Rusia Dukung Korut Kirim Tenaga Kerja ke Ukraina untuk Bangun Donbass

Tenaga asal Korea Utara terkenal tangguh dan murah

Jakarta, IDN TImes - Korea Utara (Korut) disebut tertarik untuk mengirimkan tenaga kerja ke Ukraina, guna membangun wilayah Donbass yang dikuasai kelompok separatis pro-Rusia.

Pengiriman tenaga kerja Korea Utara ini merupakan bagian kerja sama dengan Republik Donetsk dan Luhansk, yang telah mengklaim kemerdakaan dari Ukraina. Rusia juga disebut telah mendukung gagasan ini.

Duta Besar Rusia, Alexander Matsegora, menilai kerja sama ini akan sangat menguntungkan, karena dengan ini Rusia dapat memperoleh tenaga kerja yang murah dan berkualitas untuk dikirim ke wilayah yang sulit.

1. Rusia sambut baik rencana Korea Utara

Wakil Perdana Menteri Rusia, Marat Khusnullin, pada Kamis (1/9/2022) mengatakan bahwa perusahaan konstruksi asal Korea Utara telah menawarkan diri untuk membantu Rusia membangun kembali Donbass. Rencana ini kemudian disambut baik oleh Rusia.

Lim Soo-ho, analis senior di Institute for National Security Strategy, menilai kerja sama dengan Korea Utara akan sangat menguntungkan Rusia. Sebab, tenaga kerja Korea Utara dikenal lebih murah dan berkualitas cukup baik.

Saat ini, Rusia membutuhkan tenaga kerja yang berkualitas untuk membangun Donbass yang telah dikuasai kelompok separatis, dilansir dari Associated Press.

Selain itu, kerja sama dengan Korea Utara juga dapat dijadikan kesempatan bagi Presiden Vladimir Putin untuk menunjukkan bahwa Rusia masih memiliki sekutu dan belum sepenuhnya terisolasi.

Tenaga kerja Korea Utara juga dinilai menjadi pilihan terbaik, mengingat kondisi Donbass yang berbahaya dan Rusia kesulitan merekrut warga negaranya untuk dikirim ke wilayah itu, dikutip dari Fox News.

Baca Juga: Kremlin Ancam Moldova: Jangan Ganggu Tentara Rusia di Transnistria

2. Pekerja Korut di luar negeri salah satu penyumbang terbesar keuntungan negara

Bukan hanya bagi Rusia, kerja sama ini juga akan sangat menguntungkan Pyongyang. Pasalnya, sebelum sanksi tahun 2017, ekspor tenaga kerja merupakan salah satu penyumbang terbesar pundi-pundi Korea Utara. 

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), memperkirakan pada waktu itu sekitar 100 ribu warga Korea Utara bekerja di luar negeri sesuai pekerjaan yang diatur pemerintah. Kebanyakan berada di Rusia dan China, tetapi juga ada di Afrika, Timur Tengah, Eropa, dan Asia Selatan.

Pemerintah Korea Utara diperkirakan dapat mengantongi untung senilai 200 hingga 500 juta dolar setahun dari pengiriman tenaga kerja. 

Namun, sumber pendapatan Korea Utara tersebut sedang terganggu karena adanya sanksi dari Dewan Keamanan PBB imbas program nuklir. Sanksi tersebut mengharuskan Korea Utara untuk memulangkan tenaga kerjanya yang berada di luar negeri.

Korea Utara jelas akan melanggar sanksi tersebut jika bersikeras mengirimkan tenaga kerja ke Donbass. Kerja sama ini juga dinilai memiliki keuntungan strategis jangka panjang bagi Korea Utara, untuk menjaga hubungan baik dengan sekutunya Rusia.

3. Korea Utara eratkan hubungan dengan Donetsk dan Luhansk

Rusia Dukung Korut Kirim Tenaga Kerja ke Ukraina untuk Bangun DonbassPemimpin Republik Rakyat Donetsk, Denis Pushilin. (twitter.com/Пушилин Денис)

Rencana pengiriman tenaga kerja ini merupakan bagian dari pewujudan komitmen Korea Utara untuk menjalin kerja sama dengan Republik Donets dan Luhansk yang mengklaim kemerdekaan. 

Korea Utara menjadi negara ketiga setelah Rusia dan Suriah yang mengakui kemerdekaan kedua entitas tersebut. Rencana pengiriman tenaga kerja telah disinggung sejak Duta Besar Korea Utara untuk Moskow bertemu dengan utusan dari Donetsk dan Luhansk pada beberapa waktu lalu.

Pemimpin wilayah Donetsk, Denis Pushilin, juga telah mengirim surat kepada pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, pada 15 Agustus lalu bertepatan dengan perayaan Hari Pembebasan Korea.

Melalui surat itu, Pushilin menyampaikan keinginannya untuk menjalin kerja sama bilateral dengan Korea Utara.

Baca Juga: Diam-diam, Korut Dikabarkan Impor 10 Ribu Ton Beras dari India

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya