Eks PM Pakistan Imran Khan Kabur saat Hendak Ditangkap Polisi

Imran Khan menolak panggilan hakim dengan alasan keamanan

Jakarta, IDN Times - Polisi Pakistan berusaha menangkap mantan perdana menteri, Imran Khan pada Minggu (5/3/2023). Namun, setelah tiba di kediamannya yang berada di Lahore, Imran Khan disebut tidak berada ditempat.

Imran Khan diduga telah mengetahui rencana kedatangan polisi dan menghindari penangkapan sebelum aparat datang menyisiri setiap ruangan di kediamannya.  Upaya penangkapan ini disebut bertujuan untuk memastikan kedatangan eks Perdana Manteri Pakistan tersebut di persidangan pada Selasa (7/3/2023).

Imran Khan terjerat beberapa kasus seperti pembelian hadiah kenegaraan secara ilegal saat ia masih menjabat sebagai Perdana Menteri Pakistan, dilansir dari The Guardian.

Baca Juga: Eks PM Pakistan Imran Khan Selamat dari Upaya Pembunuhan saat Konvoi

1. Imran Khan mangkir dari pengadilan atas alasan keamanan

Surat perintah penangkapan Imran Khan ini dikeluarkan setelah ia berulang kali mangkir dari proses peradilan. Khan beralasan, ia tidak menghadiri pengadilan karena kurangnya pengamanan pada dirinya. Ia mengatakan bahwa nyawanya sedang terancam.

“Saya telah mengatakan ini sebelumnya, dan saya terbukti benar ketika saya diserang, bahwa ada ancaman terhadap hidup saya,” kata Khan kepada para pendukungnya.

“Mereka terus memanggil saya ke berbagai pengadilan di Lahore dan Islamabad di mana mereka tidak memberikan keamanan meskipun mengetahui tentang bahaya yang saya hadapi," tambahnya. 

Pada November lalu, Imran Khan memang mengalami insiden yang mengancam hidupnya. Ia menjadi korban penembakan saat memimpin konvoi ribuan pendukungnya untuk mendesak pemerintah menggelar pemilihan umum secepatnya. Untungnya, Imran Khan berhasil selamat dari upaya tersebut dengan menerima luka tembakan di bagian kaki. 

Baca Juga: Eks PM Pakistan Imran Khan Terancam Penjara atas Tuduhan Terorisme

2. Tanggapan partai Imran Khan

Pemimpin partai Tehreek-e-Insaaf (PTI), Fawad Chaudhry, mengkonfirmasi adanya upaya penangkapan Imran Khan. Namun, ia menyebut upaya penangkapan itu ilegal karena aparat tidak mampu menjamin keamanan Imran Khan.

“Polisi mengatakan Imran Khan menghindari penangkapan. Namun, desakan polisi untuk menangkap Khan adalah ilegal. Mereka ingin Imran Khan pergi ke pengadilan di mana keamanan lemah dan ada risiko bagi nyawanya,” kata Fawad Chaundhry. 

Sementara itu, Wakil ketua PTI, Shah Mahmood Qureshi, mengatakan pihaknya akan menyusun strategi selanjutnya dalam merespon upaya penangkapan ini.

“Kami adalah partai politik, kami akan bereaksi secara politik. Kami akan menyusun strategi. Nyawa Imran Khan terancam. Dia telah mengalami serangan, dan kami khawatir ada serangan lain yang direncanakan. Kami harus melindunginya dari itu,” kata Qureshi kepada wartawan, dilansir dari Al Jazeera.

Baca Juga: PM Pakistan Salahkan Imran Khan soal Anjloknya Perekonomian

3. Sederet kasus yang menjerat Imran Khan

Eks PM Pakistan Imran Khan Kabur saat Hendak Ditangkap PolisiEks Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, dihadapan para pendukungnya. (twitter.com/Imran Khan)

Imran Khan dicopot dari jabatan Perdana Menteri Pakistan pada April tahun lalu setelah menghadapi mosi tidak percaya karena berbagai kasus yang menjeratnya. 

Kasus yang paling tampak adalah kasus pembelian hadiah kenegaraan secara ilegal yang dilakukan Imran Khan saat masih menjabat sebagai Perdana Menteri Pakistan. Khan disebut gagal menjelaskan transaksi yang jual-beli tersebut. 

Namun, Khan membantah tuduhan tersebut dengan mengatakan bahwa pembelian tersebut telah dilakukan sesuai dengan aturan dan pedoman resmi dan menyatakannya dalam pengembalian pajaknya.

Khan juga tercatat terjerat kasus 'terorisme' atas pernyataan yang dibuatnya saat rapat umum di Islamabad. Imran Khan disebut melawan pejabat polisi dan seorang hakim wanita yang telah memerintahkan penangkapan salah satu sekutu utamanya, Shahbaz Gill.

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya