Perekonomian Ukraina Terpukul, Zelenskyy Buka Situs Penggalangan Dana

Ukraina merugi hingga 600 miliar dolar AS sejak awal invasi

Jakarta, IDN TImes - Presiden Volodymyr Zelenskyy, pada Kamis (5/5/2022), resmi peluncuran platform penggalangan dana global untuk membantu pemulihan Ukraina. Pemerintah Ukraina menamainya United24.

Zelenskyy mengatakan bahwa semua orang dapat bepartisipasi dalam penggalangan dana ini dengan mengunjungi www.u24.gov.ua.

“Dalam satu klik, Anda dapat menyumbangkan dana untuk melindungi para pejuang kami, untuk menyelamatkan warga sipil kami dan untuk membangun kembali Ukraina,” kata Zelensky, saat mengumumkan peluncuran platform United 24, dilansir The Guardian.

1. Dana akan disalurkan ke bank nasional Ukraina

Zelenskyy mengatakan, dana yang masuk akan ditransfer ke bank nasional Ukraina. Kemudian dana tersebut akan dialokasikan ke kementerian yang terkait. Pemerintah Ukraina juga akan memberikan laporan secara berkala setiap harinya mengenai aliran dana yang masuk, dilansir Al Arabiya.

Presiden Ukraina menyatakan bahwa dana tersebut akan dialokasikan untuk tiga bidang yaitu, pertahanan, bantuan kemanusiaan, dan pemulihan infrastruktur penting.

"Setiap sumbangan penting untuk kemenangan. Hanya dengan bersama-sama kita dapat menghentikan perang dan membangun kembali apa yang telah dihancurkan Rusia," kata Zelenskyy.

Baca Juga: Donor Internasional di Polandia Kumpulkan Rp94 Triliun untuk Ukraina

2. Bukan penggalangan dana pertama

Situs United24 bukan merupakan usaha penggalangan dana pertama yang dilakukan pemerintah Ukraina.

Sebelumnya, pada pertengahan Maret, pemerintah Ukraina meluncurkan situs web "Aid For Ukraine". Platform ini merupakan hasil kolaborasi dengan perusahaan kripto, FTX, dan Everstake.

Para pendonor dapat berdonasi melalui situs donate.thedigital.gov.ua. Pada situs itu akan disediakan pembayaran dengan 10 jenis uang kripto, termasuk Bitcoin, ether, tether dan dogecoin.

Pada 19 Maret, tercatat dana yang terkumpul sebanyak lebih dari 60 juta dolar AS. Dana tersebut kemudian akan ditransfer ke bank sentral Ukraina, dilansir Times of Israel.

3. Perekonomian Ukraina terpukul

Perdana Menteri Denys Shmygal mengatakan bahwa Ukraina menderita kerugian hingga 600 miliar dolar AS atau sekitar Rp8.600 triliun rupiah sejak awal perang. 

Shmygal juga mengatakan bahwa Ukraina memerlukan 4 hingga 5 miliar dolar AS perbulan untuk menutupi defisit anggaran Ukraina. Hal ini diakibatkan terhambatnya ekspor gandum Ukraina yang sangat penting bagi perekonomian.

Rusia dikabarkan telah menghancurkan 6 fasilitas penyimpanan gandum terbesar Ukraina dengan serangan rudal.

“Rusia memprovokasi krisis ketahanan pangan. Sekarang jutaan ton biji-bijian kami diblokir di pelabuhan kami,” kata Shmygal.

Ia juga meminta masyarakat inrernasional untuk mendesak Rusia agar mengizinkan pengangkutan biji-bijian ke negara-negara yang membutuhkan.

Baca Juga: PM Jepang: Nasib Taiwan Akan Sama Seperti Ukraina jika G7 Tak Bersatu

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya