Penyelundup Manusia Paling Dicari di Dunia Tertangkap di Sudan

Berhasil ditangkap berkat kerja sama Interpol dengan UEA 

Jakarta, IDN Times - Interpol pada Kamis (5/1/2023) mengumumkan bahwa salah satu penyelundup manusia paling dicari di dunia telah berhasil ditangkap di Sudan. Penangkapan ini berhasil dilakukan dengan kolaborasi bersama otoritas Uni Emirat Arab dan Sudan. 

Kidane Zekarias Habtemariam, seorang buronan asal Eritrea, berhasil ditangkap pada 1 Januari lalu. Ia dituduh sebagai pelaku penyelundupan manusia yang mengelola sebuah kamp di Libya tempat ratusan migran dari Afrika Timur, yang mencoba mencapai Eropa diduga diculik, diperkosa, dan diperas, dilansir dari Al Jazeera.

1. Telah diburu sejak tahun 2019

Habtemariam telah menjadi subjek dari dua red notice Interpol oleh Ethiopia dan Belanda sejak 2019, dan memiliki reputasi sebagai orang yang memperlakukan para migran dengan kejam.

Penangkapan Habtemariam dimulai dengan penyelidikan oleh UEA dan Interpol sejak tahun lalu dengan melacak transaksi keuangan terlarang yang dilakukan oleh saudaranya. Habtemariam sekarang akan diadili di UEA atas tuduhan pencucian uang dan kemungkinan ekstradisinya akan ditinjau setelah kasusnya selesai di UEA.

Habtemariam sempat ditangkap di Ethiopia pada 2020, tetapi lolos dari tahanan setelah satu tahun, kemudian dijatuhi hukuman seumur hidup secara in absentia

Baca Juga: Presiden Sudan Selatan ke Militer: Jangan Perkosa Wanita di Kongo!

2. Cegah lebih banyak korban penyelundupan

Habtemariam dikenal karena mengoperasikan banyak gudang termasuk di kota Bani Walid, Libya. Dia kerap memeras dan menyiksa para korban.

Ia juga diketahui bekerja bersama penyelundup manusia lainnya, Tewelde Goitom, yang terkenal karena jumlah wanita tawanan diduga telah dia perkosa.

Interpol mengklaim, penangkapan ini akan memberikan pukulan yang signifikan terhadap rute penyelundupan utama menuju Eropa. Pencapaian ini juga akan mencegah lebih banyak orang yang menjadi korban penyelundupan. 

"Kami sekarang telah menutup salah satu rute penyelundupan paling penting ke Eropa, yang secara ilegal memindahkan ribuan migran dari Eritrea, Ethiopia, Somalia dan Sudan, melalui Libya dan ke Eropa," kata seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri UEA, Saeed Abdullah al-Suwaidi, dalam sebuah pernyataan.

3. Operasi perburuan akan dilanjutkan

Al-Suwaidi mengatakan, penangkapan ini hanyalah permulaan dalam upaya untuk memburu sisa jaringan Habtemariam.

UEA juga disebut sedang berdiskusi dengan Interpol, tentang kemungkinan meluncurkan penyelidikan lain terkait perdagangan manusia yang lebih besar.

“UEA akan terus mengerahkan kemampuan operasional penuh kami untuk melindungi komunitas yang rentan dari eksploitasi yang mengerikan ini,” kata Al-Suwaidi.

Stephen Kavanagh, direktur di Interpol, mengatakan bahwa penangkapan ini dapat terwujud karena kerja sama antarnegara yang terlibat. Ia mengucapkan terima kasih kepada Ethiopia, Belanda, UEA, dan Sudan yang memainkan peran penting dalam penangkapan tersebut.

Interpol menyatakan bahwa lebih banyak penangkapan diharapkan selama proses penyelidikan yang masih berlangsung, dan terus melakukan koordinasi dengan beberapa negara anggota.

Baca Juga: PBB: 9 Ribu Orang Terusir Akibat Konflik Baru di Sudan Selatan

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya