Beredar Beras Beracun, Nigeria Tutup Wilayah Perbatasan

Berasnya diduga mengandung zat penyebab kanker

Nigeria, IDN Times - Pihak berwenang di Nigeria menutup area perbatasan barat dengan negara tetangga dalam beberapa hari untuk menghindari penyelundupan beras impor 

ke negara itu. Beras yang diselundupkan itu disebut-sebut mengandung racun dan arsenik dan diduga diimpor dari Tiongkok dan negara-negara Asia Tenggara.

1. Beras yang dihasilkan dari lahan yang telah ditanami selama lebih dari empat tahun berpotensi memiliki kandungan arsening yang tinggi

Beredar Beras Beracun, Nigeria Tutup Wilayah Perbatasansplendidtable.org

Dikutip BBC, Africa News dan Myjoyonline, Menteri Pertanian Nigeria Audu Ogbeh mengatakan aktivitas menanam padi di tempat yang sama selama empat hingga enam tahun yang terjadi di Asia Tenggara meningkatkan kandungan arsenik, salah satu zat yang menyebabkan kanker. Sementara, banyak orang Nigeria lebih menyukai beras yang berasal dari Asia.

2. Pemerintah Nigeria belum mengumumkan perbatasan dengan negara mana yang ditutup. Namun Nigeria berbatasan dengan Chad, Benin dan Kamerun

Beredar Beras Beracun, Nigeria Tutup Wilayah Perbatasanmyjoyonline.com

Meskipun pihak berwenang Nigeria belum mengungkapkan beras dari negara mana yang berpotensi diselundupkan. Namun Nigeria dengan mantap akan menutup jalur perbatasan darat. Ada beberapa negara yang berbatasan dengan Nigeria yaitu Chad, Benin dan Kamerun. Namun Pemerintah Nigeria belum mengumumkan perbatasan negara mana yang akan ditutup.

3. Sebanyak 21 dari 39 negara di Afrika memang mengimpor 50 hingga 99 persen dari kebutuhan beras.

Beredar Beras Beracun, Nigeria Tutup Wilayah Perbatasanclutch.ua

Menteri Pertanian mengklaim Nigeria akan swasembada beras pada akhir tahun 2018. Selain mencegah penyelundupan beras, upaya penutupan area perbatasan ini dilakukan untuk mengamankan produksi pangan lokal mereka. 

Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, sebanyak 21 dari 39 negara penghasil beras di Afrika mengimpor 50 hingga 99 persen dari kebutuhan beras mereka. Kebanyakan dari mereka mengimpor beras dari negara-negara di Asia dan Asia Tenggara.

IAKT Photo Verified Writer IAKT

Go with the flow

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya