Yerevan Tuduh Azerbaijan Punya Dendam Etnis ke Armenia

Hubungan Armenia-Azerbaijan semakin panas

Jakarta, IDN Times - Delegasi pemerintah Armenia di International Court of Justice (ICJ) menuduh bahwa Azerbaijan secara sengaja membenci Etnis Armenia. Pernyataan itu disampaikan Armenia, Kamis (14/10) ketika ICJ tengah membahas isu Armenia-Azerbaijan akibat perang berdarah yang terjadi di Kawasan Nagorno-Karabakh pada akhir 2020 silam.

Dikutip dari Reuters, Delegasi Armenia menyebutkan Azerbaijan secara jelas melanggar Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial. Seperti yang diketahui, baik Armenia maupun Azerbaijan telah menandatangani konvensi internasional tersebut yang dideklarasikan 4 Januari 1969. 

1. Azerbaijan diklaim indoktrinasi penduduknya untuk membenci Etnis Armenia

Yerevan Tuduh Azerbaijan Punya Dendam Etnis ke ArmeniaPresiden Azerbaijan, Ilham Aliyev. president.az

Armenia secara frontal mendiskreditkan Azerbaijan di hadapan ICJ yang merupakan bagian instrumen legal dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Menurut Delegasi Armenia Yeghishe Kirakosyan, ia mengklaim Baku secara "sistematis" membuat masyarakatnya membenci budaya dan etnis Armenia, seperti yang dilansir dari Reuters.

Dendam yang ditunjukkan tersebut dipercaya Armenia telah ditanam dari generasi ke generasi hingga menciptakan efek psikologis bagi Etnis Azerbaijan. Di sisi lain, Wakil Menteri Luar Negeri Azerbaijan Elnur Mammadov menuduh balik di mana menurutnya Armenia lah yang terlibat dalam pembantaian etnis Azerbaijan sejak beberapa dekade yang lalu.

2. Selama perang Azerbaijan disebut "membersihkan" etnis dan budaya Armenia

Baca Juga: Mengenal Sejarah Armenia vs Azerbaijan, Konflik Alot Lampaui Abad

Tuduhan Yerevan terhadap Baku terus diikumandangkan tanpa adanya konsesi. Melansir AP, selama proses pengadilan berlanjut Delegasi Armenia menegaskan jika pemerintah Azerbaijan terbukti telah membersihkan etnis maupun budaya Armenia ketika perang kembali mengepung Kawasan Nagorno-Karabakh.

Hal itu dibuktikan Armenia dengan beberapa bukti yang menunjukkan adanya penangkapan dan penyiksaan tawanan prajurit maupun penduduk beretnis Armenia. Tidak hanya itu, berbagai pusat kebudayaan dan religi yang tidak ternilai harganya di Nagorno-Karabakh juga dilaporkan telah dihancurkan atau dirusak secara sengaja oleh Azerbaijan.

Menanggapi tuduhan Armenia, Delegasi Azerbaijan menjelaskan hampir semua tawanan perang telah dibebaskan dan dikembalikan ke Armenia. Namun bagi beberapa tawanan yang dianggap terbukti telah melakukan sabotase, penyiksaan, dan pembunuhan, akan tetap berada di Azerbaijan guna memenuhi proses hukum. 

3. Sengketa wilayah membuat Armenia-Azerbaijan menjadi musuh abadi

Yerevan Tuduh Azerbaijan Punya Dendam Etnis ke ArmeniaPrajurit Armenia sedang menembakkan artilerinya ke arah posisi pertahanan Pasukan Azerbaijan. twitter.com/ArmeniaMODTeam

Siapa sangka sebuah sengketa wilayah dapat menyebabkan permusuhan abadi antar dua negara. Sejak kejatuhan Kekaisaran Rusia pada 1917, Armenia dan Azerbaijan sama-sama merebutkan sebuah kawasan yang dikenal sebagai Nagorno-Karabakh.

Kedua negara memiliki masing-masing alasan, bagi Armenia kawasan itu penting bagi mereka karena mayoritas penduduk di sana bertenis Armenia. Sedangkan Azerbaijan mengklaim Kawasan Nagorno-Karabakh sebagai teritorial sahnya.

Dilaporkan Reuters, meskipun Armenia-Azerbaijan sebelumnya sempat berperang merebutkan Karabakh di periode 1988-1994, namun peperangan berdarah harus terulang ketika tanggal 27 September 2020 kedua negara mulai menggempur satu sama lain di sepanjang perbatasan Nagorno-Karabakh.

Dengan selesainya perang karena penandatangan gencatan senjata pada 10 November 2020, permusuhan Armenia dan Azerbaijan diseret ke meja pengadilan internasional ICJ untuk mempertanggungjawabkan semua kejahatan perang.

Baca Juga: Armenia Tuduh Azerbaijan Langgar Batas Wilayah

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya