Petugas Salah Pencet Tombol, Warga Hawai Geger Peringatan Rudal

Pemerintah Hawaii meminta maaf

Gara-gara Petugas Hawaii Emergency Management Agency salah memencet tombol, warga Hawaii geger, Sabtu (14/1/2018) waktu setempat. Pasalnya, tombol yang dipencet adalah tombol peringatan rudal balistik. Peringatan itu masuk ke seluruh ponsel di Hawaii dan disiarkan di televisi serta radio setempat. Warga pun panik dan berusaha menyelamatkan diri.

Isi pesannya bikin panik. Pesan peringatan ini berbunyi jika serangan misil balistik menuju Hawaii

Petugas Salah Pencet Tombol, Warga Hawai Geger Peringatan Rudalcnn.com

Pesan peringatan yang masuk ke ponsel warga Hawaii berisi "Peringatan Darurat, Ancaman Serangan Misil Balistik Menuju ke Hawaii. Segera Cari Perlindungan. Ini Bukan Latihan." Pesan itu ditulis dalam huruf kapital. Tidak butuh waktu lama, warga pun berhamburan panik. Mencari tempat perlindungan. 

Dikutip BBC, kesalahan fatal ini terjadi karena seorang petugas Emergency Management Agency menekan tombol yang salah selama prosedur serah terima shift. Masalahnya tombol yang ditekan adalah tombol peringatan rudal balistik. Pengguna ponsel menerima pesan itu sekitar pukul 08.07 pagi waktu setempat.

Setelah 18 menit pesan peringatan itu menyebar, kesalahan itu diketahui. Untuk meredam kepanikan, petugas mencoba mengirimkan pemberitahuan kembali jika pesan itu hanya sebuah kesalahan dan Hawaii dalam kondisi aman. Namun sayangnya, pemberitahuan informasi yang sesungguhnya itu disebarkan melalui email. Bukan melalui  telepon seluler seperti peringatan pertama. 

Sistem peringatan ini memang ada karena Hawaii cukup dekat dengan Korea Utara

Petugas Salah Pencet Tombol, Warga Hawai Geger Peringatan Rudalirishtimes.com

Reaksi masyarakat pun beragam. Sebagian besar panik, ada yang mencoba berlindung di bathtub atau bersembunyi sembari pasrah dan merenungkan apa yang mungkin terjadi di momen terakhir mereka. Hassan Deen, seorang mahasiswa Hawaii Pacific University mengatakan peringatan itu memicu kegilaan dan membuatnya dikurung selama 47 menit di sebuah ruangan yang berisi tempat sampah. 

Wajar saja jika warga berusaha mencari perlindungan secepat mungkin. Karena alarm peringatan itu diatur berbunyi 12 sampai 13 menit sebelum insiden terjadi. Artinya jika rudal balistik benar-benar diluncurkan mereka hanya punya waktu kurang dari 15 menit untuk menyelamatkan diri.

Selain warga, para turis juga tidak kalah paniknya. Mereka mengira hidupnya akan segera berakhir. Alarm palsu juga membuat pegolf di PGA Tour panik. Setelah mengetahui kesalahan ini, pejabat negara bagian Hawaii sangat menyesal. 

Informasi jika ancaman itu tidak benar pun disebarkan untuk meredam kekacauan. Pejabat setempat pun meminta maaf dan melakukan investigasi

Petugas Salah Pencet Tombol, Warga Hawai Geger Peringatan Rudaltwitter.com/AnthonyQuintano

Gubernur David Ige menyampaikan permohonan maafnya atas kepanikan yang ditimbulkan. Ia mengaku kekacauan ini terjadi karena ada kesalahan pada standar prosedur saat pergantian shift. Seorang karyawan salah memencet tombol. "Saya juga sangat marah dengan hal ini," ujarnya.

Investigasi federal juga dilakukan. Mereka berusaha memastikan alarm palsu itu tidak akan terjadi lagi. Vern Miyagi, Administrator Hawai Emergency Managemeny Agency juga meminta maaf atas kesalahan yang tidak disengaja.

Dikutip CNN, masyarakat mempercayai peringatan itu karena selama ini hubungan antara Amerika Serikat dan Koreta Utara tidak begitu baik. Apalagi Korea Utara memang sedang suka-sukanya menguji coba rudal balistiknya. Jadi tidak menutup kemungkinan jika alarm peringatan itu benar adanya. "Saya melihat itu sebagai ancaman yang sangat nyata," ujar salah seorang warga, Amy. 

IAKT Photo Verified Writer IAKT

Go with the flow

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya