Kondisi Terkini di Ukraina: Rusia Kuasai 95 Persen Wilayah Luhansk
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times- Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, Oleksiy Gromov, pada Kamis (26/5/2022) mengabarkan bahwa Rusia semakin unggul dalam pertempuran di kawasan timur. Pasukan Ukraina sampai harus mundur dari beberapa posisi mereka di Donbass.
Rusia dikabarkan hampir merebut seluruh wilayah Kota Lyman yang merupakan situs persimpangan kereta api yang penting. Rusia juga menorehkan kemajuan di pertempuran Severodonetsk, Bakhmut, dan Avdiivka, dilansir dari The Guardian.
1. Rusia kuasai 95 persen wilayah Luhansk
Gubernur wilayah Luhansk, Serhiy Haidai, menyatakan bahwa hanya tinggal 5 persen wilayah tersebut yang dikuasai Ukraina. Padahal, Ukraina masih mengontrol 10 persen dari wilayah Luhansk pada minggu lalu.
Haidai mengatakan bahwa pasukan Ukraina harus mundur untuk menguatkan posisinya. Ia menegaskan bahwa fokus pasukan Ukraina bukanlah untuk memenangkan hanya salah satu pertempuran, namun untuk memenangkan perang secara keseluruhan.
Gromov juga mengonfirmasi bahwa pasukan Ukraina memang semakin terdesak di Luhansk. Ia mengatakan bahwa saat ini Rusia unggul dalam hal penerbangan dan artileri.
“Rusia memiliki keuntungan, tetapi kami melakukan semua yang kami bisa,” kata Jenderal Oleksiy Gromov.
Baca Juga: Rusia Janji Bantu Atasi Krisis Pangan, Putin: Cabut Dulu Semua Sanksi
2. Jatuhnya Kota Lyman akan untungkan Rusia
Editor’s picks
Pasukan Rusia dikabarkan berhasil mendesak pasukan Ukraina di Lyman ke pinggiran selatan. Pertempuran di kota tersebut masih berlangsung, terutama di sekitar sisi rel kereta api.
Tentara Rusia memang telah mencoba merebut Kota Lyman selama sebulan belakangan. Jatuhnya kota tersebut ke tangan Rusia akan sangat fatal dampaknya bagi Ukraina. Dengan menguasai Kota Lyman, pasukan Rusia akan lebih mudah mengisolasi kota utama Severodonetsk, yang telah dibombardir Rusia tanpa henti selama berhari-hari.
Daerah timur Ukraina memang telah menjadi titik panas pertempuran Rusia-Ukraina dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini merupakan hasil dari perubahan strategi Rusia yang mundur dari utara setelah gagal merebut Kiev. Rusia saat ini mengalihkan fokusnya untuk menguasai wilayah timur Ukraina terutama Donbass.
3. Penyebab kemunduran pasukan Ukraina
Penasihat Presiden Ukraina, Oleksiy Arestovych, pada Rabu (25/5/2022) mengungkap bahwa kemunduran Ukraina dalam pertempuran adalah akibat lambatnya penyaluran akomodasi bagi pasukan. Rusia disebut mampu menyediakan kebutuhan militernya lebih cepat ketimbang Ukraina.
Ia juga memperingatkan bahwa kondisi pertempuran di garis depan mungkin akan semakin memburuk. Rusia diprediksi akan melakukan pengepungan dan kerugian yang diderita Ukraina akan semakin membengkak, dilansir dari Newsweek.
Melihat kemunduran ini, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, meminta lebih banyak bantuan senjata pada negara-negara barat.
Zelenskyy menyatakan bahwa setidaknya ada 50 hingga 100 pasukan Ukraina yang gugur setiap harinya pada pertempuran di timur.
Rusia juga diduga telah menahan sekitar 8.000 pasukan Ukraina dari Donetsk dan Luhansk.
Baca Juga: Miliarder AS: Perang Rusia-Ukraina Bisa Hancurkan Peradaban Manusia
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.