Tiongkok Bantah Tuduhan "Laser" Pesawat AS di Djibouti
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Washington, IDN TIMES - Pemerintah Amerika Serikat pada hari Kamis (03/05/2018) menyampaikan keluhan kepada Tiongkok karena adanya warga Tiongkok yang menyorot pesawat militer AS menggunakan laser dalam beberapa minggu terakhir di Djibouti. Menurut laporan, laser yang digunakan adalah kelas militer sehingga efek yang dihasilkan sangat membahayakan, seperti yang dilansir dari Reuters.
1. Terhitung 10 kejadian serupa dalam beberapa minggu terakhir
Militer Amerika Serikat menyatakan kejadian penyorotan laser sudah terjadi 10 kali dalam beberapa minggu terakhir. Dekatnya jarak pangkalan militer Tiongkok terhadap pangkalan vital Angkatan Udara Amerika Serikat di Djibouti, membuat Pentagon khawatir dengan gerak-gerik personel militer Tiongkok.
"Insiden ini sangatlah serius. Kami secara formal sudah mendekati Pemerintah Tiongkok dan meminta Tiongkok untuk melakukan investigasi terhadap kejadian ini," ujar Dana White juru bicara Pentagon.
AS setidaknya memiliki sekitar 4.000 personel yang mendiami salah satu pangkalan udara krusial yang mereka gunakan sebagai landasan utama operasi militer di Yaman dan Somalia. Sampai sekarang Pemerintah AS masih tidak mengerti niat Tiongkok dengan melakukan penyorotan laser terhadap pesawat militernya di Djibouti.
2. Dua pilot pesawat militer C-130 mengalami cidera mata ringan
Editor’s picks
Selain membahayakan setiap penerbangan militer yang menggunakan pangkalan tersebut, masalah ini ternyata sudah memakan korban. Berdasarkan informasi dari militer AS, sekitar satu bulan yang lalu 2 pilot pesawat pengangkut C-130 mengalami cidera mata ringan karena terkena sorotan laser secara langsung.
Melihat kuatnya efek yang diberikan laser tersebut, AS mengklarifikasi bahwa laser yang digunakan adalah kelas militer. Tidak hanya itu, laser tersebut ternyata disorotkan melalui pangkalan militer Tiongkok dan bukan melalui tempat tersembunyi di sekitar pangakalan udara AS.
3. Tiongkok melihat tuduhan AS sebagai spekulasi belaka
Pemerintah Tiongkok diwakili Kementerian Pertahanan-nya menyampaikan bahwa semua tuduhan yang diberikan Amerika Serikat adalah kesalahan besar. Mereka menegaskan bahwa seluruh kegiatan di pangkalan militernya sudah mengikuti hukum internasional dan hukum lokal dari negara yang bersangkutan (Djibouti), serta Tiongkok akan melakukan segala hal yang diperlukannya untuk menjaga keamanan dan kestabilan regional.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Tiongkok, Hua Chunying, ikut menopang pernyataan Kemenhan Tiongkok dengan menambahkan informasi bahwa mereka sudah melakukan "pemeriksaan serius" terhadap pelanggaran, dan hanya menemukan tidak adanya kesalahan sehingga semua hal yang Amerika Serikat tuduhkan sangat tidak berdasar. Sampai saat ini belum ada jawaban lanjut dari Pemerintah AS mengenai tanggapan Tiongkok yang membantah tuduhan tersebut.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.