Keracunan Kembali Terjadi di Iran, Puluhan Siswi Dilarikan ke RS

Presiden Iran sebut insiden ini sebagai konspirasi musuh

Jakarta, IDN Times - Kasus keracunan massal kembali terjadi di Iran pada Sabtu (4/3/2023). Lagi-lagi kejadian itu terjadi pada puluhan siswi yang akhirnya dilarikan ke rumah sakit lokal untuk mendapat perawatan.

Melansir Al Jazeera, insiden terbaru ini terjadi di di provinsi Hamedan barat, Zanjan dan Azerbaijan Barat di barat laut Iran, Fars di selatan dan provinsi Alborz di utara. Tercatat bahwa insiden ini terjadi di 30 sekolah yang tersebar di 10 provinsi di Iran.

Kasus terbaru ini menambah daftar ratusan kasus keracunan yang terjadi di Iran dalam beberapa bulan terakhir. Insiden ini terjadi kebanyakan di sekolah-sekolah perempuan di Iran, dilansir dari Al Jazeera.

Baca Juga: Gawat! Ratusan Siswi Sekolah di Iran Diyakini Sengaja Diracuni

1. Iran tuduh musuhnya sebagai dalang kasus keracunan

Hingga saat ini, penyebab pasti keracunan belum diketahui. Namun, pemerintah Iran menyalahkan musuh-musuhnya atas insiden ini. 

Pada Jumat (3/3/2023), Presiden Iran, Ebrahim Raisi, menyebut bahwa serangkaian insiden ini didalangi oleh musuh Teheran untuk menyebar teror di kalangan masyarakat. Ia juga telah memerintahkan intelijen Iran untuk segera mengusut kasus ini.

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Iran mengklaim telah menemukan sampel mencurigakan yang diduga menjadi penyebab keracunan ini. 

“Dalam studi lapangan, sampel yang mencurigakan telah ditemukan, yang sedang diselidiki untuk mengidentifikasi penyebab penyakit siswa tersebut, dan hasilnya akan dipublikasikan, sesegera mungkin,” kata menteri, Abdolreza Rahmani Fazli. 

Baca Juga: Kapal Perang Iran Berlabuh di Brasil, Israel dan AS Was-was

2. Diduga untuk menghalangi perempuan Iran mengenyam pendidikan

Wakil Menteri Kesehatan Iran, Younes Panahi, menyatakan, para siswi tersebut hanya mengalami gejala keracunan ringan. Sementara itu, beberapa pihak menduga bahwa insiden ini didalangi oleh kelompok Islam ekstremis yang menentang pendidikan bagi perempuan Iran.

Serangkaian insiden keracunan ini berhasi menebar rasa takut di kalangang masyarakat. Banyak orang tua memutuskan untuk tidak mengizinkan anaknya untuk bersekolah hingga ada jawaban dari para pejabat Iran.

Sementara itu, sebagian lain melakukan aksi protes kepada pemerintah terkait insiden ini. Pada hari Sabtu (4/3/2023), para orang tua berkumpul di gedung Kementerian Pendidikan Iran di Teheran Barat untuk melakukan aksi protes. Sementara, protes serupa juga terjadi di beberapa kota lain seperti, Isfahan dan Rasht, dilansir Reuters.

Baca Juga: Iran Hukum Mati Warga Jerman atas Tuduhan Terorisme

3. Tanggapan komunitas internasional

Pada Jumat, Perserikatan Bangsa-bangsa menuntut pemerintah Iran agar melakukan penyelidikan yang transparan. Sementara itu, Amerika Serikat dan Jerman turut menyuarakan keprihatiannya.

Menanggapi desakan itu, pemerintah Iran menyampaikan penolakan terhadap campur tangan asing dan menyebutnya sebagai respon yang tergesa-gesa. 

"Ini adalah salah satu prioritas utama pemerintah Iran untuk menindaklanjuti masalah ini secepat mungkin dan memberikan informasi terdokumentasi untuk menyelesaikan kekhawatiran keluarga dan meminta pertanggungjawaban pelaku dan penyebabnya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani kepada media pemerintah.

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya