Putin: AS Manfaatkan Perang Rusia-Ukraina untuk Pertahankan Hegemoni

Vladimir Putin turut kecam kunjungan Pelosi ke Taiwan

Referensi:

https://apnews.com/article/russia-ukraine-putin-united-states-moscow-5cc322a7ef3b0407c529ebf8bb1fbfd2

https://abcnews.go.com/International/wireStory/putin-blasts-us-hegemony-predicts-end-unipolar-world-88435297

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia, Vladimir Putin, menuduh Amerika Serikat (AS) sengaja mendorong konflik yang berkepanjangan di Ukraina. AS dinilai memanfaatkan Perang Rusia-Ukraina untuk mempertahankan hegemoni globalnya.

Tuduhan ini disampaikan Putin saat berpidato di konferensi keamanan pada Selasa (16/8/2022) yang dihadiri pejabat militer dari Afrika, Asia dan Amerika Latin. Melalui kesempatan itu, Putin kembali membenarkan invasi Rusia ke Ukraina dengan alasan bahwa AS sedang berusaha menjadikan Ukraina sebagai benteng menghadapi Moskow.

“Mereka membutuhkan konflik untuk mempertahankan hegemoni mereka. Itulah mengapa mereka mengubah orang Ukraina menjadi umpan meriam. Situasi di Ukraina menunjukkan bahwa Amerika Serikat sedang mencoba untuk menarik konflik keluar, dan bertindak dengan cara yang persis sama mencoba untuk memicu konflik di Asia, Afrika dan Amerika Latin," kata Putin dalam pidatonya, dilansir dari Associated Press.

Baca Juga: Presiden Putin Klaim Senjata Rusia Lebih Unggul dari Rivalnya

1. Sebut era unipolar akan berakhir

Pemimpin Rusia tersebut kembali menegaskan bahwa era unipolar yang selama ini didominasi Amerika Serikat akan segera berakhir. Berakhirnya hegemoni AS disebut tak akan bisa lagi dicegah dan hanya akan tinggal menunggu hitungan waktu. 

Putin juga menyebut, para "elite globalis Barat" berusaha untuk menyalahkan Rusia dan China atas kegagalan dan kesalahan mereka sendiri terhadap apa yang sedang terjadi, dilansir dari ABC News.

Baca Juga: Presiden Putin Tak Akan Hadiri Sidang Umum PBB September Ini

2. Putin kecam kunjungan Ketua DPR AS ke Taiwan

Pada kesempatan itu, Putin juga menyampaikan kecamannya terhadap kunjungan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi ke Taiwan pada awal bulan ini. Putin menyebut, kunjungan tersebut merupakan bagian dari strategi AS untuk memicu ketidakstabilan global sama seperti dukungan AS ke Ukraina.

“Petualangan Amerika di Taiwan bukan hanya perjalanan politisi yang tidak bertanggung jawab. Itu adalah bagian dari strategi AS yang disengaja dan sadar dengan maksud untuk mengacaukan situasi serta menciptakan kekacauan di kawasan dan seluruh dunia, sebuah demonstrasi terang-terangan yang tidak menghormati kedaulatan negara lain dan kewajiban internasionalnya sendiri,”  kata Putin, dilansir dari Associated Press.

Baca Juga: Putin: Tidak Ada yang Bisa Memenangkan Perang Nuklir

3. Menhan Rusia tuduh AS terlibat langsung dalam perang

Putin: AS Manfaatkan Perang Rusia-Ukraina untuk Pertahankan HegemoniMenteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu. (twitter.com/ Russian Embassy, UK)

Berbicara dalam konferensi yang sama, Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, menuduh AS terlibat langsung membantu Ukraina di medan perang. Selain mengirimkan pasokan senjata, AS diduga mengirimkan instruktur untuk membantu pasukan Ukraina mengoperasikan senjata. 

Badan intelijen AS juga dituduh terlibat dengan menyediakan koordinat target serangan, bahkan membantu penginputan koordinat ke dalam sistem senjata. 

Shoigu juga menepis tuduhan bahwa Rusia berencana menggunakan senjata nuklir dan kimia dalam konflik di Ukraina. Tuduhan tersebut dinilai tidak masuk akal karena Moskow telah melikuidasi seluruh senjata kimianya sesuai dengan perjanjian internasional yang melarang penggunaannya.

“Dari sudut pandang militer, tidak perlu menggunakan senjata nuklir di Ukraina untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Misi utama pasukan nuklir Rusia adalah memberikan pencegah terhadap serangan nuklir," kata Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, dilansir dari ABC News.

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya