Perusahaan Tiongkok Ini Denda Karyawan yang Malas Berjalan

Tujuannya baik sih, tapi...

Guangzhou, IDN Times - Sebuah perusahaan real estate di Guangzhou, Tiongkok menjadi sorotan gara-gara aturannya yang dianggap kontroversial. Perusahaan ini akan mendenda karyawannya yang berjalan kurang dari 180 ribu langkah dalam satu bulan. Ada yang setuju dengan aturan ini namun banyak juga yang merasa aturan ini terlalu berlebihan.

1. Kalau tidak memenuhi target berjalan, karyawan didenda 0,01 yuan untuk setiap langkah.

Perusahaan Tiongkok Ini Denda Karyawan yang Malas Berjalanphilmaffetone.com

Dikutip BBC dan China Daily, Minggu (2/12/2018), karyawan perusahaan akan didenda 0,01 yuan untuk kekurangan setiap langkahnya. Itu artinya jika karyawan hanya berjalan 150 ribu langkah dalam satu bulan, denda yang harus dibayarkan adalah 30 ribu x 0,01 yuan.

Banyak karyawan perusahaan yang komplain mengenai aturan ini. Berjalan 180 ribu langkah per bulan, artinya mengharuskan karyawan berjalan setidaknya 6 ribu langkah per hari. Dan hal ini sulit untuk dipenuhi setiap karyawan. 

Baca Juga: Selfie Telanjang Jadi Jaminan Utang Para Perempuan di Tiongkok 

2. Aturan ini dibuat karena perusahaan ingin karyawannya banyak bergerak dan berolahraga

Perusahaan Tiongkok Ini Denda Karyawan yang Malas Berjalanmeteoweb.eu

Para karyawan menyebutkan banyaknya pekerjaan membuat mereka kesulitan untuk berjalan lebih banyak dan memenuhi target. Tidak sedikit pula para karyawan yang melakukan lembur sehingga semakin kesulitan untuk berjalan lebih banyak. Ketika tiba di rumah, karyawan sudah kelelahan.

Salah seorang karyawan yang tidak mau disebutkan namanya menyebutkan jika perusahaan ingin memotivasi karyawan untuk lebih banyak berolahraga. Namun, kata dia target berjalan adalah hal yang sangat sulit dipenuhi.

3. Banyak yang menyebut jika perusahaan seharusnya tidak hanya memberi denda. Tetapi juga memberi reward pada karyawan yang memenuhi target berjalan

Perusahaan Tiongkok Ini Denda Karyawan yang Malas Berjalanptzgovorit.ru

Aturan ini menjadi perbincangan hangat di media online. Salah seorang netizen berkomentar jika denda tanpa reward akan membuat karyawan malas mematuhi aturan itu. Sementara ada juga yang menyebutkan tidak perlu diberikan reward karena dengan memenuhi target tersebut, karyawan sudah mendapatkan bonus yaitu kesehatan.

Seotang pengacara dari Firma Hukum Guangdong Fasheng, Liu Fengmao menyebutkan perusahaan tidak memiliki dasar hukum untuk menerapkan jumlah langkah sebagai pengukuran kinerja karyawan dan menetapkan denda. Selain itu untuk bisa membuktikan karyawan tersebut telah berjalan 180 ribu langkah dalam satu bulan adalah hal yang cukup sulit. Dia juga menambahkan jika karyawan menghabiskan waktu untuk memenuhi target tersebut, besar kemungkinan karyawan kelelahan dan harus melakukan lembur. Hal ini juga akan mengundang cedera atau kecelakaan kerja karena karyawan kelelahan.

Baca Juga: Bayi Pertama yang Dimodifikasi Genetiknya Dilahirkan di Tiongkok

IAKT Photo Verified Writer IAKT

Go with the flow

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang
  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya