Komandan AS: Taliban Berdialog dan Berperang Secara Bersamaan

Beberapa ingin berdamai tetapi perang terus berlanjut

Washington, IDN Times - Komandan Utama Amerika Serikat di Afganistan, pada hari Rabu (30/5/2018) menyatakan agenda Taliban sekarang adalah "berdialog dan berperang".

Meningkatnya frekuensi kekerasan membuktikan perdamaian masih jauh untuk dicapai meski beberapa pimpinan Taliban menginginkan dialog damai, seperti yang dilansir dari Reuters.

1. Agenda 'berdialog dan berperang'

Komandan AS: Taliban Berdialog dan Berperang Secara BersamaanVOA

Menurut Jendral John Nicholson, kekerasan yang mulai meningkat di Afganistan setelah terjadinya serangan militan terhadap gedung Kementerian Dalam Negeri Afganistan di Kabul, Rabu (30/5/2018), dan pembicaraan "rahasia" bersama beberapa pimpinan Taliban, membuktikan pandangan Taliban yang ia sebut sebagai "berdialog dan berperang".

Dikutip dari RFE/RL, Jenderal John Nicholson menyatakan akan banyak dialog perdamaian tingkat menengah sampai atas, bersama Taliban tetapi sifatnya akan selalu "rahasia".

Selain itu ia juga menanggapi, bahwa indikasi serangan gedung Kementerian Dalam Negeri Afganistan bukan dilancarkan oleh ISIS yang sebelumnya sudah mengklaim, melainkan Taliban dan jaringan Haqqani dimana hal ini akan sangat merusak upaya perdamaian.

2. Dua puluh provinsi di Afganistan memulai "gerakan damai"

Komandan AS: Taliban Berdialog dan Berperang Secara BersamaanForeign Policy Journal

Konflik 17 tahun yang berkecamuk di Afganistan sudah memulai babak baru ketika perdamaian menjadi agenda penting yang diinginkan oleh Taliban. Berdasarkan informasi militer AS dan Pemerintah Afganistan, sudah 20 provinsi di Afganistan yang memulai "gerakan damai" untuk mempromosikan perdamaian antara pihak Taliban dan Pemerintah Afganistan demi tercapainya persatuan.

Dalam kegiatan itu, gencatan senjata dan dialog damai menjadi satu-satunya kekuatan utama yang digunakan. Hanya menurut Jendral John Nicholson, akar "gerakan damai" tidak sealur dengan konflik yang terjadi di Afganistan, dan dalam sepengetahuannya belum pernah ada sama sekali kegiatan seperti ini, terutama di 20 provinsi Afganistan.

Walaupun begitu, dukungan akan selalu ada karena tujuan akhir Amerika Serikat untuk Afganistan adalah rekonsiliasi.

3. Perdamaian Afganistan masih jauh dari harapan

Komandan AS: Taliban Berdialog dan Berperang Secara BersamaanDaily Star

Banyaknya titik persimpangan dalam proposal perdamaian antara Taliban dan Pemerintah Afganistan, membuat kata "damai" sulit untuk dicapai. Serangan-serangan militer dan bom militan Taliban yang terjadi di beberapa kota Afganistan juga ikut menjadi alasan mengapa perdamaian Afganistan masih jauh dari harapan.

Api perang sudah terbakar selama 17 tahun dan terus membara, meskipun Amerika Serikat sudah terlibat dalam upaya penyelesaian Konflik Afganistan. Sekarang, semua warga Afganistan dan dunia tinggal menunggu persiapan "dialog kuat" yang akan menyelesaikan perang ini untuk selamanya.

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya