Makin Mesra, Ini 3 Alutsista Terbaik Pasokan Rusia ke Militer Myanmar

Krisis Myanmar tidak membuat Rusia hengkang

Jakarta, IDN Times - Kondisi Myanmar yang tengah diselimuti krisis dan ancaman perang saudara pascakudeta yang dilancarkan militer pada 1 Februari 2021, membuat junta semakin memperkuat alutsista tempurnya. Meskipun Myanmar tidak bisa mendapatkan persenjataan dari negara Barat karena sanksi embargo, pemerintah Myanmar tidak tinggal diam.

Junta Myanmar langsung beralih ke Rusia serta Tiongkok demi memperkokoh persenjatannya. Dikutip dari Reuters, pada Rabu (21/7/2021), Kepala Rosoboronexport Rusia, Alexander Mikheev, menjelaskan bahwa kedua negara sudah menyepakati pengiriman lebih banyak alutsista buatan Rusia ke Myanmar, salah satunya adalah pesawat.

Myanmar telah lama menjadi klien utama Rosoboronexport atau BUMN Rusia yang bertugas untuk mengekspor alutsista buatan industri pertahanan di Rusia. Sekarang hubungan mereka terlihat semakin mesra dengan berbagai kesepakatan besar, terutama di bidang pertahanan. 

Berikut adalah alutsista buatan Rusia yang laris manis dibeli pemerintah Myanmar.

Baca Juga: Modernisasi Alutsista: Mencari Opsi Terbaik untuk Beban Anggaran Jumbo

1. 2S6M Tunguska

Makin Mesra, Ini 3 Alutsista Terbaik Pasokan Rusia ke Militer MyanmarKendaraan anti-udara buatan Rusia, 2S6 Tunguska. weaponsystems.net

Senjata antiudara sangat dibutuhkan untuk menghalau pesawat hingga helikopter musuh sebelum mereka dapat menguasai pertempuran. Kecanggihan alutsista antiudara buatan Rusia telah dikenal sejak masa Uni Soviet. Dengan doktrin tempurnya, mereka mengandalkan sistem pertahanan udara yang melimpah dan canggih ketimbang memperbanyak pesawat tempur yang harganya jauh lebih mahal. 

Berdasarkan laporan Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), pemerintah Myanmar memesan 2S6M Tunguska buatan Rusia sebanyak 38 buah untuk memperkuat sektor pertahanan udaranya pada 2004. 2S6M Tunguska merupakan salah satu sistem pertahanan udara bergerak yang dibuat khusus untuk mendukung pasukan darat dalam postur bertahanan ataupun menyerang. 

2S6M Tunguska sendiri mulai terkenal setelah kehadirannya menggantikan ZSU-23-4 Shilka yang sebelumnya aktif menjadi tameng udara bergerak di berbagai negara di dunia.

Shilka yang hanya mengandalkan empat kanon otomatisnya mulai dianggap tidak efektif dengan kehadiran Tunguska. Selain dipersenjati dua kanon otomatis model terbaru, Tunguska juga diperkuat dengan delapan misil anti-udara 9M311 yang dapat menghancurkan target udara hingga jarak 8 km. 

2. Mig-29

Makin Mesra, Ini 3 Alutsista Terbaik Pasokan Rusia ke Militer MyanmarPesawat tempur Mig-29 milik AU Myanmar. twitter.com/StefanKnippsch3

Salah satu alutsista militer Myanmar yang sedang aktif merupakan pesawat tempurnya. Gejolak separatis yang sedang terjadi di Myanmar membuat AU Myanmar mengerahkan pesawat Mig-29. Pesawat yang mereka beli dari Rusia ini mereka gunakan untuk mengebom berbagai lokasi pertahanan pasukan separatis, seperti apa yang mereka lakukan di wilayah Kalchin.

Sejak 2001 hingga 2009, Myanmar setidaknya telah memesan lebih dari 20 pesawat tempur Rusia model Mig-29 dengan berbagai varian, dari buru sergap hingga multifungsi, seperti yang dilaporkan SIPRI. Mig-29 'Fulcrum' merupakan salah satu pesawat tempur buatan Rusia yang sangat laris di pasaran karena harganya yang terjangkau dan terbukti efektif dalam mendukung kekuatan udara.

Sampai saat ini, AU Myanmar disokong penuh oleh pesawat Mig-29 yang sudah mendapat upgrade dari Rusia. Namun, sebagai tambahan, pemerintah Myanmar juga sudah memesan beberapa jet tempur multifungsi Su-30MK untuk menambah daya "rusak" angkatan udaranya. Kontrak pemesanan sebesar 200 juta dolar AS itu diteken pada 2018.

Baca Juga: Dagang Senjata ke Junta Myanmar, Tiongkok-Rusia Dituding Uni Eropa Ini

3. Mi-35P

Makin Mesra, Ini 3 Alutsista Terbaik Pasokan Rusia ke Militer MyanmarHelikopter serang Mi-35 buatan Rusia yang legendaris. twitter.com/mattb0401

Rusia juga menjadi pemasok utama helikopter serang milik militer Myanmar, yaitu Mi-35. Helikopter ini merupakan penerus helikopter serang legendaris Mi-24 yang dicap sebagai "tank terbang" karena daya tahannya yang luar biasa meskipun sudah ditembak berkali-kali. 

Dilaporkan SIPRI, pada 2009, militer Myanmar memesan 10 helikopter serang asal Rusia M i-35P. Helikopter tersebut sekarang sedang terlibat aktif dalam mendukung operasi tempur militer Myanmar melawan pasukan separatis.

Mi-35 dinilai sangat efektif karena helikopter serang ini juga dapat mengangkut 8 personel tambahan. Ini meningkatkan fleksibelitasnya karena bisa digunakan sekaligus sebagai helikopter pengangkut prajurit, terutama dengan kondisi geografis Myanmar yang dipenuhi hutan lebat. 

Baca Juga: PBB Serukan Embargo Senjata Global Terhadap Myanmar

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya