Trump: Negara Lain dapat Bergabung dalam Kesepakatan Israel-UEA

Adakah negara yang ingin bergabung?

Washington D.C., IDN Times - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada hari kamis (10/09), menyebutkan bahwa akan ada negara lain bergabung dengan kesepakatan normalisasi seperti yang dilakukan Uni Emirat Arab bersama Israel.

Pernyataan itu Trump sampaikan di Gedung Putih dengan sangat yakin karena pemerintahannya berhasil mensponsori persetujuan historis antara UEA dan Israel, sehingga ia dapat mempopulerkan kesuksesan dirinya sebagai Presiden AS dikarenakan pada 3 November 2020, Pilpres AS 2020 akan segera dimulai, seperti yang dilansir dari Reuters

1. Arab Saudi menjadi salah satunya

Terdapat satu negara yang menarik perhatian dalam jumpa pers Presiden Trump di Gedung Putih pada hari Kamis (10/09). Dikutip dari Times of Israel, Trump menyampaikan jika Arab Saudi menjadi negara yang berpotensi mengikuti jejak UEA dalam normalisasi hubungan dengan Israel karena ia sudah berdialog bersama Raja Salman dan yakin Arab Saudi akan ikut serta.

Pendapat yang sama juga disampaikan Penasehat Presiden AS, Jared Kushner, dimana ia melihat Raja Salman dan Putra Mahkota, Mohammed bin Salman, memiliki itikad baik untuk membantu Masyarakat Palestina, sehingga menurutnya jalan yang terbaik baik Saudi adalah normalisasi hubungan.

Meskipun begitu, Kedutaan Besar Arab Saudi di Amerika Serikat belum memberikan penjelasan apa-apa mengenai hal terkait dan mereka juga tidak berkomentar apakah akan ada delegasi ataupun Duta Besar Arab Saudi yang berpartisipasi dalam upacara penandatanganan normalisasi hubungan UEA-Israel di Gedung Putih minggu depan.

Baca Juga: UEA-Israel Resmi Berdamai, Turki Ancam Beri Respon Tegas Terhadap UEA

2. Tidak semua Negara Arab yakin dengan normalisasi diplomatik

Trump: Negara Lain dapat Bergabung dalam Kesepakatan Israel-UEABendera Uni Emirat Arab, Israel, dan Amerika Serikat. twitter.com/LiorHaiat

Presiden Trump meyakini bahwa perdamaian di Timur Tengah hanya dapat terjadi jika negara-negara Arab menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel. Walaupun Negara Arab, seperti Bahrain, menunjukkan dukungan normalisasi dengan mengizinkan penggunaan wilayah udaranya untuk kebutuhan UEA-Israel, ternyata mereka masih belum yakin mengikuti jejak UEA. 

Keraguan ini ditunjukkan Bahrain sebagaimana negara itu menyatakan hanya dapat melakukan normalisasi hubungan dengan Israel melalui kesepahaman bersama Arab Saudi dan sesuai Inisiatif Perdamaian Arab 2002. Hal ini menunjukkan sebuah tanda yang dinamis dikarenakan apabila Arab Saudi memang menormalisasi hubunganya dengan Israel, maka keraguan dari sebagian negara-negara Arab akan menurun drastis. 

3. Trump akan menjamu Delegasi Israel dan UEA dalam upacara penandatanganan

Setelah berhasil membawa Uni Emirat Arab dan Israel untuk menyepakati normalisasi hubungan melalui Kesepakatan Abraham, Presiden Trump akan kembali mempertemukan kedua negara. Dilaporkan Reuters, Donald Trump pada hari Selasa (15/09) minggu depan, akan menjamu Delegasi Israel dan Uni Emirat Arab dalam upacara penandatanganan normalisasi hubungan diplomatik UEA-Israel di Gedung Putih.

Momen bersejarah itu nantinya secara resmi mengakhiri perseteruan diplomatik antara UEA dan Israel yang dimulai sejak tahun 1974. Tidak hanya itu, Presiden Trump juga sempat menyatakan jika beberapa Negara Arab di Timur Tengah akan mengikuti peristiwa bersejarah ini, namun ia belum membeberkan daftar negara tersebut.

Baca Juga: Meski Puji Normalisasi, Bahrain Masih Ragu Susul Jejak UEA-Israel

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya