Ratusan Warga Bantu Toko Buku di Southampton, Alasannya Bikin Haru!

Bahu membahu bentuk rantai manusia...

London, IDN Times - Ratusan warga berjejer di salah satu ruas jalan Southampton, Inggris, Minggu (28/10/2018) lalu. Bukan untuk mengantre masuk ke dalam toko atau rumah makan, mereka sengaja mengantre untuk membantu salah satu toko buku non profit, October Books yang hendak pindah lokasi. Ratusan warga ini berjejer, bergerak menjadi 'rantai manusia' yang secara berantai memindahkan buku dari toko buku ke sebuah gedung eks bangunan bank.

1. Lebih dari 250 orang membantu toko buku ini

Ratusan Warga Bantu Toko Buku di Southampton, Alasannya Bikin Haru!twitter/octoberbooks

Dikutip dari Twitter resmi October Books dan New York Times, lebih dari 250 orang mendaftarkan diri untuk menjadi relawan dan membantu proses pemindahan toko buku ini. Sebelumnya pihak toko buku memang membuka lowongan untuk warga yang ingin menjadi relawan. Pasalnya karena harga sewa gedung yang terus meningkat, pengelola October Books kewalahan. 

Tidak bisa membayar sewa, October Books mau tidak mau harus pindah lokasi. Celakanya, karena merupakan toko buku non profit, October Books tidak memiliki banyak karyawan untuk memindahkan ribuan buku yang dimiliki. Untuk itu lowongan relawan dibuka untuk membantunya memindahkan ribuan buku dan peralatan lain. Siapa sangka, lowongan itu diminati lebih dari 250 orang!

2. Rantai manusia ini berjejer sepanjang 150 meter dari toko buku menuju gedung baru

Ratusan Warga Bantu Toko Buku di Southampton, Alasannya Bikin Haru!nytimes.com

Jess Haynes, karyawan October Books menyebutkan pihaknya harus memindahkan brankas, stok buku dan peralatan lainnya sekitar 150 meter dari gedung lama ke gedung baru.

Dengan relawan yang cukup banyak, ratusan orang berjejer membuat rantai manusia yang secara berantai memindahkan stok buku dan ruangan penyimpanan di toko buku hingga di gedung baru.

Secara berantai ratusan orang itu memindahkan ribuan buku dalam waktu beberapa jam. Aksi yang dilakukan warga ini sangat menyentuh hati para karyawan October Books.

Baca Juga: 6 Momen Seru dari Ubud Writers & Readers Festival 2018, Keren Maksimal

3. Ternyata bukan kali ini saja warga membantu toko October Books

Ratusan Warga Bantu Toko Buku di Southampton, Alasannya Bikin Haru!nytimes.com

Pihak yang membantu adalah warga lokal. Sebelumnya warga juga membantu saat October Books pindah ke lokasi yang saat ini ditempati 15 tahun silam.

Tidak ingin kembali berpindah-pindah tempat, October Books mulai menggalang dana dengan target 510 ribu poundsterling hingga 31 Mei untuk membeli tempat permanen. Upaya itu mulai menuai hasil karena warga lagi-lagi tidak ingin October Books gulung tikar atau kehilangan tempat. 

Bersama warga, October Books menyusun perjanjian untuk menerima donasi dan pinjaman dari warga, dengan kesepakatan pembayaran pinjaman selama satu, lima atau 10 tahun.

4. October books adalah toko buku nonprofit yang sudah berdiri selama 40 tahun

Ratusan Warga Bantu Toko Buku di Southampton, Alasannya Bikin Haru!twitter/octoberbooks

Tahun lalu, Asosiasi Penjual Buku menyebutkan jika jumlah toko buku mandiri di Inggris turun drastis dalam 1 dekade terakhir. Pada tahun 2005 tercatat ada 1.535 toko buku mandiri. Namun pada 2017, angka itu turun nyaris setengahnya menjdi 867 saja.

Asosiasi menyebutkan penyebab menurunnya toko buku itu karena meningkatnya harga sewa, munculnya ebooks dan toko online hingga munculnya plaftorm hiburan lain seperti games dan Netflix.

October Books sendiri sudah berdiri selama 40 tahun sebagai toko buku nirlaba. Awalnya October Books adalah toko buku kecil untuk para feminis, LGBT dan sosialis. Namun seiring meningkatnya kebutuhan warga, October Books memperluas segmennya dan menghadirkan buku fiksi, buku anak-anak hingga kuliner dan perdagangan. Saat ini October Books memiliki 5 karyawan, pengurus sosial media hingga relawan paruh waktu.

Baca Juga: Pink October, Kampanye Sosial Peduli Kanker Payudara di Jawa Timur

IAKT Photo Verified Writer IAKT

Go with the flow

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya