Kewalahan di Ukaina, Rusia Akan Izinkan Warga 40 Tahun Daftar Militer

Rusia butuh banyak militer dalam waktu dekat

Jakarta, IDN Times - Parlemen Rusia pada Jumat (20/5/2022) mengumumkan bahwa pihaknya akan mempertimbangkan sebuah rancangan undang-undang (RUU) yang akan mengizinkan warga Rusia berusia di atas 40 tahun untuk daftar militer. 

Selain untuk warga Rusia, RUU ini juga akan mengizinkan warga asing berusia 30 tahun ke atas untuk mendaftar militer. Rusia tengah mempertimbangkan sebuah rancangan undang-undang (RUU) yang akan mengizinkan warga Rusia berusia di atas 40 tahun untuk daftar militer. 

1. Militer Rusia incar tenaga profesional

Majelis Rendah Perlemen Rusia, Duma, menyatakan melalui situsnyanya bahwa langkah ini akan memungkinkan militer untuk memanfaatkan kemampuan profesional dari warga yang berusia lebih tua.

“Untuk penggunaan senjata presisi tinggi, pengoperasian senjata dan peralatan militer, diperlukan spesialis yang sangat profesional. Pengalaman semacam itu biasanya dimiliki oleh warga berusia 40-45 tahun," kata Parlemen Rusia, dilansir dari Reuters.

Baca Juga: Rusia Menggila, Zelenskyy: Bukannya Lebay, Tapi Donbass Bak Neraka!

2. Indikasi kemunduran Rusia di Ukraina

Keputusan ini dinilai sebagai pertanda bahwa Rusia sedang kewalahan di Ukraina. Perekrutan ini dinilai untuk memenuhi kebutuhan mendesak invasi Rusia di Ukraina yang berjalan tidak lancar.

Terlepas dari klaimnya berhasil menguasai Mariupol, faktanya Rusia masih jauh dari tujuannya untuk menguasai semua daerah Donbas di Ukraina Timur. Rusia harus kehilangan banyak persenjataan dan tentaranya menghadapi Ukraina yang memobilisasi seluruh populasi lelaki dewasa di negara itu.

“Jelas, Rusia dalam masalah. Ini adalah upaya terbaru untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja tanpa mengkhawatirkan populasi mereka sendiri. Tetapi, semakin sulit bagi Kremlin untuk menyembunyikan kegagalan mereka di Ukraina,” kata pensiunan Jenderal Amerika Serikat, Ben Hodges, dilansir dari Al Arabiya.

3. Pakar sebut Rusia kekurangan tentara

Jack Watling, seorang spesialis perang darat di lembaga think tank keamanan dan pertahanan Inggris, RUSI, mengatakan bahwa militer Rusia sedang kekurangan infanteri. Rusia memerlukan lebih banyak tentara untuk membentuk unit baru jika ingin memperkuat posisinya di Ukraina.

"Ini akan menjadi proses yang lambat dan rumit, tetapi dapat dipercepat dengan memobilisasi orang-orang yang telah memiliki keterampilan dan pengalaman militer," kata  Jack Watling.

RUU tersebut juga akan memudahkan militer Rusia untuk merekrut warga sipil menjadi petugas medis, insinyur, spesialis operasi, dan komunikasi. 

Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan bahwa Rusia telah membentuk 12 unit militer di distrik militer baratnya. Ini merupakan tanggapan atas keputusan Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan NATO yang dianggap Rusia sebagai ancaman.

Baca Juga: AS Jamin Finlandia-Swedia Aman dari Jegalan Turki untuk Masuk NATO

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya