Pembunuhan Jurnalis Terjadi Lagi di Meksiko, Insiden ke-12 Tahun Ini!

Tindak kriminal terhadap jurnalis Meksiko terus meningkat

Jakarta, IDN Times - Pembunuhan terhadap jurnalis kembali terjadi di Meksiko. Kali ini korbannya bernama Antonio de la Cruz, 47 tahun. Ia ditemukan tewas tertembak di rumahnya di Kota Ciudad Victoria di timur laut Meksiko pada Rabu (29/6/2022).

Putri De la Cruz juga turut menjadi korban penembakan dan saat ini berada dalam kondisi kritis di rumah sakit. Al Jazeera mencatat De la Cruz sebagai jurnalis ke-12 yang terbunuh sepanjang tahun ini.

1. Diduga dibunuh karena pemberitaannya

Sama seperti korban jurnalis lainnya, De la Cruz juga diduga terbunuh karena pemberitaannya yang mengancam suatu kelompok. De la Cruz merupakan seorang jurnalis yang bekerja untuk media lokal, Expreso, selama tiga dekade.

Selama menjadi jurnalis, dia banyak meliput berbagai permasalahan sosial yang terjadi di Kota Ciudad Victoria. Kota ini terletak di perbatasan dengan negara bagian Tamaulipas yang terkenal berbahaya kerena maraknya kekerasan dan kejahatan terorganisir.

Miguel Domínguez, direktur Expresso, menggambarkan De la Cruz sebagai sosok yang sangat peduli dan berani mengungkap realitas Tamaulipas, dilansir dari Al Jazeera

Expresso sendiri telah menjadi sasaran selama bertahun-tahun akibat pemberitaannya. Pada tahun 2012, gedung kantor berita ini diserang dengan bom mobil. Tak sampai di situ, pada tahun 2018, surat kabar ini mendapat kiriman sebuah kepala manusia yang ditaruh dalam sebuah pendingin dengan ancaman agar mereka berhenti melaporkan kekerasan di kota itu, dilansir dari The Guardian.

Baca Juga: 53 Imigran Tewas di dalam Kontainer, Presiden Meksiko Salahkan AS

2. Pemerintah setempat berjanji untuk segera menangkap pelaku

Gubernur Tamaulipas, Francisco García Cabeza de Vaca, pada hari Rabu telah berjanji bahwa pembunuh itu akan segera ditangkap dan kasus ini tidak akan dibiarkan begitu saja.

Sementara itu, kantor kejaksaan negara bagian mengatakan bahwa unit khusus yang bertugas untuk menyelidiki kasus pelanggaran terhadap kebebasan pers telah memulai penyelidikan terkait kasus ini.

Namun, banyak pihak mengangap skeptis terhadap janji-janji tersebut. Pasalnya, kebanyakan kasus kekerasan dan pembunuhan jurnalis di Meksiko terlantar begitu saja tanpa terselesaikan. Program perlindungan terhadap jurnalis kerap kali dikritik karena dianggap tak cukup kuat.

Kelompok Reporters Without Borders menyampaikan kecaman kepada Presiden Meksiko, Andrés Manuel López Obrador, karena dianggap tak kunjung melakukan reformasi yang diperlukan untuk menghentikan siklus ini. 

Obrador sendiri memang dinilai tak responsif menangani ancaman yang dihadapi para jurnalis Meksiko. Serangan terhadap pers tercatat telah melonjak hingga 85 persen dalam tiga tahun sejak Presiden Andrés Manuel López Obrador mengambil alih kekuasaan pada Desember 2018, dilansir dari The Guardian.

3. Maraknya pembunuhan jurnalis di Meksiko

Pembunuhan terhadap jurnalis memang sangat sering terjadi di Meksiko. Pembunuhan terhadap De la Cruz ini merupakan pembunuhan yang ke-12 di tahun 2022. Sebelumnya, dua jurnalis Meksiko, Yessenia Mollinedo dan Sheila Johana Garcia, dibunuh di negara bagian Veracruz pada bulan Mei.

Angka ini membuat tahun 2022 sebagai tahun paling mematikan bagi pers di negara tersebut. Jumlahnya naik cukup tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2021 yang mencatat total 7 pembunuhan jurnalis sepanjang tahunnya.

Sejak tahun 2000, total tercatat ada 150 jurnalis yang terbunuh di Meksiko. Para jurnalis yang bekerja bagi outlet media yang lebih kecil cenderung menjadi yang paling berisiko menjadi sasaran serangan. Sedangkan menurut Komite Perlindungan Jurnalis, terdapat 15 jurnalis Meksiko yang hingga saat ini masih hilang.

Maraknya tindak kriminal terhadap jurnalis di Meksiko, menjadikan Meksiko menjadi negara bukan zona perang yang paling tidak aman bagi jurnalis, dilansir dari Al Jazeera.

Baca Juga: Mayat Pria dalam Karung di Kali Pesanggrahan Korban Pembunuhan

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya