaish al-Islam dan badan independen pengawas konflik Suriah telah melacarkan serangan udara yang menewaskan 32 orang termasuk 5 anak-anak, belum ada konfirmasi maupun komentar terkait serangan tersebut. Tetapi menurut badan independen pengawas konflik Suriah, mereka sangat yakin bahwa kemungkinan besar yang melancarkan serangan udara adalah pesawat tempur Federasi Rusia.  

2. Dialog antara pemberontak dan Rusia telah gagal

Suriah Gempur Kantong Pertahanan Terakhir Pemberontak di DoumaSCMP

Gagalnya dialog antara pemberontak dan Rusia, secara tidak langsung membuat takdir pemberontak Jaish al-Islam serta pendukungnya sudah terkunci di Kota Douma. Dengan gagalnya dialog yang dapat menyelasaikan konflik secara damai, hal ini menjadi lampu hijau bagi Pemerintah Suriah untuk melancarkan serangan yang telah mereka persiapkan jauh-jauh hari.

Menjadi pertahanan terakhir di Ghouta Timur, Kota Douma akan mengalami gempuran besar nan dahsyat seperti yang sudah dijanjikan oleh Pemerintah Suriah apabila pemberontak tidak ingin menyerah. Militer Suriah masih memberikan pilihan kepada pemberontak Jaish al-Islam untuk menyerah kepada Pemerintah Suriah dengan cara damai ketimbang harus mati sia-sia tanpa ada tujuan sama sekali.

Sebelumnya melalui perjanjian bersama Rusia (yang berhasil), sebagian dari warga sipil dan pasukan pemberontak yang terluka diperbolehkan untuk dievakuasi keluar dari Kota Douma menuju Provinsi Idlib, meskipun begitu Jaish al-Islam menyangkal ada pasukannya yang mundur ataupun lari dari Douma.

3. Nasib sisa pasukan pemberontak dan warga sipil yang terjebak di Kota Douma

Suriah Gempur Kantong Pertahanan Terakhir Pemberontak di DoumaTimes of Israel

Dilansir dari The Washington Post, terjebaknya puluhan ribu penduduk sipil di Kota Douma membuat dunia khawatir dengan serangan besar lanjutan oleh Pemerintah Suriah. Mereka yang terjebak, antara takut atau memang tidak bisa keluar dan lari ke garis pertahanan pasukan Pemerintah Suriah.

Bagi yang memang tidak bisa keluar, mereka biasanya adalah keluarga dari pemberontak, kelompok anti Assad, dan menurut korban selamat, sebagian warga sipil yang secara sengaja dipaksa pemberontak untuk tetap berada di Kota Douma sehingga dapat digunakan sebagai perisai manusia.

Dalam beberapa hari ke depan, Douma akan mengalami penggempuran yang besar jikalau mereka tetap tidak ingin menyerah. Pejabat politik Jaish al-Islam, Mohammad Alloush, berkata bahwa pemberontak masih ingin melanjutkan negosiasi bersama Rusia ataupun Pemerintah Suriah untuk menghindari jatuhnya korban sipil. Tetapi mereka menegaskan bahwa negosiasi yang berlangsung bukan berarti pemberontak akan keluar dari Kota Douma, karena mereka disana untuk menetap bagaimanapun hasil atau kondisinya.

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya