Tidak Seperti Biasa, Partai Jepang Dukung Pengadaan Rudal Jarak Jauh
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tokyo, IDN Times - Partai yang berkuasa di Parlemen Jepang, Partai Demokratik Liberal, pada hari Jumat (31/07), menyampaikan bahwa mereka sudah mengajukan usulan untuk pengadaan senjata rudal jelajah jarak jauh.
Usulan ini menjadi sebuah terobosan yang tidak biasa untuk Jepang sebagaimana negara tersebut terlihat pasif dalam meningkatkan daya tempurnya karena mendapat dukungan penuh dari kekuatan Militer Amerika Serikat sejak kekalahan mereka dalam Perang Dunia ke-2, seperti yang dilansir Reuters.
1. Ditargetkan untuk mengantisipasi serangan Korea Utara
Uji coba misil dan nuklir yang dilakukan Pemerintah Korea Utara selalu membuat Jepang sangat khawatir apabila Korut benar-benar meluncurkan misilnya ke Daratan Jepang. Dikutip dari Reuters, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, tengah meningkatkan kekuatan Militer Jepang melihat uji coba Korea Utara, ekspansi Tiongkok, dan mulai kembali aktifnya Militer Rusia di Timur Jauh atau Asia Timur.
Adanya perkembangan ancaman militer yang semakin membahayakan kedaulatan Jepang, secara khusus uji coba Korut, hal ini menunjukkan diperlukannya sebuah daya serang yang memumpuni agar Jepang dapat menghancurkan lokasi peluncuran misil sebelum misil dapat diluncurkan. Sistem ini dianggap efektif oleh mantan Menteri Pertahanan Jepang, Itsunori Onodera, yang telah merancang usulan tersebut untuk disampaikan kepada Abe dalam waktu dekat.
2. Rudal jarak jauh akan memperkuat kemampuan daya serang Jepang
Editor’s picks
Sampai saat ini Pasukan Jepang tidak memiliki daya tempur ofensif dikarenakan konstitusi mereka membatasi segala bentuk senjata yang menciptakan agresi terhadap negara lain. Dengan pengadaan rudal jelajah jarak jauh yang akan diletakkan di pesawat tempur dan kapal perang bersistem Aegis, tindakan ini disebut dapat memperkuat daya tempur Jepang untuk menghancurkan lokasi musuh sebelum mereka dapat menyerang, dilansir Nikkei Asian.
Kepemilikian sistem persenjataan seperti ini akan menjadi perbedaan yang sangat fundamental dikarenakan setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia ke-2, seluruh bentuk militerisasi Jepang hanya bersifat defensif. Apabila Dewan Keamanan Jepang menyetujui usulan pengadaan rudal jelajah jarak jauh, maka dapat dipastikan daya tempur Jepang akan bersifat dua arah, yaitu defensif dan ofensif.
3. Pembahasan yang kontroversial
Jepang dikelilingi oleh negara dengan daya tempur militer yang sangat memumpuni, seperti Republik Rakyat Tiongkok dan Federasi Rusia. Dilaporkan Japan Times, pembahasan daya serang atau daya tempur ofensif oleh Pemerintah Jepang menjadi hal yang sangat kontroversial akibat riskannya pembalasan oleh negara-negara yang sering menjadi ancaman untuk Jepang sendiri.
Meskipun Jepang terlindungi langsung oleh kekuatan militer terkuat di dunia, Amerika Serikat, perubahan statregi perang yang mendasar dengan pengadaan senjata daya tempur ofensif akan membuat situasi di Asia Timur menjadi memanas.
Protes keras dari Tiongkok dan Rusia nantinya tentu tidak boleh dihiraukan oleh Pemerintah Jepang. Dialog antar negara sangat diperlukan kedepannya karena Tiongkok dan Rusia sendiri sudah terlebih dahulu memiliki daya tempur ofensif yang jauh lebih kuat dan guna mengantisipasi eskalasi militer di Asia Timur.
Baca Juga: Upaya Pemerintah Ekspor Sayuran ke Jepang Disorot, Ada Apa Sih?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.