Diskriminatif, Thailand Tak Lagi Terima Polisi Perempuan

Wah gimana nih?

Bangkok, IDN Times - Para perempuan Thailand yang bercita-cita menjadi polisi nampaknya harus mengubur mimpinya. Pasalnya, sebuah akademi polisi di Thailand melarang perempuan mendaftar di akademinya. Kebijakan ini menjadi kontroversial karena dianggap sebagai diskriminasi gender.

1. Akpol Thailand pada tahun 2019 tidak lagi menerima perempuan

Diskriminatif, Thailand Tak Lagi Terima Polisi Perempuanscmp.com

Diwartakan South China Morning Post, dan Channel News Asia, The Royal Police Cadet Academy (RPCA) menerima sekitar 300 pelamar setiap tahunnya. Namun di tahun 2019 mendatang, RPCA mengumumkan hanya akan menerima pria.

Tidak dijelaskan alasan lebih lanjut mengenai kebijakan itu. Namun langkah akademi kepolisian ini dinilai bisa berdampak pada menyusutnya jumlah Polwan di Thailand.

2. Kebijakan ini diprediksi akan mengurangi jumlah polisi perempuan di Thailand

Diskriminatif, Thailand Tak Lagi Terima Polisi PerempuanEPA via guardian

Direktur Kelompok Hak Asasi Perempuan, Jadet Chaowilai menjelaskan, saat ini jumlah polwan di Thailand sudah sangat minim. Hal ini, kata dia, akan berdampak pada penyelesaian kasus kekerasan perempuan yang terjadi di Thailand.

Selama ini, di Thailand mayoritas korban perkosaan ataupun kekerasan lebih nyaman jika bercerita, melapor atau dimintai keterangan oleh polisi perempuan.

Sebelumnya, perempuan hanya bekerja di kantor dan mendukung peran di kepolisian. Namun pada tahun 2009, perempuan diizinkan untuk berlatih sebagai petugas. Sejak saat itu sekitar 700 wanita telah lulus sebagai petugas dari RPCA.

Direktur Kelompok Hak Asasi Manusia Foundation for Women, Usa Lerdsrisuntad menilai kebijakan itu adalah diskriminasi gender.

3. Kepolisian Thailand juga mengumumkan rencana tidak lagi menerima perempuan

Diskriminatif, Thailand Tak Lagi Terima Polisi Perempuansmh.com.au

Selain larangan masuk akademi, tahun ini Kantor Polisi Kerajaan Thailand mengumumkan rencana jika hanya laki-laki yang dibiarkan mengajukan lamaran. Langkah itu diambil karena perempuan dinilai tidak bisa bekerja optimal, berpeluang berhenti karena tugas rumah tangga dan keluarga.

Kelompok-kelompok HAM akhirnya menuding kepolisian Thailand melanggar Undang-undang Kesetaraan Gender Thailand. Bagaimana nih menurut kamu?

IAKT Photo Verified Writer IAKT

Go with the flow

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya