Komandan Perang Ukraina: Kondisi di Bakhmut Merugikan Rusia

Pasukan Rusia disebut kelelahan di Kota Bakhmut

Jakarta, IDN Times- Seorang komandan Ukraina, pada Jumat (24/3/2023), menyatakan bahwa pertempuran yang terjadi di Kota Bakhmut semakin stabil. Akhir-akhir ini, kota tersebut memang menjadi titik panas pertempuran pasukan Rusia-Ukraina.

Jenderal Zaluzhnyi mengatakan, meski situasi di garis depan Ukraina sangat sulit, namun berkat upaya besar pasukan pertahanan, mereka berhasil menstabilkan situasi tersebut.

Keterangan itu disampaikan setelah Zaluzhnyi berbicara dengan Kepala Staf Pertahanan Inggris, Laksamana Sir Tony Radakin, mengenai situasi di Ukraina. Komentar itu merupakan sinyal positif terbaru dari pejabat Ukraina mengenai pertempuran panjang di Bakhmut, dilansir dari BBC.

1. Pasukan Rusia kelelahan di Bakhmut

Saat ini, Moskow dinilai sangat ingin memenangkan pertempuran di Bakhmut, setelah beberapa waktu terakhir gagal mencapai kemajuan signifikan. Analis militer juga mengatakan, kota Bakhmut sekarang hanya memiliki sedikit nilai strategis dan lebih penting secara simbolis bagi Rusia.

Pada Kamis lalu, komandan pasukan darat Ukraina Oleksandr Syrsky mengatakan, pasukan Rusia sudah sangat kelelahan di dekat Bakhmut.

Syrsky menambahkan, meskipun Rusia ingin merebut Bakhmut dengan segala cara, mereka telah mengalami kerugian cukup besar dalam jumlah personil dan peralatan. Kerugian ini dinilai membuat kekuatan mereka semakin melemah.

Jika Rusia berhasil menaklukkan kota ini, maka Kremlin menjadi lebih dekat untuk mengendalikan seluruh wilayah Donetsk.

Baca Juga: PBB: Rusia dan Ukraina Sama-sama Eksekusi Tawanan Perang

2. Ukraina optimis bisa kalahkan Rusia di Bakhmut

Syrsky mengungkap, pasukan Ukraina merasa optimis bahwa pasukan Ukraina dapat menang di Bakhmut seperti di Kiev, Kharkiv, Balakliya, dan Kupiansk. 

Inggris juga mengatakan bahwa serangan balik Ukraina di sebelah barat Bakhmut kemungkinan akan melegakan tekanan pada jalur pasokan ke kota tersebut. Pasukan Rusia juga dinilai akan kehilangan momentum terbatas yang dimilikinya.

Sementara itu, Institute for War mengatakan, kendati Ukraina masih kalah jumlah dari kelompok Wagner, pasukan kiev berhasil menguras tenaga para tentara bayaran. Hal ini dinilai akan sangat menguntungkan serangan balik Ukraina di masa depan. 

3. Masih ada 10 ribu warga sipil di Kota Bakhmut

Melansir Al Jazeera, Komite Internasional Palang Merah (ICRC) melaporkan, masih ada sekitar 10 ribu warga sipil Ukraina di Kota Bakhmut. Banyak di antara mereka adalah lanjut usia dan penyandang disabilitas, yang bertahan hidup di tengah perang.

"Warga sipil yang terjebak di sana hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, hampir sepanjang hari harus menghadapi pengeboman intens di tempat perlindungan," kata Umar Khan dari ICRC.

"Mereka dipaksa bertahan hidup sampai ambang batas ketahanan mereka," tambahnya.

Baca Juga: Eks Presiden Rusia Ancam Rudal Markas ICC di Den Haag Terkait Putin

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya