Belum Dihitung Ulang, Gudang Penyimpanan Kotak Suara Irak Terbakar

Wah, ada apa ini?

Baghdad, IDN Times - Api telah membakar gudang penyimpanan kotak suara terbesar Irak, Minggu (10/6/2018) waktu setempat. Padahal, belum lama ini Parlemen Irak telah memutuskan dilakukan penghitungan ulang pada 11 juta suara yang masuk dalam pemilihan umum 12 Mei lalu.

Duh, nasib penghitungan ulangnya gimana ya?

1. Kepulan asap hitam pekat terlihat membumbung tinggi dari gudang penyimpanan itu

Belum Dihitung Ulang, Gudang Penyimpanan Kotak Suara Irak Terbakarennglish.alarabiya.net

Dikutip dari BBC, dan Reuters, gudang itu menyimpan suara untuk distrik timur Baghdad. Tidak jelas apakah kertas pemungutan suara ikut hangus terbakar atau tidak. Penyebab kebakaran di gudang penyimpanan itu juga masih belum jelas.

Tak lama setelah api membesar, petugas pemadam kebakaran berusaha untuk mengendalikan api di tempat penyimpanan.

2. Petugas berusaha menjinakkan api dan berharap api tidak melahap surat suara yang disimpan

Belum Dihitung Ulang, Gudang Penyimpanan Kotak Suara Irak Terbakarennglish.alarabiya.net

Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri Irak mengatakan kepada kantor berita Reuters jika api telah menghancurkan beberapa peralatan di gudang itu. Namun upaya terus dilakukan agar api tidak membakar surat suara yang ada di gudang itu.

Sementara Anggota Dewan Provinsi Baghdad, Mohamed al-Rabeei mengatakan semua kotak dan kertas suara telah terbakar dalam insiden itu.

3. Irak telah menyelenggarakan pemilu pada 12 Mei lalu. Namun awal pekan lalu, Parlemen Irak meminta komisi pemilihan untuk melakukan penghitungan ulang pada 11 juta suara yang masuk

Belum Dihitung Ulang, Gudang Penyimpanan Kotak Suara Irak Terbakarthebaghdadpost

Untuk diketahui pada 12 Mei lalu, Irak telah melakukan pemilhan umum dan dimenangkan oleh aliansi yang dipimpin ulama Syiah yang populis, Moqtada Sadr. Namun sayangnya, kemenangan Moqtada Sadr diwarnai dengan tuduhan kecurangan. Bahkan pada Rabu (6/6/2018), Parlemen Irak meminta penghitungan ulang secara manual pada sekitar 11 juta suara.

Sehari sebelumnya, Selasa (5/6/2018), Perdana Menteri Haider al-Abadi memperingatkan jika badan-badan keamanan memiliki bukti pelanggaran dalam pemilu itu. Dugaan pelanggaran ini muncul karena adanya potensi kesalahan dari mesin penghitungan suara elektronik yang digunakan pertama kali pada pemilu itu.

Masih belum jelas apakah penghitungan ulang akan memengaruhi hasil pemilihan. Namun yang jelas insiden kebakaran ini menjadi perhatian karena suara di distrik timur Baghdad berpotensi lenyap 'dimakan' api.

Dalam pemilihan itu, kelompok nasionalis Moqtada Sadr membentuk aliansi dengan sejumlah partai sekuler. Ia memenangkan 54 dari 328 kursi di parlemen. Sementara Aliansi yang dibentuk Perdana Menteri Irak saat ini, Haider al-Abadi hanya mengantongi 42 kursi dan menempati urutan ketiga.

IAKT Photo Verified Writer IAKT

Go with the flow

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya