Prancis-Jerman Kerja Sama untuk Atasi Krisis Energi di Eropa

Macron minta warga Prancis menghemat penggunaan listrik

Jakarta, IDN Times - Presiden Emmanuel Macron mengumumkan bahwa Prancis akan bekerja sama dengan Jerman untuk menghadapi krisis energi di Eropa.

Prancis menyatakan kesiapannya untuk mengirimkan gas kepada Jerman yang sangat bergantung pada impor Rusia. Sebagai balasan, Jerman akan mengirimkan pasokan listrik untuk memenuhi kebutuhan warga Prancis.

Rencana kerja sama ini disampaikan Macron setelah mengadakan pertemuan secara daring dengan Kanselir Jerman, Olaf Scholz, pada Senin (5/9/2022).

"Jerman membutuhkan gas kami dan kami membutuhkan listrik dari seluruh Eropa, terutama Jerman," kata Macron, dikutip dari Reuters.

1. PLTN Prancis alami kendala teknis

Selama ini, Prancis adalah salah satu negara pengekspor listrik di Eropa. Namun, saat ini, Prancis memerlukan bantuan untuk memenuhi kebutuhan listriknya karena ada gangguan teknis yang dialami Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di negara tersebut.

Untuk mendukung kerja sama energi dengan Jerman, Prancis akan segera menyelesaikan sambungan pengiriman gas ke Jerman. 

"Kami akan menyelesaikan koneksi gas yang memungkinkan kami mengirimkan gas ke Jerman," kata Macron.

Prancis dan Jerman segera berusaha mengisi cadangan gas, ketika Rusia mulai membatasi pengiriman gasnya. Jerman lebih bergantung kepada gas Rusia ketimbang Prancis. Sebab, Prancis lebih mengandalkan PLTN untuk memenuhi kebutuhan energinya, dilansir dari France 24.

Baca Juga: Ukraina Ajak Jerman Barter Tank dengan Pasokan Listrik

2. Menteri energi Uni Eropa akan adakan pertemuan

Prancis-Jerman Kerja Sama untuk Atasi Krisis Energi di EropaIlustrasi Bendera Uni Eropa. (unsplash.com/Christian_Lue).

Para menteri energi negara Uni Eropa dijadwalkan untuk melakukan pertemuan pada Jumat. Menjelang pertemuan ini, Macron menyatakan, lebih baik melakukan pembelian gas di tingkat Eropa ketimbang nasional.

Macron juga mendesak agar Uni Eropa segera bertindak untuk mengendalikan harga energi. Prancis menyatakan dukungannya untuk membatasi harga gas pipa Rusia.

Pada Senin, harga gas Eropa mengalami lonjakan, harga saham menurun, dan nilai euro tenggelam pasca-Rusia memutuskan untuk membatasi pasokan gas ke Uni Eropa. Saat ini, 27 negara Uni Eropa sedang berusaha memutar otak untuk mengatasi ancaman krisis energi.

3. Macron minta warga Prancis berhemat

Macron kembali mengingatkan warga Prancis untuk secara sukarela menghemat penggunaan energi.

Pada hari Senin, Macron mengumumkan target pengurangan hingga 10 persen untuk pemakaian energi dalam beberapa minggu dan bulan mendatang. 

Warga Prancis diminta untuk menghemat penggunaan AC atau pemanas di rumah. Suhu dalam ruangan saat musim dingin disarankan tak lebih dari 19 derajat Celsius.

Namun, Macron memperingatkan, penjatahan penggunaan energi secara paksa akan diterapkan jika upaya sukarela tidak cukup. Pemerintah Prancis saat ini sedang menyusun skema penjatahan energi yang akan digunakan sebagai upaya terakhir untuk mengatasi krisis energi di musim dingin mendatang.

Baca Juga: Jerman dan Prancis Ingin Percepat Dialog Damai Serbia-Kosovo

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya