3 Sayap Militer di Gaza Pembalas Teror Israel

Mereka bertanggung jawab atas serangan roket ke Israel

Jakarta, IDN Times - Pertempuran sebelas hari antara pejuang Gaza dan Israeli Defense Force (IDF) yang beberapa waktu lalu kembali mengguncang Timur Tengah, menyorot kekuatan militer yang dimiliki masyarakat Palestina di wilayah Gaza.

Tidak ada tentara resmi yang dapat membela Palestina, khususnya Gaza, dari serangan maupun agresi militer. Masyarakat setempat hanya bergantung terhadap beberapa milisi yang dibentuk untuk menjaga kedaulatan dengan kekuatan militer seadanya. Salah satu milisi yang paling dikenal masyarakat luas adalah Brigade Al-Qassam yang merupakan sayap militer Hamas.

Namun sesungguhnya, bukan hanya Al-Qassam yang berperan penting dalam aksi pembalasan ke Israel. Terdapat lebih banyak sayap militer maupun organisasi bersenjata yang ikut terlibat dalam peluncuran roket maupun infilitrasi. Sayap-sayap militer ini pun turut dalam pertempuran sebelas hari kemarin dan konfrontasi-konfrontasi di Gaza beberapa tahun sebelumnya.

Berikut adalah tiga sayap militer di Gaza yang aktif terlibat menjadi "pembalas" bagi masyarakat Palestina. 

Baca Juga: Sepakat! Hamas dan Israel Gencatan Senjata Setelah 11 Hari Pertempuran

1. Brigade Al-Qassam

3 Sayap Militer di Gaza Pembalas Teror IsraelPejuang Brigade al Qassam afliasi Hamas di Gaza. twitter.com/AyaFertas

Didirikan pada 1991 oleh Hamas, Brigade Izz ad-Din al-Qassam bergerak menjadi salah satu instrumen "pemukul" yang dimiliki Hamas dalam konfrontasinya dengan Israel. Nama Brigade Al-Qassam mulai memuncak di ranah publik saat meluncurkan roketnya ke Israel, setelah pemerintah Israel mengklaim bahwa pengambilan alih kekuasaan Gaza oleh Hamas dari Fatah sebagai tindakan ilegal pada 2007.

Pejuang Al-Qassam juga ikut terlibat dalam pertempuran sengit di 2012 dan 2014 melawan Israel ketika militer Israel atau IDF melancarkan serangan besar-besaran ke Gaza dan membuat ribuan orang meninggal dunia.

Sampai saat ini, belum diketahui pasti berapa jumlah pejuang Brigade Al-Qassam yang aktif. Beberapa ahli menyebutkan terdapat sekitar 30 ribu hingga 40 ribu pejuang di sayap militer Hamas itu.

Israeli Defense Force (IDF) mencatat bahwa Al-Qassam telah meluncurkan setidaknya 12 ribu roket dan 5 ribu mortir ke wilayah Israel selama konfrontasi. Jumlah itu belum termasuk pertempuran Mei 2021.

Dalam melaksanakan aksinya, Al-Qassam memilih menggunakan roket buatan domestik, yaitu Roket Qassam yang terdiri atas beberapa varian. Israel percaya roket-roket itu dibuat dengan bantuan teknologi dari Iran sehingga membuatnya semakin akurat dan berbahaya dalam beberapa tahun terakhir dan selama konfrontasi 10-21 Mei 2021 kemarin.

Selain roket, pejuang Brigade Al-Qassam juga menggunakan drone bunuh diri 'Kamikaze' atau sering dikenal dengan nama loitering munition, sebagaimana ditunjukan dalam sebuah video propagandanya. 

2. Humat Al-Aqsa

Tidak hanya Brigade al Qassam, ternyata terdapat satu sayap militer Hamas lainnya yang jarang terekspos oleh media, yaitu Humat Al-Aqsa. Merela berdiri atas bantuan dana salah satu Politisi Senior Hamas, Fathi Hamad, pada April 2006.

Pada awalnya, Humat Al-Aqsa disebut-sebut sebagai sayap militer independen di Gaza. Akan tetapi, sejak 2007, pejuang Humat Al-Aqsa mulai terlibat aktif dalam berbagai bentuk aksi militer gabungan bersama Brigade Al-Qassam guna menyerang wilayah Israel. 

Pada 2019, Humat al Aqsa menyangkal semua tuduhan yang menyebutkan bahwa mereka merupakan sayap militer di bawah kontrol Hamas, meskipun hampir dari seluruh kegiatan militernya selalu berkoordinasi dengan Brigade Al-Qassam.

Dalam konfrontasi atau perang sebelas hari pada 10-21 Mei 2021, pejuang Humat Al-Aqsa melancarkan serangan roketnya secara terang-terangan terhadap Israel sebagai aksi pembalasan atas serangan udara di Gaza dan penindasan masyarakat Palestina di Tepi Barat. 

Karena afliasinya yang tidak jelas dan penyangkalannya sebagai sayap militer Hamas, Humat Al-Aqsa sampai saat ini hanya tercatat sebagai salah satu sayap militer atau organisasi bersenjata di Gaza. Mereka elum dicap sebagai organisasi teroris oleh negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat, walaupun terus melancarkan serangan roket ke Israel. 

Baca Juga: Profil Hamas, Militan Palestina Pemimpin Gaza yang Perangi Israel

3. Brigade Al-Quds

Ketenaran Brigade Al-Qassam yang dimiliki Hamas secara bertahap diikuti oleh salah satu sayap militer lainnya yang tidak terafliasi dengan Hamas, yaitu Brigade Al-Quds. Sayap militer ini menjadi organisasi bersenjata terbesar kedua yang ada di Gaza setelah Brigade Al-Qassam. 

Dibentuk pada 1992 oleh Organisasi Jihad Islam Palestina atau Palestine Islamic Jihad (PIJ), Brigade al Quds merupakan sayap militer yang gencar menggempur wilayah Israel menggunakan roket-roketnya dari Gaza sejak 2001. 

Meskipun Pejuang Brigade al Quds sering meluncurkan roket atas nama organisasi mereka sendiri, media internasional terus menyamaratakan semua roket yang diluncurkan dari Gaza sebagai serangan Brigade Al-Qassam dengan Roket Qassam-nya.

Padahal sebenarnya, pejuang Al-Quds juga memiliki roket buatan domestiknya sendiri, seperti Roket Al-Quds 101 dan Roket Al-Quds 2. Dalam pertempuran 10-21 Mei 2021 kemarin, pejuang-pejuang Al-Quds meluncurkan ratusan roket mereka dari Gaza ke beberapa kota di Israel, salah satunya adalah Kota Ashkelon. 

Tersebar luasnya pejuang Brigade Al-Quds di Gaza dan Tepi Barat membuat mereka berbeda dengan pejuang Al-Qassam yang hanya beroperasi penuh di Gaza saja. Keterlibatan Brigade Al-Quds yang sangat militan ikut membuat organisasi induknya yaitu, PIJ, dicap sebagai organisasi teroris oleh negara-negara Barat dan Israel. 

Baca Juga: Daftar 5 Negara Pemasok Senjata Terbesar ke Israel

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya