3 Pemimpin Tiongkok yang Paling Berpengaruh Sebelum Xi Jinping

Berperan besar dalam memajukan RRT

Jakarta, IDN Times - Xi Jinping sekarang merupakan satu-satunya orang paling kuat dan berpengaruh di Republik Rakyat Tiongkok. Setelah, ia berhasil meraih posisi tertinggi sebagai Presiden Tiongkok dan Ketua Partai Komunis Tiongkok.

Partai Komunis Tiongkok yang sebentar lagi memperingati 100 tahun mendapatkan perhatian serius dari Xi Jinping. Dilansir Reuters,  Xi Jinping meminta seluruh jajarannya, secara khusus di Partai Komunis Tiongkok, untuk tetap loyal dan mengabdi kepada rakyat Tiongkok.

Sebagai pemimpin tertinggi Tiongkok, Xi Jinping bersama Partai Komunis Tiongkok memiliki tanggung jawab yang besar. Mereka harus berkerja sama demi menunjukkan kelayakannya untuk terus memimpin Tiongkok seperti apa yang telah dilakukan pendahulunya.

Lalu, siapa saja pemimpin Tiongkok yang telah memiliki banyak pengaruh terhadap masa depan negara tersebut?

1. Mao Zedong

3 Pemimpin Tiongkok yang Paling Berpengaruh Sebelum Xi Jinpingpropagandaworld.org

Sebagai pelopor berdirinya Partai Komunis Tiongkok dan Republik Rakyat Tiongkok, Mao Zedong merupakan salah satu tokoh paling berpengaruh di abad ke-20. Keberadaan Mao saat itu menjadi penentu utama masa depan Tiongkok, yang sebelumnya sudah hampir jatuh ke tangan pihak kuomintang atau nasionalis.

Namun semangat juang Mao bersama pasukan merah-nya berhasil menumbangkan kekuatan besar pasukan nasionalis. Mereka akhirnya memenangkan perang saudara Tiongkok pada tahun 1949.

Mao meletakkan banyak batu pijakan yang signifikan dalam perkembangan dan modernitas Tiongkok, secara khusus dalam hal reformasi lahan, kolektivisasi pertanian, dan memperluas akses kesehatan, seperti yang dilansir Britannica.

Ia juga menggalang revolusi budaya untuk menghancurkan "budaya lama" atau paham konservatif, serta menghacurkan lawan-lawan politiknya. Walaupun kebijakan itu sangat kontroversial karena menyebabkan kehancuran yang masif terhadap budaya-budaya asli Tiongkok, tetapi aksi tersebut dinilai sukses menyelamatkan kepemimpinan Mao dan keberlanjutan Partai Komunis Tiongkok hingga hari ini.  

Baca Juga: Xi Jinping, 'Pangeran' yang Jadi Presiden Tiongkok

2. Zhou Enlai

3 Pemimpin Tiongkok yang Paling Berpengaruh Sebelum Xi JinpingPerdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Republik Rakyat Tiongkok, Zhou Enlai. twitter.com/ChinaEmbAntigua

Bergerak bersama Mao, Zhou Enlai akhirnya menjadi salah satu orang kepercayaan, terutama untuk urusan luar negeri. Zhou merupakan tokoh yang menjadi pemimpin pemerintahan pusat Tiongkok dari tahun 1949-1976, yang biasa dikenal dengan gelar perdana menteri dan merupakan menteri luar negeri pertama Tiongkok. 

Sebagai orang kepercayaan Mao, Zhou banyak ditugaskan sebagai delegasi resmi Tiongkok di pentas dunia. Dilansir Columbia University, selama kariernya, Zhou terlibat dalam berbagai konferensi internasional, seperti Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955, dan merupakan negosiator utama Tiongkok dengan pihak Barat usai puncak permusuhan antara Uni Soviet dan Tiongkok.

Keterlibatan Zhou ke dunia luar membuatnya sebagai salah satu tokoh senior di Tiongkok yang selalu mendukung proses mondernisasi besar-besaran, dengan harapan Tiongkok tidak tertinggal dunia luar. Namun, dikarenakan sikapnya yang dianggap terlalu "pro-Barat", Zhou sempat diserang kelompok radikal hingga menyebabkan dirinya harus masuk rumah sakit pada tahun 1974.

Sampai saat ini, pengaruh politik Zhou menjadi salah satu yang terkuat karena dirinya sukses membangun fondasi yang kokoh dalam implementasi kebijakan luar negeri Tiongkok dan visinya terhadap Tiongkok yang lebih modern. 

3. Deng Xiaoping

3 Pemimpin Tiongkok yang Paling Berpengaruh Sebelum Xi JinpingPertemuan Pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, dan Deng Xiaoping di Kota Beijing pada tahun 1989. twitter.com/prchovanec

Sepak terjang Deng Xiaoping di Tiongkok sangat berbeda jauh dari Mao maupun Zhou. Ketika Mao masih memimpin Tiongkok, Deng termasuk ke dalam daftar pejabat tinggi di pemerintahan yang "dibersihkan" selama pelaksanaan revolusi budaya yang berlangsung dari tahun 1966 hingga 1976.

Deng dipenjara dan dilarang berkecimpung dalam aktivitas politik selama Mao berkuasa hingga tahun kematiannya pada 1976. Dilaporkan The Washington Post, kematian Mao pada tahun 1976 menjadi awal sepak terjang Deng Xiaoping sebagai salah satu pemimpin di Tiongkok yang sangat berpengaruh.

Mewarisi perekonomian yang belum cukup kuat setelah kematian pemimpin pertama mereka, Deng yang berkaca dari semangat modernisasi Zhou akhirnya merumuskan strategi "Empat Modernisasi" yaitu pertanian, industri, pertahanan, dan sains-teknologi. 

Berkat pedoman utama yang diberikan Deng, Tiongkok mulai berbenah diri dan fokus memajukan semua ranah modernisasi yang dijabarkan. Kepemimpinan Deng secara bertahap membuka Tiongkok ke dunia luar mendapatkan banyak investasi asing, hal ini terbukti sukses menyempurnakan perkembangan ekonomi Tiongkok yang terus beranjak naik tajam hingga saat ini.

Baca Juga: Berkat Upaya 70 Tahun, Tiongkok Akhirnya Jadi Negara Bebas Malaria

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya