Dalam Satu Tahun, 250 Remaja Jepang Bunuh Diri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tokyo, IDN Times - Aksi bunuh diri yang dilakukan para remaja Jepang menjadi salah satu perhatian pemerintah. Pasalnya sejak Maret 2016 hingga Februari 2017, tercatat 250 anak-anak yang merupakan pelajar SD, SMP dan SMA di Jepang memilih untuk mengakhiri hidupnya.
1. Total kasus bunuh diri ini meningkat dari tahun sebelumnya
Diwartakan Reuters, berdasarkan hasil Survey Kementerian Pendidikan Jepang, angka kejadian bunuh diri ini meningkat 5 kasus dibanding tahun sebelumnya. Pada tahun sebelumnya yakni Maret 2015 hingga Februari 2016, diketahui ada 245 kasus bunuh diri anak-anak dan remaja.
2. Penyebab bunuh diri beragam, salah satunya karena aksi bully
Editor’s picks
Berdasarkan survei yang dilakukan, dari 250 kasus bunuh diri yang ditemukan, 33 anak diketahui melakukan aksi bunuh diri karena merasa khawatir dengan masa depannya, 31 lainnya karena memiliki masalah keluarga, 10 siswa lainnya mengakhiri hidupnya karena dibully, dan 140 lainnya tidak diketahui. Temuan kasus bunuh diri kali ini paling tinggi selama tiga dekade terakhir. Terakhir pada 1986, sebanyak 268 memilih untuk melakukan aksi bunuh diri.
3. Kasus bunuh diri di Jepang memang tergolong cukup tinggi
Di semua kelompok usia, jumlah kasus bunuh diri di Jepang sepanjang tahun 2017 sebanyak 21.321 kasus. Aksi puncak bunuh diri di Jepang terbanyak terjadi pada tahun 2003 dengan 34.427 kasus.
Tingginya aksi bunuh diri yang dilakukan remaja dan masyarakat Jepang ini membuat Kementerian Pendidikan Jepang meminta masyarakat untuk peka terhadap kondisi yang ada dan bersama-sama mencegah tindakan bunuh diri.
Baca Juga: 18 Alasan Orang Bunuh Diri, Kenali dan Lindungi Mereka di Sekitarmu
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.