Tegang di Laut Mediterania, Prancis dan Yunani Gelar Latihan Militer

Akankah perang tidak terhindari?

Athena, IDN Times - Militer Prancis dan Yunani pada hari Kamis (13/08), menggelar latihan militer di Laut Timur Mediterania setelah terjadinya ketegangan Yunani-Turki akibat pelaksanaan eksplorasi minyak dan gas di laut sengketa oleh Kapal Riset Turki. 

Pemerintah Turki mengirimkan kapal risetnya, Oruc Reis, pada hari Senin (10/08), ke wilayah sengketa di Laut Timur Mediterania dimana hal ini membuat Yunani marah besar dan menarik kedua negara menuju tensi baru, seperti yang dilansir dari BBC

1. Manifestasi komitmen Presiden Macron

Tegang di Laut Mediterania, Prancis dan Yunani Gelar Latihan MiliterPresiden Republik Prancis, Emmanuel Macron. twitter.com/francediplo_EN

Prancis yang sudah lama ingin mengembalikan kejayaan di Laut Mediterania akhirnya mendapat kesempatan untuk kembali menunjukkan taringnya. Dikutip dari Reuters, Militer Prancis yang mengirim kapal frigat dan dua Jet Tempur Rafale untuk ikut serta dalam latihan perang bersama Yunani di Laut Mediterania Selatan merupakan manifestasi komitmen Presiden Emmanuel Macron yang pertama guna mengembalikan dominasi di Mediterania.

Tibanya Detasemen Prancis di Pulau Kreta, Yunani, kedua militer langsung melaksanakan latihan militer berupa serangkaian manuver di Laut Mediterania Timur. Aksi ini dianggap merupakan respon konkrit dari Prancis dan Yunani yang memprotes keras aksi eksplorasi Turki di wilayah laut perbatasan Pulau Kreta dan Pulau Siprus. 

2. Saling tegang sesama negara anggota NATO

Tegang di Laut Mediterania, Prancis dan Yunani Gelar Latihan MiliterMonumen berlambang Logo NATO dan bendera negara-negara anggota NATO di Kota Brussels, Belgia. twitter.com/ItalyatNATO

Sejarah dan konflik panjang antara Yunani-Turki tentunya menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kebijakan politik luar negeri dari masing-masing negara. Meskipun kedua negara adalah anggota Pakta Pertahanan North Atlantic Treaty Organization (NATO), hal ini tidak menyusutkan niat mereka untuk terus mengejar konflik satu sama lain dikarenakan masalah sengketa wilayah, dilansir BBC

Sengketa Siprus menyita perhatian kedua negara untuk terus mengejar konflik ketimbang memajukan hubungan yang harmonis. Prancis yang juga anggota NATO, ikut terlibat sebagai pendatang baru dalam ketegangan Yunani-Turki dikarenakan ambisinya untuk mengembalikan dominasi mereka di Laut Mediterania dan adanya perselisihan antara Prancis-Turki pada Konflik Libya yang sedang memanas sekarang.

3. Erdogan dorong dialog dan negosiasi

Tegang di Laut Mediterania, Prancis dan Yunani Gelar Latihan MiliterPresiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. twitter.com/RTErdogan

Kedatangan Kapal Riset Turki, Oruc Reis, yang ditemani dua kapal tambahan lainnya dalam misi dua minggu di wilayah sengketa, memotret Turki sebagai pihak agresor di mata Yunani dan Prancis. Dilaporkan Reuters, Pemerintah Turki melalui Presiden Tayyip Erdogan menyatakan bahwa mereka tidak mencari "petualangan" di wilayah terkait, Turki akan mengejar dialog dan negosiasi sebagai cara terbaik untuk menyelesaikan sengketa ini.

Turki melihat protes Yunani sebagai aksi yang tidak ramah dan meminta mereka untuk menghargai Hak Turki. Selain Yunani, Pemerintah Prancis juga ikut memprotes Turki agar segera menghentikan seluruh operasi mereka di laut sengketa dan memaksa Uni Eropa untuk mengambil sikap keras terhadap Turki. Menerima banyak komentar pedas dari Prancis dan Yunani, Erdogan yakin masalah ini hanya bisa diselesaikan melalui negosiasi dan dialog untuk menemukan win-win solution, bukan konflik fisik (perang). 

Baca Juga: Keluarkan RUU Sosial Media, Turki Dikecam Aktivis HAM dan PBB

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya